Bunda & Anak

Ketahui Efek Negatif Terlalu Banyak Tidur Bagi Anak

efek negatif terlalu banyak tidur bagi anak

Beristirahat yang baik adalah dengan cara tidur. Setelah bangun tidur, maka kita biasanya akan merasa lebih segar dan memiliki tenaga baru untuk melanjutkan aktivitas-aktivitas kita selanjutnya. Tidur bagi anak-anak merupakan sebuah kewajiban, utamanya untuk memperlancar proses pertumbuhan. Mengapa? Karena dengan tidur, sari-sari makanan yang sudah masuk ke dalam tubuh akan bekerja secara maksimal untuk menunjang pertumbuhan anak, dan juga pertumbuhan otak anak. Dengan kata lain, tidur juga dapat menunjang pertumbuhan dan kecerdasan anak. Tidur yang paling efektif bagi anak adalah tidur secara teratur, atau tidak terlalu banyak tidur. Bila seorang anak terlalu banyak tidur, akan membawa beberapa efek negatif  terlalu banyak tidur bagi anak, antara lain:

Sponsored: produk pemutih wajah

Pertumbuhan fisik terhambat

Sari-sari makanan yang telah masuk ke dalam tubuh, akan sangat berguna untuk pertumbuhan fisik anak yaitu dengan membentuk sel-sel baru. Tetapi, bila anak terlalu banyak tidur, maka sari-sari makanan tersebut akan lebih banyak mengendap dan menumpuk. Dalam hal ini, perlu adanya keseimbangan antara waktu tidur dan beraktivitas. Dengan berkegiatan, maka sari-sari makanan tersebut akan sangat berguna untuk menguatkan otot dan menguatkan saraf-saraf otak. Hal ini dapat kita rasakan sendiri. Jika kita terlalu banyak tidur, maka kepala bisa menjadi sering pusing, dan bahkan tubuh kita bisa merasa lebih lelah dan pegal-pegal.

  1. Gemuk yang Tidak Sehat

Mungkin kita pernah mendengar kalimat “gemuk yang sehat dan gemuk yang tidak sehat”. Satu diantara penyebab gemuk yang tidak sehat adalah karena anak terlalu banyak tidur. Sari-sari makanan yang berguna untuk pertumbuhan tubuh secara vertikal, akan lebih banyak menumbuhkan tubuh secara horizontal. Dengan kata lain, sari-sari makanan yang masuk ke dalam tubuh (terutama lemak), akan menjadi timbunan yang menyebabkan tubuh terlihat besar.

  1. Diabetes usia dini

Jika seorang anak dibiarkan tidur sangat lama, maka kita sama saja dengan membiarkan timbunan lemak berada di tubuh si kecil. Jika hal ini dibiarkan, bukan tidak mungkin buah hati kita dapat terjangkit diabetes pada usia dini.

Jadi… Bagaimana mengatur pola tidur yang baik buat anak? Berikut adalah hasil dari studi yang dilansir pada jurnal Child Developmenttersebut:Banyak bayi yang tidur lebih lama di malam hari, antara pukul 19.00 – 07.00, menjawab tes dengan lebih baik, dibandingkan yang tidur dengan jumlah waktu lebih lama, tetapi di siang hari. Dengan kata lain, tidur malam hari jauh lebih penting daripada tidur siang. Periset mengatakan, semakin lama waktu tidur bayi di malam hari, jauh akan lebih baik.

Sedangkan Dr Brian McGinley, asisten profesor kedokteran paru di Gangguan Tidur Pediatric Clinic di Johns Hopkins Children’s Center, dikutip dari Aolhealth.
Berapa lama waktu tidur yang diperlukan bagi anak-anak, berikut ini pedoman umum yang dapat Anda pikirkan.

Bayi yang baru lahir (usia 1 sampai 8 minggu)

Bayi yang baru lahir tidur bisa kapan saja. Biasanya selama 10,5 – 18 jam sehari. Tapi, ini hanya sementara waktu. Irama biologis bayi belum tetap, sehingga cenderung tidak mengikuti pola tidur.

Bayi yang ber­­usia 3 – 12 bulan. Pada usia ini, bayi biasanya mulai tidur selama sembilan jam sampai 12 jam semalam. Sekitar 80 persen dari bayi secara fisik dapat tidur sepanjang malam di 9 bulan usia mereka. Tiga puluh menit tidur siang, 1-4 kali sehari, juga umum.

Balita (1 sampai 4 tahun) Balita rata-rata tidur malam selama 12 – 14 jam. Sedangkan, waktu tidur siang, umumnya tidak sampai lebih dari dua kali sehari.

Anak usia sekolah (5 sampai 12 tahun) Anak-anak di usia sekolah menengah membutuhkan waktu tidur sekitar 10 – 11 jam semalam. Kebanyakan anak di Amerika Serikat sudah menghentikan tidur siang ketika mereka menginjak usia tujuh tahun.

Remaja (13 sampai 18 tahun) Mereka harus tidur 8,5 sampai 9,5 jam setiap malam. Banyak anak dalam kelompok usia ini, khususnya remaja yang lebih tua, tidak cukup tidur, kata McGinley.

Pola tidur seperti telah dijelaskan di atas hanyalah sebuah pedoman saja agar orang tua tidak membiarkan buah hati tidur terlalu lama, atau kurang istirahat. Namun hal yang lebih penting di sini yaitu memusatkan perhatian kepada sang buah hati, terutama setelah mereka tidur. Secara wajar, anak yang bangun dari tidur akan tampak segar. Namun bila setelah bangun tidur kondisi anak malah menjadi tampak kurang sehat, itulah yang harus kita waspadai. Tentu saja, kita harus segera melakukan tindakan agar buah hati kita jauh dari masalah-masalah terlalu banyak dan kurang tidur.

Demikian informasi mengenai manfaat dan efek negative tidur bagi anak. Orang tua perlu tahu mengenai hal ini. Pengaturan pola tidur dan pola hidup anak sangat penting. Orang tua khususnya Ibu harus ekstra mengawasi buah hatinya demi kesehatan mereka. Sekarang terserah Anda, ingin buah hatinya cukup tidur dan memiliki kesehatan yang bagus atau membiarkan buah hati terlalu banyak tidur. Terkadang segala sesuatu yang berlebihan selalu membawa efek buruk.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top