Setiap orangtua tentu ingin membelikan anak-anak mainan. Semua memiliki tujuan, salah satunya adalah supaya anaknya terhibur sehingga tidak rewel. Tetapi ada pula orangtua yang membelikan mainan anaknya sebagai hadiah atau reward atas prestasinya. Tetapi, sangat penting untuk orangtua mengetahui tentang jenis-jenis permainan untuk mengasah keterampilan anak. Sehingga, hadiah mainan yang dibelikan pun nantinya akan menjadi permainan yang bisa mengasah imajinasi, keterampilan, dan kemampuan motorik anak.
Peralatan permainan anak saat ini sangat beragam. Tetapi, permainan tradisional pun tak kalah menarik lho. Justru permainan tradisional itu memiliki manfaat yang kadangkala belum disadari oleh orangtua juga.
Beberapa manfaat dari mainan tradisional adalah dapat membantu imajinasi anak. Namanya juga permainan tradisional, tentu peratalannya pun tidak se-modern saat ini. Hal penting untuk memperkenalkan permainan tradisional adalah agar anak tidak ketergantungan dengan gawai apalagi sekarang marak games komputer.
Yang perlu diingat, ciptakan suasana yang menarik, ketika mengajak anak bermain. Jika membelikan mainan, pastikan mainan bebas dari material yang bersifat toksik (beracun), tajam, atau terdapat bagian-bagian kecil yang mudah lepas, dan kondisi lain yang dapat mencederai anak.
Sponsored : halojasa
Berikut ini ada 3 jenis permainan tradisional yang bisa mengasah keterampilan anak:
1. Congklak
Congklak dikenal dengan nama lain yaitu dhakon, congkak, dentuman lamban, atau maggaleceng.
Cara bermainnya adalah dengan menggunakan papan congklak dan biji-bijian, atau cangkang kerang. Permainan ini dilakukan berdua, jadi anak dapat bermain dengan orangtua atau temannya. Lalu, congklak bermanfaat apa? Salah satu manfaat Congklak adalah dapat melatih kemampuan berhitung anak.
2. Cublak-cublak Suweng
Permainan ini berasal dari daerah Jawa Tengah. Dulu dikenal sebagai permainan untuk menyembunyikan perhiasan, karena asal katanya, cublak berarti tempat, dan suweng berarti perhiasan berharga yang dipasang ditelinga atau istilah modern disebut anting-anting.
Permainan ini, biasa dimainkan oleh 3-5 atau lebih anak dan membutuhkan satu buah biji-bijian, atau sesuatu yang bisa digenggam. Anak akan bermain memindahkan kerikil atau benda ke telapak tangan satu ke telapak tangan yang lain. Salah satu anak yang jadi penebaknya akan merunduk atau menutup mata, lalu jika tebakan posisi benda yang dipindahkan tadi salah, dia akan menutup matanya lagi. Konon katanya, Cublak-cublak Suweng, merupakan lagu karya Sunan Giri.
Lalu manfaatnya apa? Cublak-cublak suweng mengajar anak terampil menghitung, disiplin dan sportivitas.
3. Engklek
Permainan ini sangat dikenal oleh anak-anak. Cara bermainnya adalah melompat menggunakan satu kaki, tidak diperbolehkan menginjak garis petak-petak di atas tanah yang sudah digaris. Jika tidak sengaja terinjak, maka dianggap kalah.
Dari permainan ini, anak-anak akan belajar berhitung, keseimbangan badan, dan melatih motorik kasar.
Itu adalah jenis-jenis permainan tradisional yang bisa memberikan tambahan keterampilan pada anak.
Masih ada jenis-jenis permainan yang bisa orangtua lakukan bersama anak, yang kadang-kadang tidak disadari bahwa ternyata memberi manfaat untuk perkembangan anak.
Permainan yang seperti apakah itu? Coba simak berikut ini:
1. Kuda-kudaaan
Permainan ini, bisa dilakukan orangtua ketika sedang memiliki waktu luang. Caranya adalah meminta anak naik ke punggung orangtua seolah-olah kuda. Sebelum berjalan, tanya anak, “Mau pergi ke mana? Ke kamar tidur? Tolong beri tahu, ya, arahnya, belok ke kiri atau kanan.” Sebelum sampai kamar tidur, berkelilinglah dulu agar anak menunjukkan arah kiri, kanan, atau lurus.
Manfaat dari permainan ini adalah dapat mengajar dan mengenalkan anak tentang alat transportasi, motorik kasar, arah jalan, imajinasi dan kemampuan berbahasa.
2. Tarian handuk
Cara bermainnya adalah dengan menaruh handuk ukuran tidak terlalu besar di kepala, bahu, atau di leher. Kemudian, putar-putar handuk ke kiri dan kanan, lempar ke atas, dan tangkap, lilit handuk menyerupai ular, lalu gerakkan tubuh ke sana ke mari sambil menyanyikan lagu Bangun Tidur atau lagu apa saja yang disukai anak.
Permainan ini bisa mengajar anak untuk menggali imajinasi, motorik kasar dan kesabaran anak.
3. Melukis kaca
Caranya, adalah dengan membuka mulut, menghembuskan nafas beberapa kali hingga embun terkumpul di kaca. Atau, jika mandi dengan air panas, maka embun otomatis akan terkumpul di kaca. Setelah embun terkumpul di kaca, maka mintalah anak menggambar apa saja di kaca tersebut dengan jari-jarinya.
Permainan ini dapat menggali imajinasi, motorik halus, dan mengenalkan ilmu pengetahuan sederhana.
4. Simsalabim busa
Untuk permainan ini caranya adalah penuhi ember atau bathtub dengan air, lalu tuangkan sabun cair, dan minta anak untuk mengaduk-aduk air tersebut sampai muncul busa yang banyak. Kemudian, katakan, “Simsalabim!” Ambil busa lalu letakkan di atas kepala anak, atau ditiup, maka anak akan tahu seperti apakah reaksi busa-busa itu.
Permainan sederhana ini bisa mengenalkan kepada anak tentang kreativitas, dan ilmu pengetahuan.
5. Sinar menari
Sinar menari adalah permainan yang sebaiknya dilakukan ketika lampu padam, atau keadaan gelap. Lalu ambillah senter, dan ajari anak cara menyalakannya, lalu bimbinglah untuk mengarahkan lampu senter ke atas, ke kanan, kiri, depan, belakang atau ke sekeliling. Dalam ruangan yang gelap, maka sinar dari senter menjadi cahaya yang menari.
Permainan sederhana ini bisa mengasah motorik halus, imajinasi, dan melatih anak agar tidak takut saat keadaan gelap.
6. Jemuran
Permainan ini bisa dilakukan oleh orangtua ketika sedang memeriksa jemuran pakaian. Mintalah anak untuk membantu memeriksa pakaian yang sudah kering dan masih basah. Ajarilah anak untuk meraba pakaian yang berjenis tebal, lalu tanyakan apakah sudah kering betul atau masih lembab. Lalu, tanyakan mengapa pakaian tebal dan tipis tingkat keringnya berbeda?
Permainan ini sederhana, tetapi dapat melatih anak untuk lebih peka indra peraba, dan mengenalkan pengetahuan science.
7. Melipat kertas bekas
Kertas bekas adalah permainan yang mudah dan pasti disukai anak-anak saat ini. Istilah modern untuk permainan melipat kertas adalah Origami. Untuk Origami sudah ada kertas khususnya, tetapi jika tidak ada kertas origami maka dapat menggunakan kertas bekas yang sudah tidak terpakai. Ajaklah anak untuk melipat kertas menjadi segiempat, segitiga, perahu, atau biarkan anak melipat sesuai keinginannya.
Permainan ini dapat mengasah imajinasi, motorik halus, dan mengenal bentuk.
Itu tadi jenis-jenis permainan untuk anak yang mudah-mudahan dapat memberikan inspirasi untuk melatih anak keterampilan, dan paling banyak adalah untuk mengajar anak pandai berhitung dan pengetahuan science. Jika anak-anak Anda memerlukan beberapa tambahan pengetahuan di bidang-bidang mata pelajaran, maka dapat bertanya pada ahlinya di halojasa.