Pindah2

RISIKO SERIUS MEMANDANG GERHANA MATAHARI DENGAN MATA TELANJANG

Risiko Serius Memandang Gerhana Matahari

Gerhana matahari total yang menjadi fenomena berlangsung hari ini, 9 Maret 2016 memang ditunggu tunggu oleh masyarakat yang sayang sekali untuk dilewatkan momentnya. Peristiwa ini di angasa sangat jarang untuk bisa dinikmati oleh masyarakat di seluruh indonesia dikarenakan hanya daratan ini yang dilalui jalur Gerhana Matahari di pagi hari.

Namun dengan begitu, patut untuk kita ingat bahwa untuk memandang gerhana matahari total tersebut dengan mata telanjang memiliki risiko yang berbahaya dan harus dapat dipahami sebelumnya.

Semua ini tidak terlepas daripada sinar matahari yang ditatap langsung dalam kurun waktu yang lama dapat menyebabkan kerusakan hingga kebutaan. Kerusakan ini terjadi pada retina mata dengan nama solar retinopathy. Tanda tanda yang terjadi padanya adalah titik hitam yang terlihat pada pandangan mata kita, ke mana pun kita menengok. Kerusakan ini akan sulit untuk dipulihkan kembali.

Kerusakan tersebut dapat terjadi saat gerhana dikarenakan mata yang memandang matahari tersebut, saat terjadinya gerhana toatal layaknya dapat melihat di waktu kegelapan, kelopak mata saat mata membuka, dan juga pupil melebar saat menangkap cahaya sebanyak mungkin.

Risiko serius memandang gerhana matahari ini di anggap sebuah petaka. Petaka ini yang menyebabkan pelarangan. Dan juga justru terjadi saat piringan bulan tersebut setelah beralih kepada fase totalitas tanpa disadari pengamat dan mata mereka, kondisi seperti akan melihat di kegelapan akan terpapar sinar UV yang sangat berbahaya bagi kesehatan mata.

Gerhana-spesial

Bisa disimpulkan bahwa hal ini merupakan salah satu dasar pertimbangan dari kemunculannya di tahun 11 Juni 1983, dimana saat itu pemerintah secara resmi melarang warganya untuk menyaksikan Gerhana Matahari Total.

Instruksi yang disampaikan pada saat itu adalah dengan menutup seluruh lubang dan kaca di rumah yang sangat dikhawatirkan mampu menembus sinar matahari hingga di saat itu menyebabkan sebagian warga bersembunyi ketakutan di bawah meja. Ketakutan itu memang memiliki sebuah alasan bagi pemerintah pada saat itu.

Untuk mengantisipasi daripada sinarnya diperlukan pelindung ataupun kacamata sinar anti ultra violet. Salah dalam menggunakan kacamata pun sebaiknya dihindari. Kaca mata yang Cuma berwarna hitam tidak dianjurkan untuk dipakai, karena kaca mata yang hanya hitam tidak memiliki element pelindung sinar anti uv. Pakailah kacamata yang memang khusus dengan elemen anti sinar UV ketika akan menyaksikan gerhana matahari total tersebut.

Sehingga fenomena langka yang terjadi di indonesia ini, menjelang gerhana matahari total ataupun gerhana matahari di saat yang akan datang kita mampu untuk menikmati tanpa harus terkena resiko kesehatan yang kita dapatkan. Secara sehat dan menjaga kebugaran adalah lebih utama daripada sekedar menyaksikan namun berakibat buruk di masa depan.

Selamat menikmati gerhana matahari total, dengan nyaman dan aman.

 

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top