Cara mencegah anak dari kanker serviks – kanker serviks adalah sebuah jenis kanker yang bisa menular kepada orang lain. Tapi kanker ini juga bisa dicegah agar tidak menular kepada orang lain, kanker yang disebabkan oleh Human Papaillomaviru (HPV) memang sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kematian jika mencapai stadium 4. Untuk memutuskan rantai penularan kanker ini, bisa dilakukan dengan melakukan vaksinasi untuk wanita yang belum aktif secara seksual. Dan melakukan skrining dan juga pap smear pada leher rahim untuk wanita yang aktif secara seksual.
tapi pada kenyataannya untuk masalah seperti ini, masyarakat kurang memiliki pengetahuan akan hal itu dan tidak mendapatkan edukasi yang cukup. Seperti misalnya soal vaksinasi dan juga skrining untuk mencegah kanker ini. padahal untuk anak usia 10 tahun, sudah bisa dilakukan vaksinasi karena pada usa itu imun anak sedang dalam keadaan yang bagus. Dengan memberikan sedikit dosis pada vaksinasi, anak akan terlindungi dari kanker ini dalam waktu yang lama. Untuk pemberian vaksin yang pertama dilakukan saat usia 10 tahun dan vaksin selanjutnya dilakukan pada enam bulan atau satu tahun kemudian.
Untuk anak yang divaksin saat usia di atas 14 tahun, dosis yang diberikan sebanyak tiga kali. Dan kemudian dilakukan skrining untuk membuat anak tahan dari kanker ini selama waktu 20 tahun ke depan. Untuk wanita yang sudah aktif secara seksual, perlu dilakukan skrining lebih dulu karena ditakutkan sudah ada kanker di dalam tubuhnya, dan jika saat dilihat tidak ada kanker, maka bisa dilakukan vaksin. Saat ini vaksin HPV memang belum menjadi program nasional. Posisi vaksin HPV sendiri di dalam program imunisasi adalah dalam tahap demonstrasi.
Jadi memang belum masuk ke program nasional. Karena saat ini masih perlu ada gambaran apakah vaksin bisa diimplementasikan dan harus dilakukan uji coba lebih dulu. Di di indonesia sendiri vaksin ini sudah ada sejak 10 tahun lalu. Tapi memang vaksin ini masih belum masuk ke dalam program imunisasi nasional. Karena masih ada banyak hal yang perlu dikaji dan juga dipertimbangkan lagi. sehingga ketika vaksin masuk ke program maka diharapkan aka bisa terus berlanjut. Hal yang menjadi faktor pertimbangan adalah mencakup seperti bagaimana keamaan, beban penyakit dan juga keefektifan HPV. Karena saat ini dirasa juga masih sulit untuk impor vaksin ini dan ini ditakutkan akan membuat program ini nantinya terputus. Karena saat ini vaksin ini memang belum cukup mudah untuk didapatkan dan di indonesia sendiri masih belum bisa memproduksi vaksin sendiri.
Ujicoba yang dilakukan adalah lebih kepada bagaimana etik dari program tersebut. Untuk membuat program ini harus dilihat juga kemampuan keuangan dari negara, yang mana harus cukup untuk melakukan pembelian vaksin tanpa mengambil dana dari program lainnya. Sehingga harga vaksin juga haruslah terjangkau. Vaksinasi memang diketahui jauh lebih baik daripada melakukan skrining. Karena untuk skreining memang sudah agak terlambat sedangkan vaksinasi sifatnya pencegahan dan dilakukan sejak dini sebelum ada virus yang menjangkit.
Di dalam konsep vaksinasi sendiri, vaksin yang diberikan diharapkan akan mampu untuk memberika imunitas kepada tubuh seseorang yang dilakukan vaksin untuk mencegah dari virus, jamur dan juga bakteri. Dan pemberian vaksin HPV ini sendiri juga diharapkan akan mampu memberikan imunitas pada tubuh seseorang hingga 50 tahun lamanya. Karena memang HPV ini adalah virus yang akan bisa memicu munculnya berbagai jenis kanker dan salah satunya adalah kanker serviks atau mulut rahim yang bisa terjadi pada kaum wanita. Dan untuk mencegah dari kanker ini para peneliti sudah menemukan obatnya yaitu dengan menggunakan vaksin pada tubuh untuk melawan HPV di dalam tubuh manusia.
Vaksinasi adalah suatu konsep dimana dengan melakukan itu maka tubuh akan bisa mengenali virus. Dalam pembuatan vaksin, ada salah satu virus yang diambil lalu dibuat menjadi virus like particle di dalam cairan imunisasi. Setelah dimasukkan ke dalam tubuh, maka tbuh akan mengenali virus yang mirip di dalam imunisasi dan kemudian dilawan. Saat disuntikkan vaksin HPV ini akan membuat antibodi sebanyak tiga kali lipat lebih banyak dari antibodi alami tubuh. Dan anti bodi ini diketahui bisa bertahan selama puluhan tahun. Yakni antara 30 tahun sampai 50 tahun. Dan memiliki potensi untuk memberikan perlindungan 14 kali lipat dari pada imunisasi alami.
Untuk bisa mendapatkan pertahanan antibodi seperti ini pada seseorang harus dilakukan dulu pemberian imunisasi sebanyak dua kali dari vaksin HPV ini. seperti yang sudah kami jelaskan di atas, dan harus diberikan saat usia maish dini kepada anak perempuan seperti yang dikatakan oleh WHO yaitu pemberian vaksin pada usia 10 tahun, karena pada usia itu antibodi yang terbentuk akan menjadi lebih kuat dan ampuh untuk bisa mencegah dari kanker serviks ini. beberapa har lalu kita ketahui adanya seorang artis yang meninggal karena terkena kanker ini, sehingga diharapkan anda bisa waspada.