Kamu sudah siapkan passport, sudah berulang kali memeriksa jadwal penerbangan yang murah, atau kamu sudah mendapatkan hotel yang bagus dengan harga pas di kantong, lalu tinggal berangkat? Oh.., belum bisa. Kamu harus ikuti tips seru jalan-jalan ala backpacker ini dulu, sebelum berangkat. Sabar ya?!
Backpacking sering kali melibatkan banyak sekali persiapan yang lebih mendalam daripada sekedar daftar tempat-tempat wisata yang akan kamu kunjungi. Apalagi buat kamu yang belum pernah melakoni travelling dengan backpacker style.
Backpacker biasanya dipilih oleh orang karena beberapa alasan, salah satunya adalah karena jalan-jalan ini lebih simple dan lebih ramah di kantong. Tetapi, ada pula yang bosan dengan kegiatan liburan yang itu-itu saja. Yaitu liburan yang waktunya sudah diatur oleh agen perjalanan, atau destinasi yang dikunjungi tidak bisa kita tentukan sendiri.
Nah, kalau agenda jalan-jalanmu sudah terasa membosankan, mkaa kamu bisa memilih ala backpacker. Travelling ala backpacker memang berisiko lebih besar dari cara berpergian pada umumnya.
sponsored: kezia skin expert
Karena itu, kamu perlu tahu tentang hal-hal penting yang harus diperhatikan ketika ingin berpergian ala backpacker.
1. Lakukan riset
Meskipun aspek besar bepergian backpacking itu harus spontanitas, bukan berarti hanya melakukan sedikit penelitian atau justru tidak melakukan penelitian sama sekali. Memang kamu harus banyak-banyak mencari informasi, atau membaca buku panduan. Tetapi, memang cara itu yang akan memberimu inspirasi tentang bagaimana sebaiknya kamu menyusun perjalanan. Dengan begitu kamu akan benar-benar bersemangat untuk memulai perjalanan.
Selain membaca buku panduan, kamu juga bisa googling atau tanya-tanya sama teman, atau orang yang kamu kenal, yang mungkin saja sudah pernah pergi ke tempat yang akan kamu kunjungi.
Salah satu hal penting yang perlu kamu tahu ketika akan menuju ke suatu negara lain adalah bahasa yang digunakan disitu. Bukan berarti kamu harus kursus dulu, tetapi cukup ketahui beberapa frase paling dasar, seperti ‘halo’, ‘selamat tinggal’, ‘terima kasih’, ‘tolong’, ‘permisi’ ‘maaf’ atau ‘apakah Anda berbahasa Inggris?’. Hal ini akan memudahkan kamu ketika akan menanyakan informasi kepada masyarakat setempat.
Selanjutnya kenali juga adat dan budaya di tempat yang akan kamu kunjungi. Karena, setiap tempat mempunyai etiket masing-masing. Khususnya tentang hal-hal yang dilarang atau diperbolehkan di wilayah mereka. Semakin banyak kamu tahu, perjalanan backpackingmu juga akan semakin mudah.
Supaya jalan-jalanmu lengkap, kamu bisa cari tahu agenda kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu dimana kamu akan berada di tempat itu. Misalnya saja, festival lampion, atau kegiatan-kegiatan tradisional setempat.
2. Buatlah itinerary
Setelah melakukan riset, maka hal penting selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah membuat jadwal perjalanan.
Berhati-hatilah dalam menyusun jadwal perjalanan. Jangan sampai terlalu padat atau justru kamu malah kurang melakukan riset sehingga waktumu tidak termanfaatkan dengan baik.
Itinerary perjalanan akan memudahkan kamu untuk mengetahui step-step kemana saja di lokasi nanti. Meski kamu pergi sendiri sekalipun tetap lebih baik buat itinerary se-detail mungkin. Contohnya, kamu akan naik kendaraan apa, beli makan dimana, termasuk beli oleh-oleh dimana. Itu semua penting untuk dipersiapkan, supaya ketika tiba di lokasi nanti kamu tidak terlalu canggung, atau justru kamu akan menjadi turis yang kebingungan? Jangan ya?!
3. Packing secukupnya
Praktis dan mudah adalah hal paling penting jalan-jalan ala bacpacker saat berkemas. Cukup membawa barang-barang perbekalan dalam kemasan ‘travel size’. Contohnya, bawa sabun mandi batangan yang kecil, sikat gigi lipat yang bisa disimpan sekaligus bareng dengan pasta gigi kecil, shampoo dalam kemasan kecil atau bawa yang sachet saja.
Tidak perlu membawa terlalu banyak pakaian. Selain bisa mengurangi beban bagasimu, maka kamu pun tidak akan keberatan ketika harus membawa ransel atau kopermu.
Kamu juga harus belajar bagaimana cara mengemas barang yang benar, agar bisa menghemat ruang di dalam ransel atau koper yang kamu bawa. Simpahlah dokumen perjalananmu di tempat yang aman dan paling mudah dijangkau ketika kamu memerlukannya.
Gunakan ransel atau koper yang sesuai dengan berapa lama kamu akan tinggal di tempat itu, atau berapa banyak barang yang kamu bawa. Sehingga ransel atau koperlu tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil. Jangan lupa, selalu persiapkan barang bawaan dengan teliti. Pakaian, handphone, kamera, charger, jaket, topi, alat mandi, dokumen identitas diri, dan sebagainya.
4. Hemat uang di tempat tujuan
Begitu kamu sudah sampai di tujuan, bisa saja tiba-tiba kamu kalap karena melihat banyak barang-barang menarik, lalu kamu beli-beli tanpa memikirkan bahwa perjalananmu baru saja dimulai.
Memang wajar, ketika melihat sesuatu yang menarik dan jarang dilihat tentu kita akan kepincut untuk membeli. Tapi jangan sampai kamu tidak sadar bahwa uang menghilang lebih cepat dari yang kamu perkirakan.
Kamu harus pelajari cara menghemat uang tanpa mengorbankan semua tempat wisata terbaik yang kamu impikan untuk dikunjungi. Caranya adalah kamu bisa melakukan pre-book sebelum sampai di tempat tujuan, dengan begitu satu pengeluaran sudah teratasi sebelum kamu sampai di lokasi. Kamu bisa mengunjungi tempat-tempat yang tidak berbayar, misalnya taman kota, atau pasar sambil mencari oleh-oleh yang biasanya dijual dengan harga lebih murah daripada di toko souvenir. Atau, pergi ke museum yang biasanya meskipun berbayar tetapi harganya tidak akan semahal lokasi wisata modern lainnya.
Kalau kamu lapar, tidak harus membeli di restoran atau kafe-kafe besar. Tetapi, carilah street food atau pasar malam yang biasanya menyajikan makanan-makanan lokal yang tidak kalah lezat daripada restoran, tetapi dengan harga yang sangat murah.
5. Berinteraksi dengan penduduk lokal
Sebagai seorang backpacker, bersikaplah ramah terhadap penduduk lokal. Ketika kamu di pasar, atau sedang berada di pedesaan sapalah mereka dengan senyum. Kalau kamu tahu sedikit bahasa lokal mereka, kamu bisa mengucapkan salam dengan bahasa mereka. Penduduk lokal juga akan merasa dihargai jika ada orang asing yang tahu bahasa mereka, walaupun hanya sedikit.
Seninya backpacker adalah ‘blusukan’ ke lokasi-lokasi yang tidak biasanya dikunjungi oleh wisatawan dengan gaya nyaman yang biasanya sudah disusunkan agenda perjalanannya oleh travel agent.
Jangan pilih taksi atau transportasi umum yang penuh sesak atau bahkan kamu akan terjebak dengan kemacetan. Jika jaraknya memungkinkan coba berjalan kaki, atau menyewa sepeda untuk keliling tempat-tempat yang mengesankan.
6. Dokumentasikan perjalananmu
Yes! Kamu sudah berhasil melakukan perjalananmu sendiri. Tentu akan memberikan kesan yang seru, karena itu berarti kamu sudah sukses berpetualang. Sekarang, saatnya mengakhiri perjalanan backpackingmu.
Hal penting sebagai penutup perjalanan adalah, dokumentasikan semua kenangan perjalananmu dalam selembar kertas catatan perjalanan, atau sepotong foto terkeren di lokasi yang paling berkesan untukmu. Atau, kamu bisa membeli oleh-oleh berupa souvenir untuk mencatatkan kenangan akan lokasi yang baru saja kamu kunjungi.
Kliping semua tiket, brosur, dan foto-foto kamu dalam satu album. Atau kamu bisa pajang di medsos, dan beritakan pada teman-temanmu bahwa kamu sudah berhasil menjadi seorang backpacker. Kamu pun akan mendadak jadi selebriti karena keberhasilanmu menaklukkan resiko menjadi seorang backpacker.
Semoga tips ini bermanfaat untuk kamu yang ingin melakukan perjalanan ala backpacker. Selamat mencoba!