Akhir-akhir ini tengah marak menjadi perbincangan tentang kasus penculikan anak yang ada di Indonesia. Namun penculikan saat ini dengan di masa lalu sungguh berbeda. Bahkan jauh lebih mengerikan kasus penculikan anak di masa sekarang. Anda tentu sebagian besar telah melihat selebaran baik dari media sosial maupun media massa tentang harga organ anak-anak yang bernilai total 5 milyar. Mulai dari organ dalam seperti ginjal, paru-paru, jantung, hingga organ luar seperti kulit pul laku dijual di pasar gelap. Oleh karena itu, kalau di masa lalu kasus penculikan hanya berujung pada minta tebusan dan korban akan dilepaskan ketika pelaku sudah mendapatkan uang tebusan, kasus penculikan saat ini tidak lagi meminta tebusan namun lansgung berujung pada pembunuhan dan penjualan organ korban di pasar gelap. cara ini di rasa lebih aman bagi pelaku. Untuk itu kita sebagai orang tua harus memutar otak untuk menghindarkan anak dari bahaya penculikan agar anak kita tidak menjadi korban-korban selanjutnya.
Di jaman sekarang trik penculik untuk memperdaya korbannya bisa jadi berbeda dengan di masa lampau. Bila di masa lalu penculikan sering kali di identikkan dengan pemaksaan kepada korban dan membawanya masuk ke dalam mobil serta langsung kabur. Di jaman sekrang banyak sekali trik yang lebih halus untuk memperdaya korban, mulai dari menawarkan makanan yang ternyata sudah diberikan obat bius, hingga mengiming-imingi korban dengan mainan atau permen. Bagi anda yang berdomisili di Surabaya tentu sudah mendengar berita tentang di duga penculik di salah satu SDN di daerah Mojo, yang ditemukan sedang berada di lingkungan sekolah dan di dalam tasnya berisikan mainan untuk anak-anak. Untuk itu dengan halusnya trik tersebut, orang-orang disekitar pun seringkali tidak menaruh kecurigaan kepada pelaku karena disangka kerabat korban.
Apalagi bagi orang tua yang baik suami dan istrinya harus bekerja mencari nafkah untuk keluarga kecilnya, tentu saja pengawasan terhadap anak-anak mereka yang sekolah maupun di rumah sendirian akan lemah. Lemahnya pengawasan orang tua inilah yang menjadi celah peluang bagi pelaku penculikan untuk melancarkan aksinya. Untuk itu sebagai orang tua ada beberapa hal yang bisa anda lakukan untuk mencegah anak anda menjadi korban penculikan, antara lain :
- Menanamkan reflek perlindungan diri kepada anak sejak dini
Bagaimana pun juga ketika berada di sekolah atau di luar rumah, terkadang pengawasn orang tua tidak sampai menjangkau kesana. Untuk itu pertahanan diri atas aksi kriminalitas harus berasal dari pribadi anak tersebut. Sejak dini anda bisa menanamkan pengertian kepada anak anda untuk tidak pernah menerima apapun dan mengikuti siapapun. Hal tersebut adalah dasar agar anak tidak mudah diperdaya dengan tipu muslihat pelaku kejahatan. Lebih lanjut lagi ajarkan pula kepada sang anak apabila ada orang asing yang menyentuh hingga memaksa dia, maka sang anak akan berteriak meminta tolong dan berlari menjauhi orang tersebut menuju petugas kepolisian, guru, atau orang lain yang sudah dikenal oleh anak tersebut. Hal ini dikarenakan hampir mayoritas kasus penculikan berawal dari mudahnya sang anak menerima ajakan maupun pemberian pelaku.
- Berkoordinasi dengan pihak sekolah secara intens
Anda juga harus berkoordinasi dengan pihak sekolah baik kepala sekolah, guru wali kelas maupun satpam sekolah. Koordinasi ini bertujuan agar pihak sekolah membantu mengawasi anak anda. Selain itu anda juga bisa berpesan pada penjaga sekolah siapa yang akan menjemput anak anda apabila anak anda dijemput oleh kerabat anda. Dengan demikian penjaga sekolah hanya akan memperbolehkan anak anda dijemput oleh orang yang sudah anda tunjuk secara langsung. Banyak kasus yang dikarenakan pihak sekolah tidak bisa mengidentifikasi siapa kerabat korban dan siapa yang bukan. Mereka umumnya hanya melihat reaksi sang anak ketika di jemput, bila menunjukkan tidak ada perilaku yang aneh maka pihak sekolah pun akan menganggap orang tersebut kerabat anda. Padahal bisa saja orang tersebut adalah penjahhat yang berusaha menculik anak anda.
- Meminta bantuan satpam perumahan atau tetangga yang sudah dipercaya
Selain meminta bantuan pihak sekolah, anda juga harus berkoordinasi dengan satpam perumahan dan tetangga yang sudah anda percayai. Tujuannya untuk mengawasi apakah anak anda bersama orang yang tidak dikenal atau sedang ada orang yang tidak dikenal mencoba mendekati anak anda. Peran tetangga dan satpam ini sangat penting sekali tidak hanya pada kasus penculikan namun juga pada kasus kriminalitas lainnya seperti pencurian, perampokan dan lain sebagainya.
- Membekali anak anda dengan alat komunikasi yang terintegrasi dengan HP anda
Anda juga bisa membekali anak anda dengan alat komunikasi yang terintegrasi dengan smartphone anda. Sehingga anda bisa melacak dimana keberadaan anak anda. Apakah ia berada di tempat seharusnya seperti sekolah, rumah, atau perumahan lingkungan rumah. Saat ini telah banyak aplikasi yang bisa membuat 2 smartphone saling terintegrasi. Namun anda juga perlu memperhatikan untuk tidak memberikan HP yang mencolok. Hal tersebut akan memancing penjahat mendekati anak anda.
Dari sekian banyak tips diatas memang sebetulnya yang dapat mencegah terjadinya penculikan terhadap anak adalah peran serta orang tua secara langsung mengawasi dan menjamin keamanan anak tersebut. Tidak ada yang lebih efektif dibandingkan hal tersebut. Untuk itu pesan saya, aturlah waktu sedemikian rupa agar dapat tetap bekerja namun juga tetap bisa memberikan perhatian dan pengawasan kepada anak anda. Anda bisa meminta bantuan kepada tenaga profesional untuk mendidik anak agar dia bisa menjaga diri sendiri. Untuk menghadapi setiap masalah anda, halo jasa siap memberikan solusi dan bantuan terbaik untuk anda.