Parenting

Dampak Buruk Sering Membentak Anak

Dampak Buruk Sering Membentak Anak

Ketika anak rewel atau nakal kadang orang tua mudah sekali membentaknya. Walau hal tersebut sering sekali terjadi, bagi sebagian orang tua menahan diri untuk tidak membentak adalah hal yang cukup sulit. Padahal, cara tersebut sangat tidak dianjurkan karena akan berdampak buruk bagi perkembangannya. Dampak buruk sering membentak anak ternyata bisa merusak fisiologis  jangka panjang bila sering dilakukan oleh para orang tua.

Sponsor: dr rochelle skin expert

Menurut penelitian, seorang anak memiliki lebih dari 10 triliun sel otak yang siap tumbuh. Sementara satu bentakan atau cacian pada anak bisa merusak lebih dari 1 miliar sel otak dalam sekejap. Orang tua yang melakukan satu kali cubitan atau pukulan bahkan bisa merusak lebih dari 10 miliar sel otak. Namun sebaliknya, sebuah pujian justru akan membangun kecerdasan anak lebih dari 10 triliun sel otak. Untuk menyiasati sifat senang membentak anak, para pakar menyarankan untuk melakukan terapi teguran karena dinilai lebih efektif dan membangun daya pirkir anak. merupakan salah satu masa pertumbuhan yang krusial. Di tahapan golden age, pola pikir, kognitif, daya ingat, serta kreatifitas anak sedang terbentuk dan alur pikirnya masih dalam tahapan perkembangan. Di tahap inilah juga rasa keingintahuan anak sangat tinggi, dan cenderung suka untuk melakukan hal baru, menarik dan menantang. Membentak dan berlaku kasar pada anak akan berdampak sangat buruk. Berikut dampak buruk yang bisa disebabkan:

1. Kerusakan sel otak anak 

Menurut profesor psikiatri di Harvard Medical School,  Martin Teicher, orang tua yang berteriak pada anak akan memicu terjadi kerusakan struktur otak dimana, saluran yang menghubungkan antara otak kanan dan otak kiri menjadi lebih kecil. Oleh karena itu, dapat berpengaruh pada area otak yang berhubungan dengan emosi dan tingkat perhatian. Bila perubahan ini terus dibawa hingga tingkat dewasa, maka akan menyebabkan kecemasan, depresi, dan serta gangguan kepribadian. Pada kasus paling rumit, bisa berdampak pada resiko keinginan untuk bunuh diri dan menyebabkan gangguan mirip epilepsi. Sementara menurut penelitian Lise Gliot dari Fakultas Kedokteran Chicago, memarahi anak dapat memicu masalah pada struktur otak anak, dimana otak anak yang seharusnya mengalami pertumbuhan di masa golden age yaitu usia 2-3 tahun pertama, akan menggugurkann sel otak tersebut.

2. Membuat anak tidak sehat

Menurut penelitian, memberikan sikap lembut pada anak, bisa membuat mereka lebih sehat. Rangkaian otak anak akan terbentuk dengan indah. Hal tetsebut didukung oleh penelitian  Lise Gliot dimana ia melakukan uji coba terhadapa anaknya dengan memasang kabel perekam otak yang dihubungkan dengan monitor komputer untuk diamat perubahannya. Hasilnya, saat orang tua menyusui dengan memberikan kelembutan maka rangkaian sel otak terbentuk dengan indah. Sebaliknya, saat Gliot mengeraskan suara sambil membentanya,  maka rangkaian indah sel otak yang menggelembung seperti balon tersebut pecah dan mengalamk perubahan warna. Menurut Gliot, yang dilakukannya tersebut masih sebatas teriak. Dari hasil penelitian tersebut, bisa membuktikan bila pengaruh bentakan da marah pada anak berperan aktif dalam mempengaruhi perkembangan otak hingga akan berdampak terganggunya struktur otak. Marah kepada anak juga  dapat mengganggu fungsi organ penting seperti hati, jantung dan organ vital lainnya, sebab otak adalah jalur pemberi informasi paling penting untuk menyehatkan organ vital dalam tubuh. Misalnya, bila sering depressi maka bisa menyebabkan penyakit dan gangguan kesehatan seperti yang sudah banyak dibahas oleh ahli
kesehatan.

3. Menciptakan rasa tidak percaya diri pada anak

Untuk pertama kalinya orang tua membentak anak, maka mereka cenderunh akan takut pada orang tuanya. Hal ini justru akan menciptakan rasa tidak percaya diri anak dam bisa menimbulkan respon mudah memberontak. Menurut Dr. Laura Markham, anak yang sering mendapat perlakuan kasar dari orang tuannya, cenderung akan menutup diri secara emosional dan untuk melampiaskannya maka anak akan mencarai dukungan dari orang lain. Bila hal tersebut terus dialami dan berlangsung lama, maka akan menyebabkan  hubungan anak dan orang tua jadi tidak sehat di kemudian hari.

4. Mudah meniru dan mudah marah

Anak dengan perlakuan seperti yang sudah disebutkan akan mudah meniru apa yang orang tua lakukan. Mereka akan menjadi sebuah kebiasaan, dan dalam kasus sama membentak anak saat di rumah akan membuat trauma emosional anak, sehingga pada saat mereka tumbuh dan menjadi orang tua maka cenderung melakukan hal yang sama pada anaknya. Anak mudah tumbuh dengan berkepribadian dan sikap mudah marah dengan meluapkan emosinya pada bentakan pula. Bila dalam proses kehidupan, anaka dengan perlakukan kasar dari orangtuanya justru akan mudah  membentak orang tua, kawan, atau orang lain di sekitarnya. Jadi membentak anak bisa menimbulkan sikap cenderung lebih agresif dan sensitif.

5. Tumbuh menjadi anak yang minder hingga pemberontak

Anak yang di besarkan dengan pola asuk tidak sportif akan tumbuh menjadi oaran yang minder,  cenderung tertutup dan rasa percaya dirinya rendah walau mereka mampu melakukan beberapa hal yang baik. Tapi karena rasa minder yang terjadi, maka anak akan mudah menjadi pribadi yang senang menunda pekerjaan hingga tidak mau melakukannya. Sementara itu, anak juga dapat tumbuh dengan sikap pemberontak. Secara langsung anak akan belajar dari cara bagaimana orang tuanya mendidik. Suka berbicara dengan nada atau suara keras, bisa memicu sikap sama pada anak yang merupakan peniru ulung

6. Menurunkan kecerdasan dan kreatifitas anak

Dari beberapa penelitian, anak yang terbiasa di didik dengan bentakan bisa dikhawatirkan akan mempengarusi kecerdasan dan kreatifitas. Efek negatif dari bentakan orang tua akan bisa membuat sel otak yang seharusnya bersambung (bersinapsis) dengan sempurnyatidak terjadi sehingga memicu penurunan kecerdasan atau intelegensi. Sementara bentakan yang membuat anak takut,  akan membuat ketertarikan dan daya imajinatifnya menurun. Kebiasaan suka mengekang anak, berdampak besar memicu perilaku ketidak inginan anak dalam melakukan hal-hal baru seperti kreatifitas dan minat. Dampak tersebut juga akan terjadi hingga dewasa.

7. Tidak bisa menghargai orang lain

Anak akan mudah bersikap dingin, tidak inisiatif pada dirinya, dan lingkungan. Anak anak cenderung tidak memiliki sikap empati dan  tidak menunjukkan perilaku menghargai antar sesama. Tentu hal tersebut akan berdampak buruk bagi kehidupan sosialnya.  Anak juga akan mengalami masalah lain seperti sulit mengambil keputusan sendiri. Bentakan akan membuat mental anak mengecil, sehingga ia tidak bisa melakukan hal-hal secara mandiri yang akhirnya sering meminta bantuan pada orang lain. Padahal saat dewasa nanti, anak akan tumbuh dan mengalami masa kemandirian. Bila mereka takut mengambil keputusan atau memilih keputusan yang salah, maka anak akan mudah menyalahkan dirinya yang berdampak buruk bagi kehidupannya.

8. Anak sulit berpikir jernih

Saat anak sering mengalamj bentakkan yang berlebih, maka dikemudian hari mereka akan merasaka emosi, kemarahan, kecewa, dan sedih. Selanjutnya, mudah bagi anak memilikk sikap  dan hati pendendam dan memiliki sikap serupa untuk membentak balik. Akhirnya, anak akan sulit berpikir jernih hingga mudah terjerumus pada hal yang berbahaya untuk dirinya. Kebiasaan membentak yang sering membuat anak banyak melakukan hal  sebagai bentuk pelampiasan, menurunkan sikap berfikir tenang dan mudah berada di bawah tekanan.

Cara menghindarkan diri berteriak pada anak. Sebagai orang tua yang cerdas, pasti tahu cara apa yang harus dilakukan selain harus membentak atau memukul anak. Anda bisa mulai dengan bernafas dengan tenang saat akan marah pada anak. Anba bisa ajarkan mereka sikap disiplin dengan kasih sayang dan cara positif. Nasehati anak dengan bahasa yang halus dan lembut, berikan anak aturan yang jelas yang harus ia patuhi, ajarkam anak dapat mengekspresikan perasaannya dengan baik kepada Anda, jangan memukul tapi kendalikan emosi, dan jadilah contoh yang baik bagi anak Anda.

0
0%
like
1
100%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top