Mitos perawatan rambut yang palsu. Apakah Anda termasuk salah satu wanita yang memperhatikan perawatan rambut? Bila iya, sepertinya mulai sekarang Anda harus selalu waspada dengan beberapa mitos mengenai perawatan rambut. Pasalnya saja, bisa saja salah satu kebiasaan yang Anda lakukan adalah mitos yang tidak benar alias palsu lho. Masih berkaitan dengan mitos-mitos dalam perawatan rambut, ternyata hingga kini masih banyak wanita Indonesia yang percaya dengan hal tersebut. Parahnya, beberapa dari kita tidak menyadari kebiasaan yang kita lakukan dalam merawat rambut sebenarnya adalah mitos yang tidak sepenuhnya benar. Berikut adalah beberapa mitos palsu dalam merawat rambut yang harus kita ketahui agar tidak terjebak di dalam kebiasaan buruk tersebut.
sponsor: produk pemutih wajah.
- Menyisir Rambut Basah Dapat Memudahkan Penataannya
Pernahkah Anda melakukan aktiftas yang satu ini yaitu menyisir rambut saat masih dalam kondisi basah? Disadari atau tidak, kebiaaan menyisir rambut pada saat masih dalam kondisi yang basah atau setelah keramas adalah kebiasaan yang tidak baik. Banyak orang percaya bahwa dengan menyisir rambut menggunakan sisir akan menguntungkan karena rambut akan lebih mudah ditata saat sudah kering. Tahukah Anda hal tersebut adalah mitos yang tidak benar dan sebaiknya kita hindari mulai saat ini. Menyisir rambut basah menggunakan sisir faktanya justru membuat rambut menjadi lebih kusut dan memperbesar potensi kerontokan. Apalagi bila pada saat dikeramasi rambut masih dalam kondisi yang tidak sehat alias kering, rapuh dan bercabang. Rambut dengan kondisi yang demikian akan cepat bertambah rusak bila disisir dalam kondisi basah. Saat kita menyisir rambut tersebut kemungkinan besar akar rambut tidak mampu menahan tarikan antara kulit kepada dan sisir yang kita gunakan. Efeknya, rambut akan kusut dan sebagian tersangkut pada gerigi sisir. Bahkan yang lebih parah, rambut seketika menjadi rontok. Karena itu, sebaiknya jangan percaya dengan adanya mitos sisiran pada saat rambut masih basah.
- Mempercepat Pertumbuhan Rambut Dengan Memotong Ujungnya
Salah satu mitos dalam perawatan rambut yang sebenarnya tidak sepenuhnya benar ialah memotong ujung rambut demi mempercepat pertumbuhan rambut. Kebiasaan tersebut hingga sekarang masih dipercaya banyak orang dan sering dilakukan. Ya, tidak dapat dipungkiri bahwa untuk memaksimalkan penampilan seorang wanita perlu melakukan inovasi dengan melakukan perombakan pada bagian rambut. Perombakan tersebut salah satunya yaitu dengan memanjangkan rambut dan membentuknya sesuia dengan tren yang sedang berlansung. Karena hal tersebut banyak orang ingin cepat-cepat mendapatkan rambut yang panjang. Alhasil pemotongan ujung rambut dilakukan demi mempercepat pertumbuhan rambut tersebut. Faktanya memotong bagian ujung tidak lantas mempercepat pertumbuhan rambut. Penelitian membuktikan bahwa memotong ujung rambut atau trimming justru tidak akan membuat rambut menjadi lebih cepat panjang. Hal ini mengingat pemotongan ujung rambut tidak ada pengaruhnya terhadap kondisi akar dan batang rambut. Kesimpulannya, kebiasaan ini tidak ada kaitannya dengan cepatnya pertumbuhan rambut. Akan tetapi, Anda masih dapat melakukan pemotongan ujung rambut dengan tujuan lain yaitu agar penampilan rambut Anda makin segar dan menambahkannya dengan vitamin rambut.
- Kondisioner Hanya Untuk Rambut Yang Rusak
Rupanya banyak wanita yang masih terjebak dengan mitos yang satu ini yaitu menggunakan kondisioner pada saat rambut sudah mulai rusak. Padahal kondisioner tidak hanya diperlukan pada saat rambut sudah mulai rusak lho. Dengan kata lain, kebiasaan menggunakan kondisioner pada saat rambut sudah rusak adalah mitos yang tidak benar. Faktanya kondisioner juga diperlukan oleh rambut normal alias sehat. Sebagian wanita mungkin masih enggan melengkapi perawatan rambut dengan menggunakan kondisioner setelah keramas dengan alasan rambut masih dalam keadaan sehat. Alasan lainnya ialah menggunakan sampo saja dirasa sudah cukup. Tahukah Anda bahwa kondisioner memiliki peran penting bagi rambut yang sehat maupun yang mulai rusak misalnya kering dan bercabang. Kondisioner diperlukan untuk menutrisi rambut mulai dari akar hingga ke bagian ujung. Tidak hanya itu, kondisioner bermanfaat untuk membuat rambut mudah diatur pada saat sudah kering. Kondisioner juga bermanfaat untuk membuat helai rambut tampak lebih berkilau dan lembut. Karena manfaatnya yang beragam, Anda yang memiliki rambut sehat pun sebaiknya tidak menghentikan pemakaian kondisioner. Sementara itu, para wanita yang saat ini memiliki permasalahan rambut rontok, mudah patah, kering dan bercabang juga sebaiknya teratur menggunakan kondisioner setelah keramas.
- Keramas Dengan Air Dingin Membuat Rambut Berkilau
Selain mito-mitos di atas, masih ada mitos lainnya yang rupanya juga tidak sepenuhnya benar. Keramas dengan air dingin konon dapat membuat rambut lebih berkilau? Benarkah hal tersebut? Sayangnya mitos tersebut tidak sepenuhnya benar. Keramas dengan menggunakan air dingin sebenarnya bisa dilakukan akan tetapi efeknya tidak membuat rambut menjadi lebih bersinar atau berkilau seperti keramas di salon. Yang terjadi apabila kita melakukan keramas dengan menggunakan air dingin ialah kulit kepala dan rambut menjadi terasa lebih segar bukan menjadikan rambut berkilau. Hal ini karena temperatur atau suhu air yang kita gunakan untuk keramas tidak mempengaruhi kilau rambut. Keramas menggunakan air dingin juga tidak dilarang. Akan tetapi, saat hendak melakukan perawatan yang satu ini sebaiknya Anda memperhatikan kondisi tubuh dan suhu ruangan Anda. Air dingin bisa Anda gunakan untuk keramas pada saat cuaca sedang panas sehingga Anda akan lebih mendapatkan manfaatnya. Sebaliknya, pada saat malam hari tidak disarankan keramas menggunakan air dingin karena rambut yang basah justru tidak menyehatkan apabila dibawa hingga tidur.
Nah, itulah beberapa mitos tentang merawat rambut yang tidak benar dan seringkali diabaikan oleh kebanyakan wanita. Mencermati kebiasaan-kebiasaan yang kita lakukan menjadi salah satu kunci untuk mendapatkan rambut yang sehat dan indah. Jadi, apakah Anda masih terjebak dengan mitos di atas?