Kita seringkali terjebak pada asumsi, bahwa menikah adalah satu-satunya jalan mendapatkan kebahagiaan. Menikah memang membawa bentuk kebahagiaan berbeda bagi yang menjalaninya. Namun tidak berarti bahagia itu hanya milik mereka yang memiliki pasangan halal saja.
Sekalipun masih sendiri, bahagia versi Anda sendiri tetap dapat diciptakan. Karena kebahagiaan harus selalu menjadi tanggung jawab diri Anda sendiri. Bukan orang lain, apalagi menggantungkan kebahagiaan pada pasangan Anda. Rumus Bahagia yang Sederhana pasti ada di setiap diri manusia.
Menikah atau masih sendiri, toh Anda tetap berhak mendapatkan kebahagiaan dengan versi masing-masing.
Memutuskan menikah mampu memberikanmu ketenangan. Sementara masih sendiri memberimu kesempatan untuk menuntaskan mimpi dan cita-cita.
Sponsor : produk pemutih wajah
Kebahagiaan bagaimana yang terasa setelah menikah? Jawabannya mungkin ketenangan. Karena ketenangan adanya seseorang yang mau mendampingi dalam apapun kondisi. Serta ketenangan ada orang yang selalu mau berbagi, baik kebahagiaan maupun keresahan yang ada. Namun untuk mereka yang masih sendiri, ketenangan bisa diperoleh dengan hal lain. Bagi yang sendiri, ketenangan bisa diperoleh ketika Anda punya banyak waktu untuk menuntaskan mimpi. Tanpa perlu diburu-buru dan pikiran belum bercabang kemana-mana. Anda memilih untuk selesai dengan urusan pribadi terlebih dulu, sebelum nantinya memutuskan hidup bersama orang yang kelak ditakdirkan dengan Anda.
Pendamping selamanya pasti Anda dapatkan selepas menikah. Sedangkan yang masih sendiri selalu punya banyak waktu untuk meningkatkan kualitas diri
Tak ada yang bisa memungkiri. Selepas menikah, Anda mendapatkan teman hidup selamanya. Tapi ini tentu bukan hanya perkara tentang tidur malam yang tak lagi sendiri, atau tak lagi perlu kebingungan tiap kali mencari teman makan atau nonton. Teman selamanya artinya Anda dan dia yang tetap mau bertahan meski sudah khatam dengan kekurangan masing-masing dan mau menerima dengan legawa. Teman selamanya adalah saat Anda dan dia yang tidak akan beranjak pergi, meski ada perdebatan besar terjadi diantara kalian.
Tapi hingga waktu itu tiba, Anda berjanji untuk terus menampilkan sisi terbaik dalam diri. Anda selalu yakin kalau jodoh memang cerminan diri sendiri.
Namun menikah tidaklah serta-merta membuat lepas dari masalah, Anda hanya diberi kesempatan menghadapi berdua. Sementara menghadapi masalah untuk yang masih sendiri, bukankah ketangguhan diri akan dimiliki?
Sementara untuk Anda yang masih sendiri, masalah yang datang justru akan membuatmu menjadi pribadi yang lebih tangguh lagi. Anda ditempa menjadi pribadi yang tangkas namun tetap tenang setiap kali menghadapi masalah. Karena Anda hanya bisa bertumpu pada dirimu sendiri. Jadi Anda menempa dirimu untuk selalu bijak, dalam menghadapi masalah yang datang di hidupmu.
Walaupun sudah menikah atau masih sendiri, kebahagiaan harus terus diciptakan dengan mandiri.
Pada akhirnya, sudah menikah atau masih sendiri, masing-masing memiliki dinamika dan permasalahannya masing-masing. Selepas menikah tak selalu membuat level kebahagiaan lebih tinggi dari yang masih single hingga saat ini. Karena sebenarnya kebahagiaan yang Anda rasakan, adalah murni tanggung jawab pribadi, dan bukan seharusnya bergantung pada orang lain.
Sudah menikah atau masih sendiri, Anda tetap bisa merasakan bahagia dengan cara masing-masing, bukan?