Info Dokter

Fakta Dan Mitos Tentang HIV/AIDS

Fakta Dan Mitos Tentang HIV AIDS

HIV/AIDS sampai saat ini masihlah menjadi salah satu penyakit yang mematikan dan sangat berbahaya. Selain karena mematikan, juga karena dampak yang bisa diberikan kepada penderitanya. Pada tanggal 1 Desember, yang merupakan hari peringatan AIDS sedunia, orang-orang, baik para relawan dan penyandang AIDS berupaya keras untuk mengkampanyekan bahaya AIDS. Di masyarakat sendiri, ada fakta dan mitos tentang HIV/AIDS yang hamper sudah tertanam secara kuat.
Diantaranya seperti bahwa penyakit ini beresiko kematian tinggi, sangat sulit untuk disembuhkan, tidak ada obatnya dan juga bisa menular dengan mudah (meskipun hanya bersentuhan dengan orang yang menyandang penyakit HIV/AIDS.

Sponsor: pemutih wajah

Apakah hal-hal tersebut memang benar adanya? Karena itu untuk semakin menambah wawasan dan pengetahuan kita seputar penyakit ini, saya akan memaparkan beberapa fakta dan mitos tentang HIV/AIDS. Karena tidak sedikit hal-hal yang selama ini hanya fakta, ternyata setelah dicari tahu kebenarannya, hal itu merupakan sebuah mitos. Dan begitupun sebaliknya, apa yang dikira mitos ternyata adalah fakta. Tentu akan sangat berbahaya jika kita salah dalam memahami esuatu, terutama jika hal tersebut menyangkut sesuatu yang penting dan bisa berpengaruh pada orang lain. Tanpa berlama-lama lagi, berikut ini adalah fakta dan mitos tentang HIV/AIDS yang harus kamu ketahui.

• Fakta Dan Mitos Tentang Ciri-Ciri Penderita Penyakit HIV/AIDS
Penderita penyakit HIV/AIDS tidak memiliki ciri-ciri yang bisa dilihat secara langsung dengan mata. Karena secara umum penyakit ini memang tidak menunjukkan gejala-gejala khusus. Hal-hal seperti sakit flu, sebenarya tidak bisa dijadikan gejala, karena semua orang bisa sakit flu tidak hanya penderita HIV/AIDS. Apalagi seperti merasakan nyeri pada persendian, karena hal ini juga biasa dialami oleh orang-orang. Mungkin juga akan ada yang bilang bahwa orang yang kena penyakit HIV/AIDS tubuhnya kurus karena mengalami penurunan berat badan yang drastis. Saya juga kurus, tapi saya tidak berpenyakit.
Untuk penyakit AIDS, penderita memang bisa mengalami penurunan berat tubuh yang drastic. Tapi untuk penyandang HIV, penyakit ini hanya bisa diketahui dengan melakuka tes HIV. Sehingga tidak bisa hanya dilihat dari gejala-gejala saja.
Tapi yang perlu diperhatikan oleh masyarakat adalah bukan mengenai gejalanya tetapi perilaku yang bisa berakibat pada menularnya penyakit HIV/AIDS ini. Seperti halnya orang-orang yang menggunakan narkoba dengan jarum suntik yang bergantian, juga para pekerja seks yang terjangkit penyakit HIV/AIDS. Seorang ibu atau ayah yang menderita penyakit HIV/AIDS, maka kemungkinan untuk menurun kepada anaknya juga tinggi.

• Apakah Penyakit HIV/AIDS Ada Obatnya?
Beberapa tahun lalu, penyakit HIV mungkin memang bellum ditemukan obatnya. Tapi dengan perkembangan dunia kesehatan yang semakin pesat dan riset-riste yang dilakukan oleh para ilmuwan, membuat munculnya penemuan obat untuk penyakit HIV. Obat ini bernama antiretroviral (ARV). Dengan obat ARV ini, pertumbuhan retrovirus dan HIV menjadi terhambat. Karenanya obat ini perlu dikombinasikan dengan obat antiretroviral lainnya yang memiliki fungsi berbeda-beda dan spesifik, sehingga bisa bekerja dengan lebih optimal dan dapat memberikan dampak yang lebih terasa kepada penderita HIV.

• Apakah HIV Bisa Disembuhkan?
Memang patut disayangkan, tapi pada kenyataannya penyakit ini dikategorikan sebagai penyakit yang tidak bisa hilang secara total. Seperti yang saya katakan sebelumnya, fungsi obat ARV ini hanya menghambat pertumbuhan virus, bukan membasmi. Tujuan pemberian obat ARV adalah agar virus tidak tumbuh dengan cepat dan semakin mematikan. Orang yang menderita penyakit HIV, masih belum bisa sembuh secara total dari penyakit ini. Tapi dengan obat ARV, virus HIV bisa ditekan sedemikian rupa hingga jumlahnya sangat kecil dan tidak bisa dideteksi.

• Penderita HIV Cepat Meninggal, benarkah?
Banyak yang beraggapan bahwa begitu seseorang terkena penyakit ini, maka dia akan cepat mati atau berumur pendek karena sakit-sakitan. Penderita AIDS yang tidak mendapatkan pengobatan kemungkinan dapat bertahan hidup sekitar tiga tahun. Tapi untuk membuat penyakit HIV menjadi AIDS dibutuhkan waktu yang cukup lama. Perlu waktu antara 5 sampai 10 tahun untuk mencapai fase HIV positif. Dan setelah itu masih ada fase lain, yaitu fase pembesaran limpa. Hingga akhirnya sampai pada fase terakhir, yaitu AIDS.
Untuk mencegah penyakit HIV berkembang menjadi AIDS, perlu dilakukan pengobatan cepat. Dengan pengobatan yang rutin dan menerapkan pola hidup sehat, seperti menggunakan obat ARV, olahraga, makan makaan sehat, tidak merokok, hal ini akan sangat membantu untuk menghambat perkembangan HIV.

• Bagaimana HIV Bisa Menular Kepada Orang Lain?
Saat saya masih sekolah dasar dulu, sering kali teman-teman saling menakuti-nakuti ketika membicarakan masalah penyakit ini. Di antaranya adalah bahwa mereka menganggap bahwa penyakit HIV/AIDS ini bisa menular hanya dengan melakukan sentuhan kulit dengan penderita penyakit HIV/AIDS, seperti berjabat tangan atau ciuman. Padahal hal ini salah alias cuma mitos.
Penyakit HIV/AIDS bisa menular kepada orang lain lewat cairan tubuh dengan jumlah yag banyak sehingga bisa menularkan virus. Apa saja cairan itu? Diantaranya seperti air mani, cairan vagina, air susu ibu (ASI) dan darah. Hal ini bisa terjadi melalui proses semacam meakukan hubungan seks, saat transfusi darah, dan saat ibu menyusui bayinya. Selain cara-cara tersebut penyakit HIV/AIDS juga bisa menular karena akibat penggunaan jaum suntik yang tidak steril atau digunakan secara bergantian. Hal ini biasanya akan menimpa mereka yang menggunakan narkoba dengan jarum suntik.

Hal yang masih disesalkan adalah, bahwa banyak orang yang tidak memahami hal ini, dan akibatnya adalah mereka menjauhi orang-orang yang menderita penyakit ini. Padahal yang perlu dijauhi bukanlah orangnya (penderitanya), tapi penyakitnya dan perilaku yang bisa menularkan HIV ini.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top