Kehamilan

Cara Mengobati Hepatitis Ibu Hamil

Cara Mengobati Hepatitis Ibu Hamil

Hepatitis adalah salah satu gangguan atau penyakit yang menyerang fungsi hati atau liver. Penyakit ini disebabkan oleh virus dan merupakan penyakit menular berbahaya. Hepatitis bisa menyerang siapa saja terutama anak-anak dan wanita hamil. Bagi wanita hamil dengan faktor penderita hepatitis, penyakit ini harus diatas agar tidak menular pada janin dalam kandungan. Cara mengobati hepatitis ibu hamil tidaklah sembarangan. Pemberian vaksin secara tepat dapat membantu mengatasi penyakit ini.

Sponsor: kezia skin expert

Menurut Prof. DR. Dr. David Handojo Muljono SpPD, FINASIM, PhD, selaku Komite Ahli Hepatitis Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, hepatitis dapat menyebabkan kesakitan dan kematian, sementara pada kasus hepatitis B dan C berdampak pada kerugian sosio-ekonomi yang cukup besar. Biaya pengobatan hepatitis juga terbilang mahal. Oleh karena itu, untuk dapat mencegah semakin meluasnya penyakit berbahaya ini, maka kita harus memutus mata rantai penularannya. Ibu hamil, adalah yang paling rentan menularkan virus hepatitis jika sang ibu sebelumnya telah memiliki riwayat penyakit ini. Sementara menurut Dr. dr. Hanifah Oswari, Sp.A (K), Ikatan Dokter Anak Indonesia mengungkap bahwa hamper 95% ibu hamil dengan riwayat hepatitis B dapat menularkan penyakit pada bayi memasuki proses persalinan. Jadi, saat bayi nanti tumbuh, maka ia memiliki riwayat penyakit sama dengan ibunya. Masalah terbesar timbul jika anak dengan penyakit sama tidak mendapatkan penanganan dengan cepat dan serius yaitu bisa mengancam kesehatan hingga menimbulkan hepatitis yang lebih kronis atau sirosis hati dan bisa menimbulkan kanker hati.

Sebagai penangan awal, maka ibu hamil dengan HBsAg negatif akan medapat imunisasi aktif berupa HB 0 dan vitamin K-1 kurang dari 24 jam selepas masa persalinan. Tetapi, ibu hamil dengan HBsAg positif akan mendapatkan imu immunoglobulin kurang dari 24 jam masa persalinan. Sementara pada bayi, harus mendapat imunisasi hepatitis B sesuai usia yaitu usia 2, 3, dan 4 bulan. Setelah bayi berusia 9-12 bulan, barulah melakukan tes HBsAg dan titer anti Hepatitis. Hepatitis sebebenarnya dapat diobati meskipun membutuhkan biaya yang tak sedikit. Sebelum kehamilan berlansung maka lebih baik melakukan tidakan tindakan pencegahan seperti menjaga kebersihan dan kesehatan, menghindari faktor risiko, melakukan deteksi dini dan pengobatan.

Macam-macam penyakit hepatitis pada ibu hamil:

Ibu hamil bisa saja terkena hepatitis meski ia sebelumnya tidak memiliki riwayat hepatitis. Hepatitis pada ibu hamil awalnya muncul akibat meningkatnya enzim ak normal di organ hati atau karena kontak seksual melalui cairan tubuh seperti darah, air liur atau sperma. Virus hepatitis akan menyerang hati dan jenisnya bisa hepatitis A, B, C,D, E dan G. Sementara pada ibu hamil, virus yang menrerang umumnya hepatitis A, B dan C.

  • Hepatitis A pada ibu hamil

Penyakit hepatitis A adalah yang paling menular, paling banyak dialami dan diakibatkan oleh virus HAV (hepatitis A). Kasus hepatitis A juga paling banyak dialami oleh ibu hamil terutama ibu hamil yang tinggal di daerah padat penduduk, sanitasi kurang bersih atau buruknya lingkungan.

  • Hepatitis B pada ibu hamil

Hepatitis B diakibatkan oleh virus HBV yang penularanya melalui kontak seksual, jarum suntik yang terkontaminasi penderita hepatitis, kontak dengan jarum suntik tak sengaja atau air liur. Untuk mengetahui ibu hamil terserang HBV, harus dilakukan pemeriksaan darah atau deteksi dini. Penyakit ini ada yang akut dan kronis. Gejalaa hepatitis sangat bervariasi, ada yang hanya muntah hingga koma. dan kronis lebih sering menyerang anak-anak dan bayi. Jika bayi terinfeksi hepatitis B dari ibunya umumnya hanya membawa sifat genetis dan hanya berupa carier. Tetapi carier saja juga bisa menjadi sirosis hepatis atau karsinoma hepatoseluler (tumor hati) yang beresiko pada kematian hingga 25%.

  • Hepatitis C pada ibu hamil

Hepatitis C diakibatkan oleh virus HCV yang penyebabnya hampir sama dengan virus hepatitis B yaitu akibat dari kontak seksual. Namun kebanyakan kasus pada HVC bisa diakibatkan oleh penggunaan obat-obatan terlarang seperti narkoba melalui jarum suntik. Hepatitis C bisa mempengaruhi malformasi congenital atau lahir cacat, lahir mati, abortus, hingga malnutrisi intrauterine. Jika sudah akut maka akan memnakibatkan resiko kelahiran premature.

  • Hepatitis D pada ibu hamil

Hepatitis D pada ibu hamil bisa muncul akibat adanya isolasi hepatitis B yang sebelumnya telah terinfeksi virus hepatitis B. Virus hepatitis D terbentuk akibat ia tidak bisa membangun kapsul dan menggunakan kelebihan HBsAg untuk mengganti kapsul. Meski virus ini dapat sembuh sendiri, tetapi akan menimbulkan penyakit lebih kronis. Penularan pad aibu hamil bisa melalui cairan tubuh yang terinfeksi, jarum suntuk, tindik, tranfusi darah dan melalui hubungan seksual.

  • Hepatitis E pada ibu hamil

Virus hepatitis yang paling beresiko untuk ibu hamil adalah virus HEV atau virus hepatitis E. Virus ini menyerang melalui oral fekal atau dari makanan dan minuman yang terkontaminasi dengan tinja. Cara penularannya  melalui infeksi zoonotic, yaitu dari binatang yang secara tidak sengaja tersebar. Penyakit ini terjadi akibat buruknya sanitasi. Bagi ibu hamil, inveksi dapat menyerang pada trimester ke 3 yang bisa mengakibatkan gagal hati fulminan 15% dan kematian sebanyak 5%.

Cara mengobati hepatitis pada ibu hamil:

Meskipun bukan penyakit biasa yang harus diabaikan, infeksi hepatitis terutama pada ibu hamil sangat rentang menular pada janin dan beresiko mengganggu perkembangannya. Untuk pencegahan sekaligus pengobatannya maka ibu hamil bisa menggunakan pengobatan medis dalam bentuk obat-obatan atau menggunakan terapi herbal. Beberapa gejala yang bisa dialami oleh ibu hamil yaitu mual, muntah, sakit kepala hingga nafsu makan berkurang. Ibu hamil juga perlu melakukan tes darah, menyadari bahaya suntik KB untuk menghindari adanya penularan virus. Paling penting adalah menghindari faktor penyebab seperti yang sudah disebutkan diatas.

0
0%
like
1
100%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top