Bunda & Anak

Pentingnya Melatih Anak Berpuasa Sejak Usia Dini

melatih anak berpuasa sejak usia dini

Ramadan adalah bulan yang dinanti-nanti oleh kita umat muslim. Bulan yang tepat untuk orang berlomba-lomba berbuat kebaikan untuk meraih pahala. Salah satu ibadah yang tak boleh tertinggal ialah puasa. Puasa wajib bagi orang beriman. Maka mereka merayakan Ramadan dengan berpuasa. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun dilatih mengikuti puasa Ramadan. Masih banyak orang tua yang belum berani menuruh anaknya untuk berpuasa. Padahal adalah alasan pentingnya melatih anak berpuasa sejak usia dini.

melatih anak berpuasa sejak usia dini

Sponsor: cream pemutih wajah

Melatih anak berpuasa bukan tanpa sebab. Puasa berbicara tentang pengendalian diri dari hawa nafsu, emosi, dan berperilaku buruk. Melatih pengendalian diiri bukan sesuatu yang mudah. Ketika anak diajarkan puasa semenjak kecil, berarti anak pun diajarkan upaya mengendalikan diri. Maka saat dewasa anak sudah terbiasa untuk menjadi orang yang tidak mudah terpancing emosi dan bisa mencegah diri sendiri dari berbuat tindakan buruk.

Terdapat banyak cara dalam melatih anak. Satu di antaranya yakni dengan mendaftarkan anak-anak mereka mengikuti serangkaian kegiatan seperti pesantren kilat yang banyak diadakan, baik di pondok pesantren ataupun sekolah. Tujuannya supaya ilmu agama mereka bertambah, sekaligus anak bisa memahami makna Bulan Ramadhan. Akan tetapi pasti tidak mudah memberikan pemahaman puasa kepada kepada anak-anak. Ada strategi khsusus yang harus diterapkan.

Sebelum menentukan strateginya, para orang tua perlu memahami pola perkembangan pemahaman agama pada anak menurut Ernest Harms dalam The Development of Religious on Children ini. Tahapannya yakni:

  1. The Fairy Tale Stage

Tahapan ini dimulai pada anak berusia 3-6 tahun. Di mana anak mengenal Tuhan lebih banyak dipengaruhi oleh emosi. Memangpada tahap ini anak seakan-akan memahami konsep ketuhanan sebagai sesuatu yang kurang masuk akal, sebab secara kognisi belum bisa mencernanya.

  1. The Realistic Stage

Tahapan ini dimulai sejak anak berusia 7-15 tahun. Pada tahap ini anak sudah mulai dapat mencerminkan konsep ketuhanan pada kenyataan. Pemahaman tersebut timbul melalui pengajaran nilai agama dari orang tua, pendidikan formal, dan lembaga-lembaga keagamaan. Sehingga segala bentuk tindakan yang mencerminkan nilai-nilai agama akan menarik untuk diikuti anak.

melatih anak berpuasa sejak usia dini

  1. The Individual Stage

Pada tahap ini anak sudah lebih individual. Jadi mereka sudah punya kepekaan emosi yang paling tinggi.

Di samping itu juga ada tahap perkembangan agama pada anak menurut J. Omar Brubaker M.A & Robert E. Clark Ed.D, yanga mana setiap masa aspek-aspek kerohanian ditandai dengan periode:

  1. Masa tahun-tahun dasar; bayi dan kanak-kanak usia 0-2 tahun
  2. Masa peniruan dan penemuan; pra sekolah usia 2-3 tahun
  3. Masa pengalaman-pengalaman baru; awal masa kanak-kanak usia 4-5 tahun
  4. Masa dunia yang bertambah luas; pertengahan masa anak usia 6-8 tahun

Lalu, bagaimana cara kita melatih anak usia dini untuk berpuasa?

Berikut hal-hal yang perlu diperhatikan oleh orangtua dalam melatih anak usia dini berpuasa, yang disesuaikan dengan periodenya seperti yang disebut di atas:

  1. Masa tahun-tahun dasar; bayi dan kanak-kanak

Tahap di mana anak masih ketergantungan dengan orang tua. Di mana sang anak meniru tingkah laku orang tuanya, tanpa tahu benar salah dan baik buruknya.

  1. Masa Peniruan dan penemuan; pra sekolah

Pada tahap ini ingatan anak-anak belum dapat diandalkan. Perbendaharaan katanya terbatas sehingga nilai keagamaan harus diajarkan secara berulang-ulang dengan cara berbeda pula.

  1. Masa pengalaman-pengalaman baru; awal masa kanak-kanak

Pada tahap ini seorang anak mulai belajar mencintai Tuhannya sebagaimana dirinya belajar mencintai orang-orang di keluargana. Maka begitu pula dengan belajar mencintai puasa. Anak-anak akan belajar berpuasa dari orang terdekat seperti ayah dan ibu.

  1. Masa dunia yang bertambah luas; pertengahan masa anak

Pada tahapan akhir ini kemampuan anak untuk mengenal Tuhannya bertambah seiringan dunia lingkungannya yang juga bertambah luas. Semakin luas lingkungan, semakin besar pengetahuan yang didapat. Anak akan memperoleh manfaat apabila ia beribadah sesuai dengan tingkat pengertiannya sendiri.

Berdasarkan tahapan-tahapan perkembangan di atas, beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu:

  • Ajak anak untuk mempersiapkan kebutuhan-kebutuhan untuk beribadah, seperti sajadah, mukena, sarung, Al-quran, tasbih dll. Semua ini tidak harus baru, yang penting bersih dan suci.
  • Jangan lupa anak adalah peniru ulung, jadi bersikap hati-hatilah di depan anak-anak. Jangan marah berlebihan yang mengakibatkan berkata-kata kasar. Hindari perbuatan yang membatalkan puasa.
  • Cobalah membuat suasana yang menyenangkan dan semenarik mungkin ketika memasuki bulan Ramadan. Misalnya, menghiasi atau mendekor rumah dengan aneka hiasan.
  • Waktu sahur bikinkan anak makanan yang mereka sukai. Supaya mereka semangat berpuasa.
  • Lakukan kegiatan yang menyenangkan akan membuat anak-anak semakin menyenangi Ramadan seperti menonton serial anak yang berkaitan dengan Ramadan, membaca buku tentang Ramadan dan masih banyak lagi.
  • Orang tua mengajari anak mencapai pola target bertahap. Semisal di hari pertama puasa diajak salat berjamaah di masjid agar tahu bahwa salat berjamaah pahalanya lebih banyak. Kemduian di hari kedua, anak diajak bersedekah supaya paham sedekah dianjurkan. Begitu terus di hari-hari selanjutnya.
  • Memberi motivasi kepada anak dalam menjalankan puasa. Beri ia reward saat berhasil menjalankannya.

Jika anda mengalami kesulitan dalam mendidik anda, tidak ada salahnya jika anda meminta bantuan kepada para profesional, anda bisa mencari tenaga profesional yang ahli di bidangnya di halojasa.com yang merupakan marketplace jasa yang hadir untuk memenuhi kebutuhan anda.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top