Kehamilan yang dijalani para ibu, pastinya membawa perubahan besar seperti fisik, emosi dan status. Apa lagi jika kehamilan tersebut dijadikan sebuah pengalaman baru untuk Anda. Meski kadang diselimuti rasa takut, tak heran para ibu hamil membatasi aktifitas rutin yang biasa dilakukan. Meski perubahan besar terjadi, bukan berarti ibu hamil berhenti melakukannya. Karena membatasi atau tidak melakukan sama sekali aktifitas justru dapat membuat kehamilan lebih beresiko.
Sponsor: perawatan wajah terbaik
Termasuk urusan “ranjang”, para ibu hamil kadang menghindari. Beberapa kasus ada yang mengatakan bahwa hormon saat hamil dapat lebih bergairah termasuk urusan bercinta. Beberapa pasangan melakukan hal tersebut meskipun dalam kondisi hamil. Bahkan kadang, usia kehamilan tri mester pertaman, gairah bercinta makin membara. Pertanyaannya, apakah selama kehamilan masih bisa berhubungan intim? Seperti apa kondisi yang wajib dipastikan sebelum berhubungan intim saat hamil? Dan apa dampak dan resiko melakukan hubungan semala kehamilan?
Beberapa pertanyaan diatas mungkin akan muncul di benak Anda. Sebenarnya, tak ada alasan yang membuat Anda tidak berhubungan saat hamil. Bahkan menurut Prof.Dr.dr. Wimpie Pangkahila selaku ahli seksologi dan andrologi, mengungkap bahwa seks saat hamil boleh saja asal dilakukan dengan baik. Pada dasarnya rahim wanita sudah terlindung dinding rahim yang kuat dan juga terdapat lapisan selaput ketuban dan plasenta pada rahim yang melindungi janin dari goncangan atau risiko infeksi. Sehingga melakukan hubungan intim saat hamil bukan aktivitas yang membahayakan untuk dilakukan oleh Ibu hamil.
Jadi, sebenarnya berhubungan intim saat hamil hampir sama sekali tak berbahaya, hanya saja harus diperhatikan dalam keadaan wajar dan beberapa kondisi terbaik. Kondisi yang wajib tidak melakukan hubungan intim saat hamil yakni:
1. Tidak Ada Riwayat Keguguran
Sangat wajib diperhatikan sebelum melakukan hubungan ketika hamil yaitu memastikan tidak ada riwayat yang mengakibatkan keguguran. Kondisi tersebut membuat rahim dalam keadaan rawan dan lemah. Sehingga khawatir jika saat berhubungan, maka kandungan mudah robek dan janin tidak dapat dipertahankan.
2. Tidak Ada Pendarahan
Hal paling penting selanjutnya adalah saat berhubungan tidak ada pendarahan pada bagian leher rahim atau serviks. Pasalnya, jika terdapat pendarahan maka leher rahim akan mudah megakibatkan keguguran.
3. Tidak Mengalami Kram Perut
Kram perut saat hamil sebenarnya dapat diatasi. Namu jika kram terjadi secara terus menerus maka harus diwaspadai. Hal tersebut sangat penting mengikat kram saat hamil dapat mengakibatkan masalah serius saat tiba-tiba muncul di waktu berhubungan.
4. Plasenta Tidak Menutupi
Pastikan juga bagian plasenta tidak menutup sepenuhnya pada jalan rahim. Jika plasenta menutupi maka tekanan saat berhubungan akan membuat plasenta robek. Dimana pada kondisi tersebut akan sangat berbahaya buat janin dan kehamilan. Untuk mengetahui periksa dulu pada dokter tentang kondisi di sekitar area janin.
5. Tidak Ada Riwayat Penyakit Lain
Wajib kita memastikan sebelum melakukan hubungan, wanita hamil harus mengetahui apakan ada riwayat penyakit lain seperti serviks inkompeten, pendarahan, plasenta pervia, infeksi kemaluan, dan beberapa kondisi lainnya. Jika mengalami masalah segera konsultasikan pada dokter.