Entertainment

Fakta-Fakta Tentang Pengaruh Pikiran Terhadap Diri Manusia

PEMICU SAKIT KEPALA YANG TERKADANG KITA SEPELEKAN

Pikiran merupakan hasil dari kerja akal manusia. Ketika indera manusia menangkap sebuah realitas, akal memproses yang kemudian menghasilkan pikiran tersebut. Bisa berupa gambar, imajinasi, pemahaman, tulisan, kreatifitas, kreasi, dan banyak lagi macamnya. Memikirkan merupakan proses alamiah. Rasanya tidak mungkin manusia tidak berpikir, sekalipun kita menganggap bahwa ada manusia yang tindakannya tanpa dipikir terlebih dulu. Sebetulnya itu bukan tidak berpikir, melainkan seseorang tersebutlah yang salah dalam proses berpikir.

Sponsor: kezia skin expert

Antara berpikir dengan perasaan dan perilaku tak dapat dipisahkan. Keduanya saling berpengaruh satu sama lain. Pikiran bisa mempengaruhi perilaku, kemudian perilaku pun bisa mempengaruhi pikiran. Terus seperti itu. Contoh, kita memikirkan bahwa pisau adalah benda berbahaya, akibatnya secara alamiah kita memiliki perasaan takut terhadap pisau. Secara alamiah pula kita menjauhi benda tersebut. Lalu suatu saat ada seseorang yang sedang menodongkan pisau, kemudian kita berpikir bila orang tersebut ingin membahayakan kita.
Itu adalah salah satu contoh kaitan antara pikiran, perasaan, dan tindakan. Demikian menjadi bukti bahwa pikiran mempunyai pengaruh terhadap manusia, baik secara fisik maupun psikis. Dalam buku “Tips Berpikir Positif” karya Ahmad Mufid, menandaskan fakta-fakta pengaruh pikiran terhadap diri manusia, di antaranya:

1. Pengaruh Pikiran Terhadap Pola Pikir

Pikiran dapat mempengaruhi pola pikir. Pola pikir ialah sistem berpikir dalam memecahkan sebuah masalah. Semisal, seseorang yang pikirannya dipenuhi dengan fenomena pencurian, pembunuhan, sewaktu dihadapkan masalah yang memicu emosi, secara tidak sadar ia mempunyai pilihan jalan keluar seperti pikirannya selama ini—mencuri, membunuh.

2. Pengaruh Pikiran Terhadap Tubuh

Pikiran positif adalah obat paling ampuh bagi semua penyakit. Seseorang yang sedang dalam keadaan sakit parah, apabila ia mempunyai pikiran negative. Akan meninggal, misalnya, ini bisa memberikan efek kian lemah pada tubuh. Sebab sedari awal pikirannya ia tidak akan sembuh, ia pasti meninggal, ia tidak mempunyai semangat untuk hidup lagi.
Sebaliknya, jika ia tetap memiliki pikiran positif, pikiran tersebut menjadi energy tersendiri bagi penderita. Ia akan tetap semangat menjalani hidupnya sehari-hari.

3. Pengaruh Pikiran Terhadap Perasaan

Ketika kita sedang memikirkan sesuatu yang pernah membuat bahagia, perasaan akan menjadi riang, senang, dan bahagia. Tetapi, sewaktu kita memikirkan kejadian-kejadian pahit, dikhianati misalnya, perasaan kita akan menjadi marah lalu benci seketika.

4. Pengaruh Pikiran Terhadap Perilaku

Seperti yang penulis ulas sebelumnya, bahwa pikiran bisa mempengaruhi perilaku, kemudian perilaku pun bisa mempengaruhi pikiran. Keduanya memiliki hubungan timbal balik. Kendati demikian, pengaruh pikiran terhadap perilaku mempunyai dampak yang lebih besar. Misal, seseorang hendak menampilkan presentasi di hadapan pimpinannya. Karena pertama kali, ia belum mempunyai pengalaman dalam presentasi. Kemudian ia berpikir bahwa nanti akan gagal. Dengan otomatis perilakunya akan menunjukkan rasa takut, seperti cemas, keringat dingin, dan gugup. Sedangkan bila ia memikirkan keberhasilan, justru ia akan menunjukkan perilaku optimis.

5. Pengaruh Pikiran Terhadap Kesimpulan

Hal positif akan menimbulkan kesimpulan positif. Hal negative akan menimbulkan kesimpulan negative. Hal tersebut disebabkan kesimpulan merupakan hasil dialektika dalam manusia. Dan pikiran yang mendominasi tersebut bisa menjadi acuan dalam menghasilkan kesimpulan.

6. Pengaruh Pikiran Terhadap Benda

Yang dimaksud pengaruh pikiran pada benda di sini ialah penilaian kita terhadap benda tersebut. Ada orang yang menggunakan pisau untuk memotong sayuran, ada pula orang yang menggunakan pisau untuk menusuk orang. Ketika pisau digunakan untuk memotong sayuran, maka kita menilai pisau tersebut baik. Sewaktu pisau dipakai untuk membunuh, lantas kita menilai jika pisau itu buruk. Pisau tersebut tetaplah benda yang bersifat netral. Yang berubah bukanlah realitasnya, melainkan pandangan terhadap benda.
Terlepas cara berpikir di atas benar atau salah, bahwa memang pikiran dapat mempengaruhi penilaian terhadap suatu realitas.

7. Pengaruh Pikiran Terhadap Kejadian

Yang dimaksud dengan pengaruh terhadap kejadian yaitu sikap pada kejadian yang dialami. Setiap peristiwa, kejadian yang dialami, kita tentu membuat sikap terhadap kejadian tersebut. Selama pikiran kita dipenuhi dengan hal-hal negative, pandangan dan sikap terhadap peristiwa itu juga aka negative. Namun apabila pikiran dipenuhi dengan hal-hal positif, sikap kita pun akan positif.

8. Pengaruh Pikiran Terhadap Percaya Diri

Kepercayaan diri berasal dari pikiran yang penuh akan hal-hal positif dan optimis. Selama kita berpikiran bahwa diri kita mempunyai kelebihan, kita akan percaya diri untuk menampilkan diri apa adanya. Sebaliknya, sepanjang kita berpikiran bahwa diri ini tidak ada kelebihan, rendah dibandingkan dengan yang lain, kepercayaan diri pun akan berkurang. Kita akan merasa tidak percaya diri jika harus bersosialisasi dengan lingkungan.

9. Pengaruh Pikiran Terhadap Jati Diri

Sama halnya dengan kepercayaan diri, jati diri pula dilahirkan atas sesuatu yang dipikirkan. Bila kita memikirkan negative, jati diri yang ditemukan juga bermuat negative. Jika kita memikirkan positif tentang diri kita, jati diri yang ditemukan adalah bernilai positif.

10. Pengaruh Pikiran Terhadap Psikologis

Apa-apa yang kita pikirkan akan berefek pada psikologis. Kita berpikiran bahwa akan ada kejadian mengerikan terjadi, kondisi psikis berubah menjadi cemas, panic.

11. Pengaruh Pikiran Terhadap Spiritual

Selama kita dapat memikirkan apa maksud dari perintah, wahyu, ajaran dari Tuhan, kita akan berusaha menerapkannya sesuai dengan perintah Tuhan.
Fakta-fakta mengenai pengaruh pikiran di atas, dapat kita ambil pelajaran bahwa semua bergantung dari bagaimana kita berpikir, dan apa yang kita pikirkan. Maka berhati-hatilah dalam berpikir. Proses berpikir pun berpotensi salah. Akibatnya apa yang kita lakukan juga akan keliru. Tetapi bukan berarti pikiran tidak bisa benar. Selama berpijak pada objektivitas dan rasional, proses berpikir kita juga bisa benar.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top