Ini dia fakta tentang suntik botox yang tidak boleh dilewatkan. Seperti kita tahu, perawatan modern memberikan sejuta harapan untuk mereka yang ingin tampil menarik dan cantik. Salah satu treatmen kecantikan saat ini adalah suntik botox. Suntik botox sebenarnya sudah ada beberapa tahun silam atau kurang lebih satu dekade lalu dimana penggunanya kebanyakan para artis tanah air dan mancanegara. Dan suntik botox kala itu memang dianggap treatmen kecantikan yang cukup mahal.
Sponsor: dr rochelle skin expert
Namun seiring banyaknya permintaan, kini suntik botox cukup bisa dijangkau oleh masyarakat biasa. Meski terkesan menyakitkan, namun ada manfaat yang didapat dengan menggunakan treatmen kecantikan ini. Dan berikut fakta dan mitos seputar suntik botox yang tak boleh Anda lewatkan.
1. Wajah jadi kaku setelah suntik botox
Salah. Terdengar menyakitkan saat wajah tiba-tiba disuntik dengan jarum setebal sepanjang beberapa inci saja. Namun botulinum toxin sendiri bekerja sebagai treatmen yang berguna untuk melemaskan otot akibat dari kerutan dan garis-garis halus di wajah. Pada suntik botox ini hanya akan berpengaruh pada otot sekitar area yang disuntik dan tak berpengaruh pada seluruh bagian wajah lainnya. Hanya butuh 1-2 minggu saja setelah disuntik, wajah akan kembali kencang alami. Namun disarankan tidak menggunakan treatmen ini secara berlebihan.
2. Begitu tanda kerutan di wajah muncul, harus cepat-cepat suntik Botox
Benar. Kebanyakan kerutan atau garis halus yang muncul di wajah secara alami, cukup sulit untuk menghilangkan atau mengembalikan ke kulit semula. Meskipun menggunakan kream yang dianggap ampuh membasmi keripun sekalipun, tanpa ada treatmen tambahan maka hasilnya bisa dibilang mustahil. Suntik botox dinilah bisa menjadi langkah mengembalikan elastisitas kulit yang semula kendur akibat keriput dengan cara melatih otot wajah supaya tidak membuat banyak gerakan yang menyebabkan garis-garis. Misalnya saat cemberut atau menyipitkan mata yang mana bisa membuat otot bagian atas mata terlihat keriput. Setidaknya botox dapat meminimalisir terjadinya kerutan secara perlahan.
3. Botox dapat mencegah kerutan selamanya
Salah. Di dunia ini sangat jelas disebutkan bahwa tak ada perawatan yang permanen atau selamanya. Memang benar bahwa suntik botox dapat mengurangi kerutan juga garis-garis halus pada area wajah. Namun hal ini hanya bersifat sementara dan efeknya akan hilang seiring bertambahnya waktu selama 3-4 bulan saja. Faktor lain yang bisa berpengaruh adalah usia, gaya hidup dan lingkungan.
4. Hanya orang tua yang memerlukan Botox
Salah. Suntik Botox tidak hanya dilakukan oleh mereka yang telah berusia lanjut atau orang tua saja. Tetapi botox bisa untuk alasan medis misalnya perawtaan mata kedutan, akibat salah kosmetik, migrain hingga ada yang menyebut bisa digunakan untuk masalah pada saluran kemih.
5. Tak disarankan untuk mereka yang terlalu muda
Benar. Sangat benar sekali bahwa treatmen suntik botox umumnya tak disarankan untuk anak-anak atau remaja berusia dibawah 18 tahun yang tidak memiliki kerutan. Namun ada ahli bedah plastik yang menyebut bahwa botox dapat direkomendasikan untuk mereka yang berusia di atas 18 tahun, itupun jika diperlukan. Dan botox juga dapat digunakan untuk usia anak jika dalam kondisi medis tertentu dengan melakukan konsultasi terlebih dahulu pada dokter ahli.
6. Krim anti kerut sama efektifnya
Tidak selalu. Seperti yang sudah disebutkan diatas, kream anti kerut tidak memiliki efek yang sama dengan botox atau bukan pengganti suntik ini. Hal itu terjadi karena cara kerjanya sangat berbeda dimana krim anti kerut hanya bekerja di bagian luar lapisan kulit dan tidak dapat meresap hingga ke lapisan dalam. Sementara botox biasanya digunakan untuk membantu mengembalikan elastisias dengan memasukkan cairan ke lapisan kulit paling dalam.
7. Botox itu berbahaya
Salah. Untuk pertama kalinya suntik botox mendapat izin dari FDA (Food and Drug Administration) pada tahun 1989. Botox digunakan untuk mengatasi kondisi medis tertentu. Sementara untuk tujuan kosmetik, botox boleh dilakukan sejak tahun 2002 dimana ada jutaan orang telah menggunakannya dengan sangat aman. Namun yang terpenting adalah menggunakan botox sesuai prosedur dan hanya boleh dilakukan oleh dokter yang telah terkualifikasi. Dan paling penting adalah penggunaan dosisnya harus sesuai untuk memberi rasa aman.
8. Botox adalah racun
Tidak. Botulinum toxin atau suntik botox adalah serangkaian prosedur medis atau kosmetik yang dilakuakan untuk menghilangkan racun. Didalam suntik botox sendiri, kadar racun sangatlah rendah dan semakin hari botox akan menghilang. Dokter yang terferivikasi juga akan memberikan botox sesuai dosis yang dibutuhkan. Kemudian keracunan akibat botulisme memang bisa diakibatkan oleh botulinum toxin da berpengaruh pada saraf pusat. Sementara suntik botox adalah botulinum toxin yang sudah dimurnikan sehingga tidak membengaruhi syaraf karena hanya bekerja di area wajah yang mendapat suntikan.
9. Suntik botox bikin ketagihan dan membuat bengkak
Tidak. Botox tidak memiliki kandungan zat berbahaya bahkan banyak menyebut jika kulit terlihat lebih halus dan lembut. Tetapi umumnya, penggunaan untuk pertama kali dapat mengakibatkan rasa sakit atau bengkak dan akan berkurang sekitar 2-3 hari berikutnya. Saat di suntik, botok hanya akan terasa seperti cubitan dan rasa sakit hanya berlangsung beberapa detik. Efek yang ditimbulkan oleh setiap orang juga berbeda.
10. Botok memiliki efek samping
Botox hanya memiliki beberapa efek samping yakni kelelahan, mual, muntah dan sakit kepala. Jika terjadi efek samping yang serius seperti pembengkakan tenggorokan atu kesulitan bernafas maka bisa hal itu akibat Anda mengalami reaksi alergi.