Parenting

Perilaku Orangtua yang Kerap Ditiru Anak

Perilaku Orangtua yang Kerap Ditiru Anak

Orang tua adalah panutan anak-anaknya di masa depan. Segala bentuk tingkah laku dan tindakan orang tua secara langsung ataupun tidak akan berpengaruh pada kondisi anak sejak ia kecil hingga dewasa. Disisi lain, keinginan orang tua memiliki anak cerdas sangatlah kuat. Berbagai cara pun dilakukan supaya sang anak dapat tumbuh dengan kecerdasan dan bakatnya sendiri.

Sponsor: produk pemutih wajah

Namun sayangnya, keinginan kuat orang tua mendapatkan anak cerdas, mandiri, tangguh dan percaya diri tak sebanding dengan tindakan atau sikap orang tua pada anak. Memberikan yang terbaik padanya harus disikapi dengan tindakan sama karena ia adalah peniru yang ulung. Tak ada cara lain kecuali Anda membiasakan diri selalu berperilaku baik saat berada hadapannya. Jadikan anak lebih pintar baik emosi atau mental dengan cara menarik yang tak terduga. Berikut perilaku orangtua yang kerap ditiru anak.

Perilaku Orangtua yang Kerap Ditiru Anak

1. Berbicara kasar

Menyapa anak dengan nama panggilan akan kelihatannya terdengar lucu. Tapi jangan ucapkan nama dengan kata-kata kasar atau menjuluki namanya dengan nama yang kasar. Ucapan kasar dari mulut Anda bila terlalu sering diucapkan dapat setiap saat didengar oleh sang anak. Jadi jangan kaget bila tiba-tiba anak mengumpat atau mengejek orang yang lebih tua. Perbaiki ucapan dengan berkata dengan lembut adalah paling utama agar membetuk anak berkepribadian lembut.

2. Perilaku

Perilaku adalah hal yang tampak dan bisa kita lihat dengan jelas memberikan contoh berperilaku sopan saat duduk atau berkunjung ke rumah teman, adalah tindakan terbaik mengajarkan anak sikap sonpan. Bagaimanapun itu, anal ibarat spons kecil yang mudah menyerap semua hal-hal baik atau bahkan buruk. Gunakan kalimat santun misalnya kata-kata “tolong”, “maaf” dan “terima kasih”.

Perilaku Orangtua yang Kerap Ditiru Anak

3. Percaya diri

Keberanian anak tak tumbuh dengan sendirinya namun akibat dari suasana dan motivasi di sekitarnya. Motivasi dari orang tua adalah pendukung paling utama menciptakan keberanian anak dan rasa percaya diri. Anda bisa asah kepercayaan diri anak dengan mempertahankan kepercayaan diri Anda sendiri. Jika Anda bisa tertawa lepas usahakan tidak mencela diri sendiri. Citra diri sehat dari anak akan mampu mengatasi hambatan yang muncul dari dalam hidupnya, baik saat ini atau saat berikutnya. Sikap percaya diri adalah hal utama sekaligus modal menjadi anak yang mandiri, berprestasi, cerdas, maju dan juga rendah hati. Semakin anak mampu menciptakan rasa percaya diri, semakin bangga orang tua memilikinya.

4. Menghargai orang lain

Sebagai makhluk sosial, manusia tak dapat tumbuh dari bantuan banyak orang. Menjadi pribadi yang individualis dan terisolir dapat membuat hidup lebih rimit dan bosan. Anak juga harus diajarkan bagaimana menjadi pribadi yang pandai bersosial termasuk pandai menghargai orang lain. Saat anak mulai mengenal bangku sekolah, ajarkan bagaimana ia berteman dengan baik tanpa membedakan orang lain. Sikap saling menghargai yang Anda ajarkan dapat menghindari sikap anak yang dibenci temannya misalnya sikap sombong, acuh, atau suka membuat keributan. Hindari suka menggunjing orang saat ada anak dirumah.

5. Toleransi

Sikap toleransi tumbuh dari budaya yang saling mendukung dan menghargai. Jika Anda menghargai pendapat anak maka ia akan mengerti bagaimana sikap toleransi itu muncul. Ajarkan cara menghargai perbedaan seperti warna baju yang dipakai temannya, jelaskan mengapa cara berdoa orang lain berbeda, mengapa ada orang berbudaya beda dan sebagainya. Sesuaikan cara belajar toleransi dengan tahapan usia mereka.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top