Pare, hampir tidak ada yang tidak kenal dengan sayuran satu ini. Beberapa tempat menyebut peria. Sayuran ini terkenal karena rasanya yang sangat pahit. Tapi, pare merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat bermanfaat untuk kesehatan. Itu sebabnya pare, manfaatnya tak sepahit rasanya.
Kalau hanya memandang wujud pare yang hijau dengan kulitnya tidak rata, rasanya sulit untuk tertarik dengan buah ini. Apalagi setelah mengkonsumsi, rasa pahitnya sudah pasti membuat orang kapok untuk menyantap. Rasa pahit ini sebenarnya bisa dihilangkan tergantung bagaimana cara mengolahnya.
Karena rasa pahitnya yang sangat melekat, maka kebanyakan orang menyajikan pare dalam bentuk yang sederhana yaitu direbus lalu dijadikan lalapan, atau sekedar ditumis campur dengan tahu, tempe atau taoge untuk mengurangi rasa pahitnya. Memang masakan pare biasanya hanya di tumis dengan berbagai macam sayur lain atau daging.
Tanaman pare biasanya tumbuh merambat dan menjalar. Mudah untuk dibudidayakan di lahan yang sempit, bahkan di tanam di dalam pot pun pare dapat tumbuh dengan baik. Pare banyak dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai bahan pengobatan dan sebagai bahan sayuran.
Mengkonsumsi pare sangat dianjurkan, karena kandungan dan manfaat pare yang baik bagi tubuh dan juga baik untuk kesehatan kulit serta rambut.
Pare mungkin aman dikonsumsi untuk kebanyakan orang, ketika dikonsumsi dalam jangka pendek. Keamanan penggunaan jangka panjang (di atas 3 bulan) tidak diketahui.
Ibu Hamil dan Menyusui – Pare kemungkinan tidak aman ketika dikonsumsi selama kehamilan. Bahan kimia yang terkandung di dalam daging dan biji pare, dapat memulai menstruasi dan menyebabkan aborsi pada hewan. Karena itu, untuk sisi keamanan, lebih baik menghindari untuk mengkonsumsi pare selama kehamilan dan menyusui.
Pare dapat menjadi salah satu alternative obat untuk penderita diabetes. Namun, karena fungsinya yang dapat menurunkan kadar gula darah, harus hati-hati dalam mengkonsumsi, bisa jadi gula darah turun terlalu drastis.
Jika ada rencana untuk melakukan operasi bedah, sebaiknya berhenti mengkonsumsi pare minimal 2 minggu sebelum operasi dijadwalkan.
Dari hasil penelitian, ternyata buah pare mengandung zat albuminoid, karbohidrat, dan pigmen. Daunnya mengandung momordisina, momordina, carantina, resin, dan minyak. Sedangkan akarnya mengandung asam momordial dan asam oleanolat, dan pada bagian bijinya mengandung saponin, alkaloid, triterprenoid, dan asam momordial.
sponsored: dr rochelle skin expert
Sejak jaman dahulu hingga sekarang, pare masih sangat mujarab digunakan untuk mencegah dan menangani berbagai masalah kesehatan. Yuk cek manfaatnya disini:
1. Mengobati diabetes
Pare sangat baik dikonsumsi penderita diabetes. Cara ini sudah dilakukan sejak jaman nenek moyang. Pare memiliki kandungan insulin yang dapat mengurangi kadar gula dalam darah dan air seni sehingga baik digunakan untuk mengobati diabetes atau kencing manis.
2. Mencegah pertumbuhan sel kanker
Sudah banyak diketahui bahwa kanker adalah termasuk penyakit paling mematikan. Karena itu, perlu diupayakan sejak dini mematikan pertumbuhan sel kanker. Salah satunya adalah dengan mengkonsumsi buah pare. Pare mengandung zat lesichin yang bermanfaat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mencegah pertumbuhan sel kanker.
3. Membersihkan darah kotor
Mengkonsumsi pare secara rutin membantu membersihkan darah kotor dalam tubuh yang seringkali dapat menyebabkan jerawat atau bisul.
4. Melancarkan sistem pencernaan
Pare mengandung vitamin C, kalium, karoten dan juga serat yang berkhasiat melancarkan sistem pencernaan dan mengatasi berbagai masalah lain pada pencernaan.
5. Mengobati penyakit kuning
Penyakit kuning atau liver adalah penyakit yang disebabkan karena menumpuknya bilirubin atau zat berwarna kuning di dalam jaringan tubuh dan darah.
6. Menurunkan berat badan
Pare memiliki kalori rendah. Dalam satu cangkir pare hanya terdapat 16 kalori. Untuk yang sedang diet, pare bisa jadi menu pilihan agar program diet sukses.
7. Mengobati sakit malaria dan menurunkan demam
Minum air perasan pare dua kali dalam sehari masing-masing setengah gelas, dapat bermanfaat untuk mengobati sakit malaria dan menurunkan demam. Namun jika demam dan sakit malaria tak kunjung sembuh maka si penderita harus segera dibawa ke dokter.
8. Mengurangi risiko terkena penyakit jantung
Mengkonsumsi pare dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Karena pare ternyata mampu melawan kolestrol jahat dalam darah yang menghambat saluran arteri pada jantung. Jadi, jangan takut dengan rasa pahitnya pare, karena bagus untuk kesehatan jantung.
9. Mengobati disentri dan cacing kremi
Salah satu gejala disentri adalah buang air besar berulang – ulang dalam bentuk cair atau mencret. Gunakan obat alami pare untuk mengatasinya. Caranya adalah blender pare, lalu saring airnya dan diminum. Diare selain karena penyakit disentri, bisa juga karena adanya cacing kremi di dalam perut. Khusus anak-anak, maka dia akan kehilangan nafsu makan. Dengan diberikan perasan pare, maka nafsu makan anak-anak akan muncul kembali.
10. Mengobati batuk dan asma
Untuk mengobati batuk, biasanya daun pare direbus dan diminum air perasannya. Sedangkan untuk mengobati asma, ternyata pare dapat merangsang saluran pernapasan untuk aktif melalui respon pada indera pengecapan. Dengan demikian maka saluran pernapasan menjadi terbuka lebih lebar untuk mendorong oksigen masuk secara kuat.
11. Menangkal radikal bebas
Meskipun rasanya pahit, teapi pare juga merupakan salah satu sayuran sumber vitamin C yang sangat baik. Salah satu manfaat vitamin C adalah sebagai anti oksidan alami yang berfungsi menangkal radikal bebas perusak tubuh.
Ternyata, pare dari bentuk dan rasanya sudah sangat tidak menarik, tetapi manfaatnya luar biasa. Memang betul jika ada kalimat “don’t judge a book by it’s cover” begitu juga dengan pare. Hal ini menandakan bahwa buah dengan rasa pahit ini adalah hasil bumi yang diciptakan oleh Tuhan untuk memberi manfaat pada manusia. Selamat mencoba dan menikmati rasa pahitnya pare!