Razia petasan dilakukan polisi untuk menjaga keamanan – polisi di tanah abang melakukan razia petasan, seperti yang dikatakan oleh Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Metro Tanah Abang, bahwa petasan yang berjenis korek api, ini memiliki potensi untuk bisa memicu tawuran anda warga yang biasanya terjadi di bulan ramadan. Meskipun memiliki bentuk yang kecil, petasan korek api ini juga berbahaya. Di bulan yang suci ini, masaah seperti tawuran sudah pasti tidak ada yang ingin terjadi. Dan berharap bulan yang penuh ampunan ini tidak ternodai oleh sesuatu semacam itu.
Sponsor – perawatan wajah terbaik
Dan karena bisa memicu adanya tindakan tawuran pemuda, maka petasa korek api ini perlu untuk diamankan oleh pihak kepolisian untuk kemudian dimusnahkan. Petasan jenis korek api ini seringkali dimainkan atau dinyalakan setelah salat tawarih atau juga saat sahur. Dan jika ada orang yang tidak terima karena dilempar petasan korek api inilah yang kemudian akan membuat atau memicu adanya tawuran. Meskipun memiliki daya ledak yang tidak seberapa, tapi daya pancing petasan korek api ini untuk memulai tawuran cukup tinggi. Itu yang menjadikan petasan korek api ini berbahaya.
Karena itu pihak kepolisian memang menghimbau kepada para remaja dan anak- anak agar tidak bermain petasan saat di bulan suci ramadan ini. karena hal itu sangat rawan untuk memicu terjadinya tawuran. Dan pihak kepolisian juga memberikan himbauan kepada para orang tua agar lebih disiplin dan memantau anaknya agar tidak membeli dan memainkan petasan. Memang di bulan ramadan yang penuh pahala ini, sebaiknya kita lebih mengedepankan untuk melakukan ibadah dengan khusyuk dan hikmat, tidak perlu harus selalu memainkan petasan.
Kepolisian dari Polsek Metro Tanah Abang telah menyita sekitar ratusan petasan korek api. Hal ini dilakukan untk mencegah adanya gangguan pada ketertiban masyarakat selama bulan ramadan. Penemuan petasan di kios- kios seperti ini, biasanya didapatkan pihak kepolisian setelah mendapatkan laporan dari warga setempat yang kemudian melaporkan hal itu kepada pihak kepolisian terdekat.
Tidak hanya masalah petasan saja, di bulan ramadan biasanya pelanggaran pada lalu lintas juga tinggi. Hal ini dikarenakan pada bulan ramadan, aktifitas atau mobilitas warga juga meningkat, sehingga pelanggaran lalu lintas juga ikut melonjak. Dan di bulan ramadan ini, pihak kepolisian biasnaya juga akan lebih sering melakukan himbauan kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan tentunya adalah taat pada aturan ber lalu lintas. Agar keamanan dan keselamatan para pengendara di jalanan bisa terjaga bersama.
Memang di indonesia sendiri masyarakat masih memiliki masalah pada kedisiplinan. Mainset atau pola pikir masyarakat masih belum maju. Sehingga mengakibatkan sulitnya untuk membangun sebuah keadaan lalu lintas yang aman dan tertib. Untuk membangun kedisiplinan masyarakat pun tidak mudah. Perlu waktu lama dan cara yang tepat untuk melakukannya. Kesadaran individual di dalam masyarakat untuk berlalu lintas dengan aman dan disiplin demikian rendah.
Kesadaran yang rendah ini bisa terlihat dari banyaknya pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh masyarakat. Padahal untuk menjaga kemaanan dan ketertiban berlalu lintas sangat diperlukan dan dibutuhkan peran aktif dari masyarakat untuk bisa mewujudkannya. Apalagi ketika mudik. Di saat lebaran masayarakt di indonesia biasnaya akan melakukan kegiatan mudik yang kini sudah menjadi budaya. Dan di momen ini, biasnaya akan lebih banyak lagi terjadi pelanggaran lalu lintas karena banyaknya kendaraan pada suatu waktu.
Maslaah lainnya yang biasanya sering muncul di bulan ramadan adalah soal banyaknya pengemis musiman yang muncul di beberapa tempat. Dan karena hal itu, maka Dinas Sosial (Dinsos) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta biasnaya akan menugaskan atau menempatkan para petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) di berbagai tempat yang potensial. Di antaranya adalah seperti di masjid. Hal ini sangat perlu dilakukan untuk mencegah munculnya atau datangnya para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) ke beberapa tempat seperti di masjid tadi.
Di jakarta misalnya, ada beberapa masjid yang akan dijaga oleh para petugas dari dinsos ini seperti Masjid Istiqlal, Masjid Sunda Kelapa, Masjid Cut Meutia. Waktu penjagaan para petugas sendiri terdiri dari waktu saat siang, sore menjelang buka puasa, dan malam ketika salat tarawih untuk menjaga masjid- masjid tersebut dan juga di beberapa masjid lainnya. Sebenarnya di beberapa masjid itu sudah ada petugas yang menjaga keamanan dan ketertiban di sana, tapi memang untuk bulan ramadan, mereka tidak akan sanggup dan mampu untuk menjaga ketertiban karena banyaknya pengemis yang datag ke masjid. Sehingga kemudian para petugas ini berkolaborasi dengan para petugas dari dinas sosial untuk mengamankan masjid dan menertibkan para pengemis.
Sebenarnya pihak pemerintah juga sudah lama untuk menghimbau agar masyarakat tidak membrikan uang kepada para pengemis untuk membuat kondisi di kota menjadi lebih kondusif. Para petugas ini perlu ada karena memang sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk menjaga keamanan dan juga kenyamanan para jamaah yang melaksanakan ibadah di masjid.