Perawatan Rambut

Rambut Jadi Gatal Setelah Keramas? Mungkin Ini Penyebabnya

rambut-jadi-gatal-setelah-keramas-mungkin-ini-penyebabnya

Sepertinya anggapan bahwa wanita jauh lebih perhatian dengan keindahan rambutnya dibanding pria memang benar. Saat mencuci rambut pria biasanya hanya menggunakan shampoo biasa. Sebaliknya, wanita umumnya menggunakan shampoo, kondisioner, vitamin, serta produk perawatan lainnya. Memang pria cenderung cuek dalam hal perawatan tubuh yang berbanding terbalik dengan wanita yang bahkan sering kali disebut ‘rempong’ dalam segala urusan merawat tubuhnya. Penyebab mengapa wanita lebih peduli pada rambutnya bisa jadi karena wanita terbiasa dengan rambut yang lebih panjang daripada pria. Logikanya, semakin rambut panjang maka perawatannya akan makin banyak dan merepotkan. Makin banyak produk juga yang harus dibeli dan digunakan pada rambut.

Sponsor : dr rochelle skin expert

Walaupun repot, banyak wanita yang ingin mempertahankan rambutnya hingga panjang. Alasannya karena rambut panjang mudah untuk dibentuk dan dihias sehingga dapat menunjang penampilan. Meskipun sudah dirawat dengan baik dan hati-hati, masih saja ada masalah yang datang menghampiri rambut dan kulit kepala. Entah itu rambut kering, rambut yang mudah sekali berminyak, rambut berketombe, serta kulit kepala yang selalu gatal.

Pernahkah Anda merasakan gatal pada kulit kepala padahal rambut baru saja dicuci? Jika pernah, tentu hal ini dapat membuat Anda kesal. Tujuan mencuci rambut adalah untuk membersihkan rambut serta kulit kepala dari segala jenis kotoran yang menempel pada rambut. Tetapi mengapa rambut malah menjadi gatal sehabis dibersihkan dengan shampoo? Padahal ketika kotoran rambut sudah dibersihkan, bukankah seharusnya rambut sudah bebas dari rasa gatal?
Tenang saja, ada jawaban untuk setiap pertanyaan Anda mengenai rambut yang gatal sehabis keramas. Berikut adalah penyebab rambut gatal setelah dicuci:

1. Salah memilih produk
Dalam memilih produk perawatan rambut seperti shampoo, jangan pernah memilih jenis produk hanya semata karena tergoda iklannya yang tampak menjanjikan. Atau bisa jadi Anda hanya mempertimbangkan wangi yang harum, bukan manfaat shampoo yang sesungguhnya bagi rambut. Parahnya lagi, pemilihan produk perawatan rambut hanya didasarkan pada kepopuleran sebuah merk. Hal-hal ini dapat membuat konsumen salah memilih produk yang tidak sesuai dengan kondisi rambutnya. Kasus yang sering terjadi apabila shampoo yang digunakan tidak cocok dengan keadaan rambut adalah munculnya ketombe pada kulit kepala. Ketombe inilah yang membuat kepala terasa gatal walaupun setelah rambut dicuci dengan shampoo.

2. Alergi dan iritasi
Selain menyebabkan ketombe, shampoo yang tidak cocok dengan kondisi rambut dan kulit kepala juga bisa menimbulkan reaksi alergi dan bahkan iritasi. Bisa saja ada suatu bahan atau zat yang terkandung dalam shampoo yang memicu alergi tersebut. Wujud alergi dan iritasi dapat berupa kemerahan yang disertai gatal-gatal pada kulit kepala. Jika Anda mengalami reaksi alergi maupun iritasi, segeralah menghentikan pemakain shampoo tersebut. Pilihlah jenis shampoo yang dapat menunjang kesehatan rambut dan bukan hanya semata termakan iklan. Jangan sepelekan alergi atau iritasi yang terjadi. Anda dapat memakai shampoo lagi setelah gatal-gatal akibat alergi dan iritasi berhenti. Namun bila alergi dan iritasinya tidak berhenti dan malah menjadi parah, jangan ragu untuk segera menemui dokter ahli.

3. Contact dermatitis
Contact dermatitis merupakan sejenis gangguan kulit. Gangguan ini biasa terjadi saat kulit kepala mengalami kontak langsung dengan shampoo ataupun produk perawatan rambut lain yang mengandung bahan kimia tertentu. Penyebab contact dermatitis adalah kontak kulit kepala pada suatu zat tertentu yang tidak dapat diterima karena tidak cocok dengan keadaan kulit secara berulang kali. Symptom yang ditunjukkan oleh contact dermatitis adalah adanya sejenis tonjolan merah, luka, kulit kering, dan kadang menimbulkan sakit. Apabila gangguan ini kambuh maka dapat menimbulkan infeksi dengan ciri kemerahan serta gatal-gatal. Jika mengalami gangguan ini, sebaiknya Anda menghentikan penggunaan produk secepat mungkin. Jika sudah parah, sebaiknya segera menemui dokter ahli untuk memberi perawatan lebih lanjut

4. Pembilasan tidak bersih saat keramas
Ini adalah salah satu penyebab paling umum mengapa ketombe muncul di kulit kepala. Kadang Anda mencuci rambut dengan buru-buru hingga tidak sadar bahwa masih ada sisa shampoo di kepala. Sisa shampoo itulah yang kemudian akan berubah menjadi ketombe ketika ia mengering. Kemudian ketombe lah yang membuat kulit kepala terasa gatal setelah rambut dicuci. Maka, usahakan bagaimanapun caranya untuk membilas shampoo sampai bersih tak bersisa dari kulit kepala dan rambut agar tidak berketombe dan gatal. Jangan hanya membilas bagian luar rambut, bilas juga bagian dalamnya. Karena terkadang bagian dalam rambutlah yang memang sering terlupakan sehingga tidak terbilas dengan bersih.

5. Sengaja tidak membilas kondisioner hingga bersih
Fungsi utama kondisioner yaitu untuk melembutkan rambut. Anda bisa saja salah berpikir bahwa sebaiknya kondisioner tidak dibilas dengan bersih. Sengaja meninggalkan sisa kondisioner mungkin bagi sebagian orang dianggap lebih efektif dalam menjaga kelembaban rambut disbanding jika kondisioner dibilas sampai bersih. Nyatanya jika kondisioner dibiarkan dan meninggalkan sisa pada rambut atau kulit kepala, kasus yang terjadi akan serupa dengan pembilasan shampoo yang tidak bersih. Sisa kondisioner yang menumpuk kemudian mengering dapat berubah menjadi ketombe yang akhirnya membuat kulit kepala menjadi gatal.
Itulah beberapa penyebab mengapa rambut terasa gatal padahal baru saja Anda cuci. Maka, jangan lagi kaget dan kesal karena rambut justru gatal sehabis keramas. Setelah mengetahui penyebabnya, tentu Anda akan mudah mengatasinya.

26
30%
like
19
22%
love
23
27%
haha
3
3%
wow
9
10%
sad
4
4%
angry

Comments

comments

To Top