Relationship

Tips Atasi Konflik dengan Atasan

Tips Atasi Konflik dengan Atasan

Konflik adalah hal yang tidak bisa dilepaskan dari kehidupan atau pekerjaan profesional. Selain konflik di rumah, masalah bisa saja terjadi di mana saja termasuk di ruang kerja. Konflik di lingkungna kerja bisa muncul karena rekan kerja bahkan atasan. Jika konflik terjadi dengan rekan kerja akibat kesalahpahaman atau kecemburuan sosial, mungkin masih bisa diatasi bersama. Namun jika konflik tersebut tejadi dengan atasan, persoalan jauh berbeda. Agar kita terhindar, berikut tips atasi konflik dengan atasan agar permasalahan tidak terjadi berlarut-larut.

Sponsor: dr rochelle skin expert

1. Tenangkan emosi

Tenanglah dan biarkan emosi Anda tetap terkontrol dengan baik. Saat Anda berada dalam situasi konflik dengan atasan biarkan diri Anda menghindar sejenak untuk menenangkan pikiran. Jangan pernah ungkapkan apa yang Anda rahasiakan saat Anda dalam kondisi atau situasi marah. Kebanyakan dari kita akan merasa menyesal setelahnya. Hindari sikap terburu-buru saat mengatakan sesuatu atau menyatakan sikap pada atasan. Sebab, menghadapi atasan yang sedang marah hingga berprilaku kasar, tidak harus dibalas dengan sikap reaktif atau emosional. Jika salah, maka atasan bisa saja memecat Anda. Jadi berusahalah berpikir jernih dan buang penilaian Anda secara subjektif, karena akan membantu Andakeluar dari permasalahan dengan lebih tenang. Redam emosi dengan memikirkan cara menghadapi atasan tanpa Anda harus berbuat konfrontasi. Selama hubungan kerja antara Anda dengan atasan tidak merusak prinsip kerjasama, maka berusahalan mengambil sikap untuk tetap berkomunikasi secara baik.

2. Pertemuan personal

Konflik dengan atasan sangatlah menguras tenaga dan fikiran. Jalan terbaik untuk menghindarkan konflik berkepanjangan adalah dengan melakukan pertemuan secara personal dengan atasan pada waktu tertentu. Cara tersebut lebih baik Anda lakukan untuk menghindarkan miss komunikasi sekaligus membuka jalan perdamaian. Anda bisa katakan dengan jujur apa yang Anda rasakan tentang hal yang mengganggu. Dengan begitu, semuak kesalahpahaman tidak akan terulang lagi.

3. Biarkan atasan yang menilai

Konflik yang terjadi antara bawahan dan atasan bisa diakibatkan karena ia tidak suka dengan cara kerja kita. Jadi biarkan atasan mengatakan sudut pandangnya dengan detail hingga akhir. Karena masing-masing orang memiliki jalan cerita dan pendapat yang juga berbeda, maka Anda harus tahun bahwa apa yang dipikarkan atasan kemungkinan akan berbeda pendapat dengan Anda. Meskipun demikian, jalan terbaiknya adalah tetap hormati pendapatnya.

4. Cari sudut pandang lain

Konflik di dalam suatu pekerjaan bisa timbul bukan karena sikap atasan saja yang terlalu arogan tetapi bisa juga karena kesalahan karyawan. Untuk mengatasinya cobalah mengingat apa saja yang sudah  Anda lakukan dengan atasan selama beberapa minggu atau beberapa bulan terakhir. Tidak semua atasan memiliki sisi buruk tetapi juga sisi baik kepada Anda. Jadi, dari pada Anda pusing mencari sisi jeleknya, sebaiknya introspeksi diri apakah yang telah Anda lakukan selama ini melenceng dari prinsip pekerjaan. Berfikir secara posistif untuk mendapatkan jalan keluar terbaik.

5. Usulkan cara efektif

Jika permasalahan makin berlarut, maka sempatlah mengusulkan langkah ata cara yang efektif untuk menyelesaikan perbedaan yang terjadi antara Anda dan atasan. Biarkan semua hal yang bertentangan dengan Anda terselesaikan dengan cara dan usul yang efektif sehingga masing-masing pihak tidak saling keberatan. Anda juga bisa membuat masa percobaan bahwa hubungan kerja tersebut dapat diperbaiki dengan baik.

6. Bantuan pihak ketiga

Jika konfrontasi Anda dengan atasan membuat Anda semakin tertekan, maka lakukan cara lain untuk mencari suasana baru yang lebih konduisif. Coba untuk hubungi dan meminta bantuan dengan teman-teman lama untuk mendapatkan informasi lowongan pekerjaan. Atau Anda bisa menghubungi pihak ketiga seperti HRD agar solusi dapat diberikan secara netral tanpa memihak kedua belah pihak. Ketika Anda memutuskan berhenti bekerja selama masalah dengan atasan tidak kunjung reda, jadi tidak salahnya Anda mencari hiburan dan pekerjaan baru. Anta tentu akan menjauhi hal yang membuat Anda berhenti bekerja dan kehilangan penghasilan. Tetapi, bila Anda telah memutuskan untuk keluar dari pekerjaan saat ini, maka ampil strategi lain menghadapi atasan tanpa menguras emosi dan fikiran dengan sikap yang bijak.

7. Evaluasi diri

Meskipun Anda dibuat pusing dengan sikap atau penilaian yang dilakukan oleh atasan, maka jangan terlalu pusing mencari pembenaran yang tak memiliki jalan akhir untuk menyelesaikan konsflik. Redam ego dan hindarkan diri Anda dari sumber masalah yang terus menerus muncul. Ada banyak hal yang tak disadari oleh Anda yang telah membuat atasa dan Anda sering berdebat. Tanyakan pada rekan kantor untuk membantu Anda keluar dari konflik atau meminta saran masukan dan nasehat dari mereka. Memaksa atasan untuk menjadi orang yang Anda inginkan atau merubah sikapnya tentu bukan hal yang mudah bahkan sesuatu yang cukup sulit bahkan mustahil. Lebih baih ubah sikap Anda sebaik mungkin supaya tidak terlalu lama dihinggapi perasaan bersalah, marah dan pusing. Berusaha lah juga untuk mengambil sikap menahan diri agar tidak menjelekkan atasan didepan rekan kerja yang lainnya hanya untuk mendapat dukungan.  Jadi, lebih baik mencari solusi paling tepat untuk keluar dari permasalahan sambil Anda mengevauasi diri agar tetap menjadi orang dan karyawan yang selalu baik dimata semua orang.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top