Permasalahan seputar mendidik anak masih menjadi teka-teki bagi para orang tua. Pasti semua orang tua menginginkan anaknya tumbuh menjadi pribadi yang positif. Sayangnya, pengetahuan orang tua akan upaya mendidik anak sesuai psikologis masih kurang. Keberhasilan orang tua dalam mendidik anak adalah dengan mengenali kepribadiannya. Setiap anak, dalam satu keluarga tentu mempunyai kepribadian yang berbeda-beda. Maka dari itu seharusnya cara mendidik mereka pun bereda satu sama lain. Realitasnya, orang tua mendidik anak-anak dengan cara yang sama. Salah satu sebabnya karena mereka memang tidak memahami Ciri-ciri kepribadian anak-anak.
Sponsor: kezia skin expert
Definisi kepribadian adalah keseluruhan sifat, tingkah laku, dan sifat yang mencerminkan watak sesorang. Bisa dari cara berpikir dan cara berinteraksi dengan orang lain. Kepribadian sesorang dapat dipengaruhi dari:
a. Genetik
Kepribadian dapat menurun secara genetic dari orang tua. Itu mengapa kadang-kadang orang tua dan anak memiliki kemiripan secara karakter.
b. Lingkungan
Selain genetic, lingkungan juga dapat mempengaruhi kepribadian anak. Semisal dari sekolah, teman bermain, ini bisa menjadi pendidikan karakter untuk diri anak
c. Pola Asuh
Cara mengasuh anak juga dapat mempengaruhi kepribadian. Misal, orang tua kerap memberi pemahaman bahwa segala sesuatunya harus sempurna, sang anak nantinya juga akan merasa harus sempurna ketika melakukan suatu hal.
Ada empat besaran kepribadian manusia, yakni sanguinis, melankolis, koleris dan phlegmatic. Setiap kepriadian mempunyai ciri khas masing-masing. Berikut ciri-ciri setiap kepribadian di diri anak:
1. Sanguinis
Tipe sanguinis adalah anak yang periang, penuh energy dan mudah bergaul. Ia mudah sekali adaptasi dengan lingkungan baru. Ciri-ciri utama sanguinis:
– Cenderung popular dan disukai banyak orang
– Terbuka, dan kerap berubah-ubah secara emosi
– Lebih sensitive
– Suka menolong orang lain
– Sulit dikendalikan sepenuhnya
– Punya rasa ingin tahu yang besar
– Sulit fokus karena mudah terpecah perhatiannya pada yang lain
– Mudah antusias pada awalnya, tetapi juga mudah bosan
Upaya mendidik untuk karakter sanguinis adalah dengan mengajaknya berbicara secara terbuka. Sebab secara karakter memang terbuka. Sehingga ini lebih mudah.
2. Melankolis
Sebaliknya, melankolis justeru berlawanan dengan anak tipe sanguinis. Tipe melankolis lebih cenderung si pemikir. Ciri-cirinya ialah:
– Kegiatannya berjalan sesuai rencana, teratur, punya jadwal, dan pola yang mereka tetapkan sendiri
– Senang mengamati sekitar. Berpikir secara mendalam. Ia juga merupakan penganalisa dan pengamat yang baik
– Apa yang ia ungkapkan, berdasarkan hasil analisanya selama ini
– Selalu ingin semuanya berjalan sempurna. Akan merasa terganggu bila rutinitasnya merasa terganggu
Pada anak yang mempunyai ciri kepribadian seperti di atas, ayah dan bunda seharusnya memberikan pengahrgaan terhadapa apa yang si anak lakukan. Supaya si anak merasa bahwa apa yang ia kerjakan berjalan sempurna.
3. Koleris
Anak yang mempunyai kepribadian koleris merupakan anak yang berorientasi pada sasaran atau tujuan alami. Ciri-cri kepribadian koleris ialah sebagai berikut:
– Mereka mempunyai tekad untuk maju yang kuat
– Senang menerima tantangan dan tugas
– Mempunyai potensi sebagai pemipin
– Lebih suka mengatur dan mengendalikan sesuatu
Untuk anak yang mempunyai kepribadian koleris, tidak bisa dengan hanya diatur dan diperintah. Beri dia perintah dengan mengemasnya menjadi tantangan.
4. Plegmatis
Plegmatis adalah si juru damai. Ia bisa menyeimbangkan dirinya sendiri. Ciri-ciri plegmatis sebagai berikut:
– Tidak mau mempersoalkan hal sepele
– Karena si juru damai, ia tak suka konflik
– Tidak menyukai resiko serta tantangan
– Tidak menyukai keramaian, lebih cenderung suka sendiri
Anak bertipe plegmatis tidak bisa diatur dengan cara menekan. Tetapi dengan perhatian penuh, dan beri contoh tindakan.