Info Dokter

Bahayakah Penyakit Kuning pada Bayi?

Penyakit Kuning pada Bayi

Mungkin  pernah melihat kulit atau mata bayi Anda berwarna kuning, wajar jika Anda merasa menjadi cemas lalu takut. Kasus terjadinya penyakit kuning pada bayi yang baru lahir cukup banyak. Hampir 80% diderita oleh bayi yang lahir premature. Bayi kuning yang biasanya disebut ikterus ini sebenarnya tidak selalu membahayakan. Meski begitu, perlu penanganan yang tepat karena jika terjadi secara terus-menerus dapat menyebabkan kerusakan pada otak bayi.

Sponsored: dr rochelle skin expert

Bilirubin

Penyakit Kuning pada Bayi

Penyakit kuning pada bayi ini disebabkan karena tingginya kadar bilirubin yang terkandung dalam tubuh. Kadar bilirubin akan meningkat jika bilirubin yang dihasilkan lebih tinggi daripada kadar bilirubin yang mampu dikeluarkan oleh tubuh. Jika kadar bilirubin lebih dari 5 mg/dL, maka kulit dan mata bayi akan menjadi kuning.

Penyakit kuning pada bayi bukanlah suatu penyakit dan masih tergolong wajar yang disebut dengan ikterus fisiologis. Keadaan ini tidak menyakitkan untuk bayi itu sendiri, tetapi juga harus waspada dan tidak dibiarkan terlalu lama keadaan ini karena tingginya kadar bilirubin dapat menyebabkan terjadinya komplikasi yang merusak otak.

Warna kuning berasal dari bilirubin. Apa itu bilirubin? Bilirubin yaitu berasal dari pemecahan sel darah merah. Bilirubin ini akan diproses dalam hati menjadi bilirubin terkonjugasi yang nantinya akan dibuang melalui urine maupun feses. Bilirubin yang tidak terkonjugasi dapat menyebabkan bayi berwarna kuning.

Penyebab Penyakit Kuning pada Bayi

Penyakit kuning pada bayi atau dikenal dengan nama ikterus sebenarnya merupakan hal yang wajar dan biasa terjadi 3-4 hari setelah kelahiran dan akan menghilang setelah 1-2 minggu kemudian. Namun ada juga bayi yang terlihat kuning sebelum 24 jam kelahirannya atau memiliki kadar bilirubin yang tinggi dalam tubuhnya. Keadaan ini disebut sebagai hiperbilirubinemia. Jika terjadi seperti itu, bayi harus segera mendapatkan  penanganan medis. Karena bilirubin berlebih yang terdapat dalam darah dapat masuk ke dalam otak dan meninggalkan sisa permanen yang merusak.

Beberapa penyebab ikterus atau bayi kuning, diantaranya yaitu:

Fungsi usus dan hati yang belum sempurna

Penyakit Kuning pada Bayi

Usus dan hati pada bayi yang baru lahir belum dapat bekerja dengan baik sehingga banyak bilirubin yang tidak terkonjugasi dan tidak terbuang dari tubuh bayi. Umumnya terjadi pada minggu pertama sampai minggu ketiga setelah bayi tersebut dilahirkan. Pada beberapa kasus, bisa berlangsung lebih lama, yakni sampai 10 minggu.

Ditambah lagi, produksi bilirubin yang lebih banyak daripada produksi pada orang dewasa. Bayi memproduksi 2-3 kali lipat bilirubin. Banyaknya bilirubin dalam tubuh inilah yang membuat bayi menjadi kuning.

Kurangnya asupan makanan

Penyakit Kuning pada Bayi

Pada usia bayi 2-3 hari pertama setelah kelahirannya, ibu belum dapat mengeluarkan ASI untuk bayinya. Sehingga, bayi menjadi kuning karena kurangnya makanan. Tetapi, hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena umumnya setelah beberapa hari kemudian, ASI dapat keluar memenuhi asupan untuk bayi.

Memar

Penyakit Kuning pada Bayi

Saat proses kelahirannya, seorang bayi dapat mengalami luka memar atau lebam. Memar yaitu darah beku yang berkumpul. Tubuh akan berupaya menyembuhkan memar ini dengan cara menghancurkan darah yang beku tersebut, yang juga akan meningkatkan produksi bilirubin.

Penyakit hemolitik

Penyakit Kuning pada Bayi

Penyakit ini terjadi karena golongan darah atau rhesus ibu tidak cocok dengan bayi. Sehingga ibu akan membentuk antibodi yang menyerang sel darah merah bayi. Sel darah merah yang diserang akan pecah sehingga menghasilkan banyak bilirubin.

Kekurangan enzim G6PD

Penyakit Kuning pada Bayi

Kekurangan enzim ini dalam tubuh menyebabkan peningkatan bilirubin. Kelainan enzim G6PD merupakan kelainan yang bersifat bawaan.

Menyembuhkan Bayi Kuning

Jika kadar bilirubin tidak terlalu tinggi atau tergolong ringan, tidak diperlukan terapi khusus. Untuk membantu proses pengeluaran bilirubin dari dalam tubuh, dapat dilakukan dengan cara-cara berikut:

  • Memberi asupan yang cukup

Berikan asupan makanan yang cukup. Makanan terbaik bagi bayi yaitu ASI. Dengan banyaknya makanan yang masuk maka proses pembuangan urine dan feses dapat lebih lancar sehingga bilirubin terbantu kaluar dari tubuh.

Cukup atau tidaknya pemberian asupan dapat diperhatikan dari segi urine dan feses. Hal yang dapat diperhatikan antara lain dari frekuensi bayi berkemih dan warna feses. Umumnya bayi buang air kecil sebanyak 5-6 kali dalam sehari dan warna feses yang berubah dari hijau tua.

  • Jemur

Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi dapat membantu mengatasi penyakit kuning. Sinar matahari akan membantu pemecahan bilirubin. Hanya saja, perlu diperhatikan waktu dan durasi saat menjemur bayi. Jangan sampai kulit bayi terbakar akibat sinar matahari. Jangan sampai bayi terpapar sinar matahari secara langsung lebih dari 10 menit.

Sebaliknya, jika ikterus sudah berat, dengan kadar bilirubin tinggi, biasanya dokter akan menyarankan agar dilakukan terapi sinar. Bayi akan dipaparkan sinar biru khusus yang akan membantu mengubah bilirubin menjadi bentuk yang lebih mudah dikeluarkan menjadi bentuk urine atau feses.

Pemberian air susu ibu atau ASI adalah salah satu cara mencegah penyakit kuning pada bayi. Selain itu juga dapat menyembuhkan bayi kuning atau ikterus ringan. Jadi, jangan ragu dalam memberikan ASI pada buah hati meski pada awalnya ibu harus merasakan sakit pada bagian payudara, tetapi hal itu sangat dibutuhkan oleh bayi Anda.

1
50%
like
0
0%
love
1
50%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top