Pada masa kehamilan, sang ibu kadang mendapati adanya lendir yang mirip keputihan di area vagina. Walau umumnya, keputihan bukanlah penyakit melainkan gejala adanya penyakit. Bila hal itu terjadi, maka jangan khawatir sebab masalah keputihan pada ibu hamil merupakan kondisi normal yang sering terjadi. Keputihan pada ibu hamil akibat tubuh ibu hamil yang mengalami banyak perubahan. Untuk lebih lengkapnya naka ketahui ciri-ciri, penyebab dan cara mengatasi keputihan saat hamil.
Sponsor: dr rochelle skin expert
Ciri-ciri keputihan normal di masa kehamilan:
Jumlah lendir atau keputihan yang keluar di masa kehamilan bisa meningkat dari kondisi sebelum kehamilan. Hal tersebut dipengaruhi oleh hormon yang diproduksi selama kehamilan seperti hormon estrogen. Ciri keputihan pada masa kehamilan umumnya encer, berwarna putih bening hingga putih susu, tidak gatal, dan tidak berbau busuk. Sementara itu, keputihan normal saat masa kehamilan tidak memerlukan pengobatan khusus dan tidak perlu dikhawatirkan.
Penyebab keputihan di masa kehamilan:
Penyebab lain keputihan di masa ini yaitu bisa karena infeksi kuman penyakit atau gangguan proses kehamilan. Contohnya infeksi atau peradangan bakteri, parasit, dan jamur. Sementara Infeksi vagina paling sering dialami di masa kehamilan adalah infeksi jamur. Penyebab selanjutnya bisa diakibatkan oleh Infeksi virus Human Papilloma Virus (HPV) yang menimbulkan kutil-kutil di sekitar vagina, kanker leher rahim, infeksi akibat penyakit yang ditularkan lewat hubungan seksual seperti Gonorhoe atau sifilis.
Keputihan tidak normal:
1. Tanda keputihan yang tidak normal berupa gumpalan lendir tebal dan perlu diwaspadai bila lendir terlihat kental dan lengket, berwarna kehijauan atau kekuningan, hingga kemerahan atau kecokelatan. Berbau tidak enak dan menyengat, vagina berwarna merah dan gatal.
2. Ketika keputiha saat hamil tak berbau tetapi terasa nyeri saat buang air kecil atau berhubungan seksual, gatal dan panas, kemungkinan keputihan disebabkan oleh infeksi jamur.
3. Keputihan saat hamil berwarna putih atau abu-abu dan bau amis terutama setelah berhubungan seksual mungkin keputihan bisa diakibatkan oleh infeksi bakteri.
4. Keputihan saat hamil berwarna kuning dan bau, vagina terasa gatal dan kemerahan, kemungkinan keputihan disebabkan oleh bakteri trichomoniasis yang berasal dari infeksi saat berhubungan seksual.
Cara mengatasi keputihan pada masa kehamilan:
1. Bila keputihan tergolong normal karena aktivitas hormon kehamilan, maka keadaan itu akan hilang dengan sendirinya sesaat setah bayi lahir. Namun bila masih terdapat perubahan lendir yang mencurigakan, maka membutuhkan penanganan dari dokter dan pengobatan agar lebih efisien dan efektif. Jika Anda mengalami keputihan abnormal, segera hubungi dokter agar tidak dapat membahayakan janin.
2. Bila keputihan tergolong abnormal maka harus dibeti obat antimikotik seperti mikonazol untuk infeksi jamur, obat metronidazole untuk infeksi trichomonas vaginitis serta bakteria vaginosis, hindari penggunaan panty liner setiap hari, menggunakan celana dalam berbahan
katun bukan berbahan sintetis dan ketat.
3. Penangan lainnya yaitu kebiasaan baik seperti mengeringkan dengan handuk (bukan tisu) pada area genitalia selepas mandi atau mencuci. Bila hendak membilas selepas buang air kecil/besar, cucilah area genital dari arah depan ke belakang dan keringkan dengan menggunakan handuk agar tidak terpapar resiko masunya bakteri yang berasal dari anus. Jangan sering lakukan pembilasan vagina yang dapat mengganggu keseimbangan pH sehingga menyebabkan infeksi vagina. Terakhir, sebaiknya hindari penggunaan pembersih vagina atau sabun yang mengandung pengharum.