Parenting

Kalimat-Kalimat yang Perlu Dihindari Sebagai Orang Tua

Kalimat-Kalimat yang Perlu Dihindari Sebagai Orang Tua

Jangan salah, menjadi orangtua adalah salah satu tantangan yang paling berharga sebagai orang dewasa, itu juga salah satu yang paling sulit dilakukan. Sebagai orang tua kita sering disibukkan denganpekerjaan sehingga memilih pengasuhan yang praktis seperti membuat semuanya aman menyediakan finansial untuk masa depan anak-anak kita.

Sponsor: cream pemutih wajah

Hal ini dapat menyebabkan kita melupakan kebutuhan emosional anak-anak kita dan pada gilirannya dapat memiliki efek yang merugikan pada perkembangan mental dan kesejahteraan mereka. Sehingga secara tidak sengaja kita bisa mengatakan hal-hal yang memberikan dampak negatif dalam pikiran anak sepert masalah jangka panjang seperti rendah diri, berkurangnya rasa percaya diri, dan kurangnya daya saing.

Dengan pemikiran ini, berikut adalah beberapa kalimat yang seharusnya jangan dikatakan kepada anak-anak selama perkembangan mereka.

1. “Jangan membuat ayah dan ibu malu.”

Mari kita mulai dengan frase yang digunakan untuk meminta perilaku yang baik atau mencegah kenakalan anak. Dengan menggunakan frase ekstrim dan emotif seperti “jangan membuat ayah dan ibu malu”, namun Anda ini akan melukai perasaan anak Anda dan menghalangi kemampuan mereka untuk menerima kritik dan pujian yang membangun. Anak-anak yang mendengar kalimat ini juga cenderung terus-menerus mencari persetujuan di mata orang lain, dan dapat menjadi masalah yang signifikan ketika mereka mencoba untuk membangun hubungan yang romantis di kemudian hari.

2. “Ibu janji kita bisa pergi berlibur tahun ini.” 

Sebaliknya, hal itu bisa menarik perhatian di depan anak-anak namun nampaknya Anda lebih baik memberitahu berita bahagia tanpa janji. Jika Anda saat itu harus mengingkari janji, hal ini dapat menciptakan masalah kepercayaan antara Anda dan anak-anak Anda, sementara itu juga dapat menghalangi mereka membentuk ikatan dengan orang dewasa lainnya dalam posisi otoritas. Tentu saja, orang tua bisa membantah bahwa kendala keuangan dapat mencegah tagihan mereka untuk liburan yang sudah dijanjikan, tapi akan lebih baik mencari alternatif yang terjangkau daripada mengingkari janji Anda sepenuhnya.

3. “Ketika Ayah masih seusia kamu, ayah melakukan hal yang baik-baik.” 

Jika Anda terus-menerus mengacu pada prestasi Anda dulu ketika masih muda, Anda dapat membina daya saing yang tidak sehat pada anak-anak Anda dan menciptakan pola pikir yang mudah putus asa untuk memvalidasi diri mereka. Jika ini tidak berbahaya selama masa kanak-kanak,mereka dapat mengambil bentuk yang lebih menyeramkan di kemudian hari karena mendorong ia untuk mengejar tujuan hanya untuk menyenangkan orang lain daripada kepuasan pribadi. Hal ini dapat menyebabkan ketidakbahagiaan jangka panjang dan mencegah anak-anak Anda untuk menikmati kehidupan yang ada.

4. “Anak-anak lain bisa melakukan lebih daripada kamu saat ujian itu.” 

Demikian pula, membandingkan kemampuan prestasi anak Anda dengan teman-temannya dapat memiliki dampak yang sangat merugikan pada kemampuan mereka membentuk hubungan dengan teman sebayanya. Alih-alih melihat nilai persahabatan dan membentuk ikatan, mereka lebih cenderung untuk melihat pesaing mereka yang harus digantikan di setiap kesempatan.

5. “Kamu persis seperti ayahmu (atau ibumu)” 

Sekarang dampak dari anak tergantung dari orang tuanya. Bahkan jika kalimat ini dikatakan dalam keadaan bercanda, itu dapat membuat konotasi negatif dalam pikiran anak dan menyebabkan mereka untuk cenderung meremekan salah satu orang tuanya.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top