Membaca adalah dasar untuk belajar. Karena begitu banyak akar permasalahan, menjadikannya suatu hal yang wajib bagi para orang tua mendukung pembelajaran membaca dalam keberhasilan sang anak.
Bagi orang tua, membantu anak yang masih pemula dalam membaca bisa jadi hal yang sulit. Ingat bahwa perkiraan tingkat membaca tidak selalu akurat, jadi coba saja melakukan tes sederhana ini di rumah: Jika anak Anda dapat membaca 95% dari kata-kata dalam sebuah paragraf yang dipilih dalam satu menit, berartik mereka telah melakukannya dengan baik. Jika mereka masih berjuang dan masih belum banyak mengalami perubahan yang signifikan, bisa jadi ada yang salah dengan pengajaran orang tuanya. Berikut kami berikan 7 tip untuk membantu anak dalam belajar membaca:
Sponsor: produk pemutih wajah
- Keberhasilan membaca didasarkan pada 5 faktor: fonemik kesadaran, phonics, kelancaran, kosakata dan pemahaman. Tugas orang tua adalah mempelajari lebih lanjut tentang masing-masing faktor untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari mana tepatnya anak Anda memulai pembelajaran membaca ini.
- Setelah mendapatkan start yang baik, baiknya Anda mulai mendorong anak-anak untuk membaca apa pun-bahkan jika itu bukan buku. Majalah, komik atau website yang dapat melibatkan anak-anak, dan menunjukkan kepada mereka bahwa komputer dan iPads tidak hanya untuk permainan tapi untuk bahan pembelajaran membaca.
- Tahu Pilihan Anda sebagai orangtua. Meminta guru untuk memberi pelajaran yang tepat pada tingkat perkembangan siswa jika pekerjaan rumah secara konsisten terlalu susah. Karena ketika anak harus ditekan dengan pemberian materi yang menurutnya terlalu sulit, akan membuatnya berhenti melakukan itu.
- Dalam alasan apapun, sesibuk apapun Anda, jangan pernah mengatakan tidak untuk mendampingi anak Anda untuk membaca. Terutama ketika ia sedang semangat-semangatnya untuk membaca. Jika saat itu anak Anda sedang senang membaca tentang dinosaurus, misalnya, jangan dorong dia untuk membaca sesuatu yang lain.
- Motivasi yang sangat anak butuhkan. Memotivasi dengan membuat koneksi dari dunia nyata sehingga anak menyadari bahwa membaca merupakan hal yang lebih dari sekedar materdi di kelas. Misalnya, dengan memberitahu mereka jika mereka bisa membaca, artinya mereka bisa menulis surat kepada penyanyi favorit mereka, atau untuk nenek dikampung, yang akan memungkinkan sang anak menemukan makna dengan apa yang mereka lakukan.
- Fokus pada apa yang anak Anda bisa lakukan. Bangunlah kekuatannya. Misalnya, ulangi ejaan dalam aktivitas lain yang anak Anda nikmati, hal ini untuk membangun rasa kompetensi.
- Tetap positif. Jika anak Anda marah atau mulai menangis, membaca akan tampak seperti hukuman baginya dan waktu tersebut tidak akan produktif. Daripada menjadikan suasana intens, bangun suasana hati yang enak, optimis dan menjaga tujuan Anda pada anak dalam menikmati proses belajar membaca.