Bunda & Anak

Membangun Mental Kuat Dan Tangguh Pada Anak Sejak Dini

Membangun Mental Kuat Dan Tangguh Pada Anak – Anak merupakan harta paling berharga yang dimiliki oleh sebuah keluarga. Tidak ada suami-istri yang tidak memiliki rasa kasih dan sayang kepada buah hati mereka. Mereka menginginkan hal-hal yang terbaik bagi pertumbuhan dan perkembangan sang bua hati mereka. Mereka rela mengorbankan apapun demi kebaikan sang anak. Namun sayangnya banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa mereka telah melakukan kesalahan yang akan mengakibatkan anaknya memiliki mental lemah dalam menghadapi berbagai permasalahan hidup ketika mereka beranjak remaja dan dewasa. Sang anak menjadi pribadi yang tidak mau bersusah-susah menghadapi permasalahan, menginginkan hal praktis dan cenderung menghindari tantangan. Ujung dari kepribadian ini adalah sang anak tidak akan pernah meraih kesuksesan dalam hidupnya sebagai insan dewasa.

Membangun Mental Kuat Dan Tangguh Pada Anak

Sponsored: cream perawatan wajah

Mengapa banyak orang tua yang tidak menyadari kesalahan tersebut? Karena kesalahan yang dilakukan kebanyakan orang tua berbalutkan legitimasi kasih sayang. Mereka menempatkan kasih sayangnya dengan memberikan segala kemudahan pada anak nya tanpa pernah sang anak merasakan pengalaman menyelesaikan permasalahan dengan usahanya sendiri. Contoh yang sering dilakukan oleh orang tua antara lain :

  1. Melarang sang anak untuk melakukan hal-hal baru yang dipandang membahayakan sang anak. Misalkan sang anak ingin memanjat pohon sebagai pemuas rasa ingin tahunya, sikap kebanyak orang tua adalah melarangnya pada saat sang anak menempatkan kaki pertama di pohon tersebut. Semakin lama kesalahan ini berlangsung maka akan menjadikan kepribadian anak takut dengan hal-hal baru. Sikap yang seharusnya di tunjukkan orang tua adalah memperbolehkannya dengan catatan orang tua berada di dekat anak tersebut dengan sigap apabila sang anak terpeleset dan terjatuh dari pohon tersebut.
  2. Mengambil alih pekerjaan anak ketika mengalami kesulitan. Misalkan sang anak merasa kesulitan saat mengancingkan bajunya. Kebanyakan orang tua akan mengambil alih pekerjaan mengancingkan baju tersebut. Hal ini akan menciptakan mindset bahwa ketika mendapati suatu permasalahan anak hanya harus berpangku tangan kepada orang lain tanpa melakukan dan memikirkan usaha yang harus ia lakukan untuk memecahkan masalah tersebut. Sikap yang seharusnya dilakukan orang tua adalah membimbing sang anak untuk mengancingkan bajunya sendiri dengan memberikan contoh dan juga arahan untuk mengancingkan bajunya sendiri.
  3. Menuruti segala permintaan anak tanpa memandang manfaatnya. Banyak orang tua yang serta merta memberikan berbagai hal yang diinginkan oleh sang anak. Dengan alasan kasih sayang mereka memberikan segala yang diinginkan anak tersebut. Hal ini akan membuat sang anak bermental manja dan menginginkan segala hal di hidupnya disiapkan baginya tanpa perlu melalui usaha untuk mendapatkannya. Sikap yang seharusnya dilakukan oleh orang tua adalah menilai dan menimbang manfaat benda yang diinginkan anaknya dan menimbang kemampuan si anak. Misalkan si anak menginginkan smartphone terbaru sebagai sarana berkomunikasi dengan orang tua, maka orang tua bisa memberikan tantangan misalkan sang anak mampu menabung hingga 80% dari harga smartphone tersebut maka orang tua akan membelikannya.

Pada dasarnya, sebagai orang tua kita harus mampu menempatkan diri sebagai pembimbing bagi anak kita dalam menyelesaikan setiap permasalahannya sesuai dengan kemampuan sang anak pada usia tertentu. Dengan demikian sang anak akan terbiasa menghadapi tantangan dan menyelesaikannya.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top