Bunda & Anak

Cara Tepat Mengarahkan Imajinasi Anak

cara mengarahkan imajinasi anak

Setiap anak pasti akan mengalami masa-masa saat mereka suka berimajinasi. Dengan memainkan sesuatu, anak dapat bercakap-cakap sendiri. Mereka begitu asyik dengan dunia mereka. Jika melihat hal yang seperti itu, apa yang harus dilakukan Bunda? Berikut ada cara mengarahkan imajinasi anak yang tepat:

Sponsored: pemutih wajah

  1. Jangan Mematikan atau Melarang

Jangan pernah matikan imajinasi anak dengan melarang mereka bermain atau memarahinya bila sudah mulai ngobrol sendiri, namun arahkanlah imajinasi tersebut agar anak tidak kehilangan kemampuan dalam berkreasi mereka. Anak akan lebih kreatif apabila kita sebagai orangtua tidak mengekangnya.

  1. Menjadi pendengar yang baik dan aktif

Pendengar yang baik di sini adalah dengan memberikan tanggapan positif kepada anak. Mungkin satu hari nanti anak akan mengajak kita masuk ke dunia mereka, misalnya dengan bertanya,”Lihat Ma… Pesawat itu keren… Pilotnya jago lho…. Bisa nyetir pesawat tinggi… sekali.” Jangan pernah menanggapinya dengan nada negatif misalnya dengan berkata,”Ah masa…. Nggak percaya…“. Namun tanggapilah dengan positif, misalnya dengan berkata,”Selain jago nyetir pesawat, pilotnya bisa apalagi, ya?” Atau pada saat anak mengeluarkan pernyataan kalau pesawatnya terbang ke bulan, kita bisa membenarkannya dengan berkata,”Adeek… Pesawat itu tidak bisa pergi ke bulan. Karena ada lapisan yang disebut atmosfer yang melindungi bumi kita. Yang bisa terbang ke bulan itu namanya Apollo. Sehingga buah hati kita pun mengetahui mana yang benar dan salah, serta bisa mengembangkan imajinasinya secara maksimal, serta memicu anak untuk belajar lebih giat agar tidak salah memberi pernyataan.

  1. Merangsang Anak Untuk Berimajinasi Yang Positif

Cobalah merangsang pikiran buah hati kita untuk bisa berimajinasi yang positif. Sehingga tanpa memberi batasan, anak menyadari sendiri mana dunia yang nyata dan mana yang khayalan. Dalam hal ini, keaktifan orangtua memang sangat penting. Tak hanya menjadi pendengar namun juga menjadi penanya yang aktif. Seringnya anak bertanya dalam hal-hal yang kecil. Misalnya, “Dek… apa sudah menyikat gigi? Kenapa sih adek harus sikat gigi? Berapa kali adek harus sikat gigi dalam sehari?” Dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana tersebut, maka buah hati kita tak hanya berlatih merangkai kata namun juga daya imajinasinya.

  1. Mendampingi Anak Saat Nonton TV

Pada jaman sekarang banyak sekali acara-acara TV yang meski ditujukan pada anak-anak mengandung unsur percintaan, kekerasan, ilmu sihir, dan lain-lain. Adegan-adegan percintaan biasanya ditemukan dalam sinetron-sinetron. Adegan kekerasan biasanya juga diltemukan dalam film anak-anak yang ada unsur perkelahian, atau biasa juga film kartun humor seperti film tikus dan kucing. Dan unsur kesesatan bisa ditemukan di Harry Potter, dll. Bila acara TV sudah mengarah ke hal-hal demikian, segeralah berinisiatif menggantinya. Karena film jenis ini sangat mengganggu anak dalam berimajinasi yang positif. Gunakanlah cara yang halus kepada sang anak dalam menghentikan anak untuk menyaksikan acara-acara seperti di atas dengan memberikan film-film bernilai moral khusus buat anak-anak yang bisa didapatkan di toko-toko kaset terdekat.

  1. Mengarahkan Anak Yang Suka Bermain Video Game

Video game tidak selamanya berefek negatif, video game juga dapat memberikan dampak yang positif untuk anak. Tidak semua game itu berdampak jelek. Berikan kepada anak game-game yang dapat mendidik dan tidak mengandung unsur negatif. Game-game yang mendidik ini bisa berupa permainan strategi, ketangkasan, pemecahan masalah, dll. Jauhkan anak-anak dari game yang terdapat unsur-unsur kekerasan, apalagi yang menampilkan gambar-gambar tidak semestinya ditonton anak-anak. Karena itu,  pada saat membeli CD game, jangan lupa untuk selalu mendampingi anak kita juga, sehingga orangtua dapat dengan cepat menyeleksinya sebelum terbeli. Jangan lupa pula mengatur waktu saat anak bermain game, jangan berlebihan (misalkan hari sabtu dan minggu saja, selama 1-3 jam).

  1. Permainan Yang mendidik

Jika anak sudah suka video game, jangan lupa mengenalkan permaian-permainan yang digital juga, atau permaianan tradisional. Hal ini sangat penting untuk memaksimalkan kemampuan otak anak yang lain. Permainan yang paling baik yaitu menyusun balok. Karena dengan menyusun balok anak bisa belajar berbagai hal. Misalnya warna, bentuk-bentuk bangun, atau menciptakan sesuatu, sehingga anak bisa berimajinasi secara bebas dan luas, tanpa ada yang membatasi. Meski permaian ini tidak begitu memberikan efek negatif meski kita tidak menemani atau mendampingi buah hati kita, namun ada baiknya bila kita juga mendampingi mereka. Dengan mendampingi buah hati kita, berarti bisa melatih kemampuan anak untuk bersosialisasi dan bekerjasama, serta melatih anak untuk bersikap kritis dengan imajinasi-imajinasinya. Misalnya dengan mencoba ngobrol dan menanyakan mengenai hal yang dia buat.

  1. Manfaat Mendongeng

Mendongeng yang terbaik adalah ketika kita bisa memberikan dongeng sebelum tidur. Pilihlah dongeng yang baik untuk buah hati kita, biasanya yang mengandung nilai morak. Jauhkan dari dongeng yang ada unsur bunuh membunuh, fitnah-memfitnah, kebohongan, kekerasan, ilmu sihir, dan yang kurang mendidik lainnya. Tema dongeng yang paling baik yaitu dongeng yang memiliki nilai religius. Kisah para nabi dan orang-orang suci lainnya, yang bisa menjadi teladan buat anak dapat menjadi pilihan Anda.

  1. Sosialisasi

Dari keseluruhan, inilah yang paling penting. Buah hati kita nantinya tidak akan tinggal selamanya dengan kita. Maka kita harus mengajak buah hati kita untuk belajar bersosialisasi. Karena dengan bersosialisasi mereka akan lebih dapat membatasi, kapan mereka harus berada di alam imajinasi, dan kapan mereka harus bermain bersama teman-teman di dunia nyata.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top