Kita mengenal pola makan sehat yaitu dalam bentuk seperti makanan 4 sehat 5 sempurna dan dari segi volume makan yakni 3 kali dalam sehari. Lantas bagaimana yang dimaksud dengan pola makan tidak sehat? Apakah jika ada orang yang tidak makan tiga kali sehari, maka orang itu bisa dikatakan tidak menerapkan pola makan yang sehat? Pola makan tidak hanya dinilai dari jenis makanan dan kadar makannya saja. Kebiasaan pola makan seseorang juga dipengaruhi oleh keadaan fisik dan mental. Setiap orang memiliki kebiasaan makan yang unik, dan semua keunikan itu ada penyebabnya. Salah satunya adalah mengenai penyebab pola makan yang buruk yang akan kita bahas. Ada orang yang jarang merasa lapar, sehingga di jarang makan pula. Tapi ada juga orang yang meskipun tidak lapar tapi tetap ingin makan, jadi dorongan makannya bukan karena lapar.
Sponsor: cream perawatan wajah
Jadi untuk bisa memahami bagaimana pola makan yang tidak sehat itu, kamu perlu mengetahui apa saja kebiasaan-kebiasaan yang jadi penyebab pola makan yang buruk. Cek this out.
• Habitual Eating (kebiasaan makan)
Kebiasaan ini maksudnya adalah kebiasaan yang muncul sebaai akibat dari aktifitas makan dengan menu yang sama dan dilakukan secara terus menerus dan dilakukan dalam jangka waktu yang panjang atau lama. Semua itu dilakukan tanpa mempedulikan usia, aktifitas yang dilakukan, keadaan tubuh, porsi makan dan jenis makananan juga sama.
Contohnya, selama ini mulai dari kecil hingga kamu dewasa, kamu selalu makan nasi dengan tempe dan kecap saja. Dan ini dilakukan dalam jangka waktu lama dan konsisten. Padahal hal ini sebenarnya termasuk kebiasaan yang sangat tidak sehat. Karena kebutuhan tubuh pada gizi dan nutrisi ketika masih kecil dan saat sudah dewasa tentunya sangat berbeda. Hal ini belum termasuk keadaan sehari-hari yang sangat dipengaruhi oleh aktifitas dan kondisi tubuh. Tentu hal ini membuat kamu memiliki kebiasaan yang benar-benar tidak mendukung pola hidup sehat. Kamu mungkin memang masih bisa tumbuh besar, tapi sehat atau tidaknya, itu yang kemudian dipertanyakan. Malah bisa-bisa kebiasaan itu memicu penyakit yang baru muncul setelah waktu yang lama.
• Emotional Eating (makan karena emosi yang dirasakan)
Bisa jadi orang-orang yang memiliki kebiasaan makan seperti ini sangat banyak. Kebiasaan makan ini berupa pola makan yang dilakukan ketika kondisi emosi sedang naik turun atau tidak stabil. Dorongan untuk makan ini akan muncul begitu saja saat kamu mood kamu sedang buruk atau sedang sedih, marah dan sebagainya. Dan ketika dorongan makan ini muncul, seseorang akan memiliki nafsu makan yang besar, inginnya terus makan dan ngemil. Dan hal ini seringkali terjadi pada wanita yang keadaan emosinya sering tidak stabil terutama ketika sedang mengalami menstruasi.
Dorongan ini dirasa tidak akan hilang hingga kita benar-benar kenyang, bahkan terkadang ketika kenyangpun, dorongan untuk makan masih belum hilang. Dan untuk melampiaskan hal itu, seseorang terkadang akan makan makanan seperti junk food, makanan cepat saji, snack dan sebagainya yang sebenarnya sangat tidak baik untuk kesehatan. Karena makanan makanan itu mengandung banyak lemak dan juga karbohidrat, serta kandungan lain yang tidak alami, hal ini memicu munculnya obesitas. Dan dari sebuah penelitian, kebanyakan orang yang obesitas, pada awalnya benyak makan karena stress. Dan kemudian membuatnya terus makan dan makan hingga berat tubuhnya bertambah secara berlebihan dan tidak terkendali.
• Sensual Eating (orang yang akan senang jika makan)
pada kebiasaan ini, seseorang akan merasakan senang ketika makan makanan yang disukai. Sebenarnya hamper semua orang pasti merasakan hal ini. Tapi yang menjadi bahaya adalah karena kebiasaan ini bisa membuat orang ketagihan pada makanan itu. Bahkan ketika seseorang sedang merasa senang karena sebab apapun itu, maka dalam dirinya akan muncul keinginan untuk makan makanan yang disukainya itu. Jadi ya agak repot ketika kamu merasa senang dan tiba-tiba muncul juga keinginan untuk makan makana yang kamu sukai.
Kebiasaan ini memang bisa membuat orang bahagia, tapi ketika kebiasaan ini menjadi siklus dan dilakukan terus menerus. Maka bisa juga mengakibatkan obesitas dan tidak menutup kemungkinan penyakit lain, karena keinginan makannya tidak terkontrol.
• External Eating (orang yag merasa lapar karena ransangan eksternal)
Kebiasaan atau pola makan ini menghampiri seseorang ketika dia melihat makanan yang kelihatannya enak dan pada saat ituah timbul keinginan untuk makan. Entah apakah saat itu dia sedang lapar atau tidak. Pokoknya kalau ada makanan yag kelihatan enak, dia pasti akan merasa sangat ingin untuk makan.
Keinginan makan yang muncul dengan tiba-tiba dan bersifat sesaat ini bukannya tidak berbahaya, karena nafsu untuk makan karena external eating ini tidak bisa hilang hanya dengan menutup mata. Jika orang itu sudah ingin makan, maka cara untuk mengatasi atau menghilangkan dorongan untuk makan itu hanya dengan satu cara, yakni makan. Meskipun tidak harus dengan makanan yang membuatnya ngiler tadi, paling tidak hal itu bisa menekan keinginannya untuk makan. Jadi untuk orang yang memiliki kebiasaan ini diharapkan untuk bisa lebih berhati-hati ketika jalan-jalan ke mall dan tempat-tempat bazar. Karena jika tidak bisa mengendalikan diri, kebiasaan ini juga bisa beresiko obesitas lho.
• Energy Eating
Kebiasaan ini dimiliki oleh orang-orang yang merasa mengerti dan tahu soal kebutuhan dan nilai gizi. Sehingga kadang-kadang makan dengan porsi yang seolah-oleh sudah dihitung dengar cermat takaran nilai gizinya dan dihubungkan dengan aktifitas yang dilakukan, padahal hal itu tidak tepat. Sehingga bukannya makan dengan pola makan yang sehat tapi malah bisa jadi berlebihan atau malah kurang. Kebiasaan ini bisa beresiko untuk menimbulkan pola makan yang menyimpang dan salah kaprah.