Parenting

Cara Mengatasi Eating Disorder Pada Anak

Mengatasi Eating Disorder Pada Anak

Pernahkan Anda mendengar istilah eating disorder? Jika belum, mungkin Anda pernah tahu istilah takut makan, diet ekstrim yang pada akhirnya berdampak pada penyakit anoreksia. Eating disorder lebih parah dari itu, penyakit ini identik dengan gangguan makan yang bisa menyerang mental yang berujung pada kondisi yang sangat berbahaya. Pada akhirnya, kondisi ini bisa mengancam jiwa penderitanya dan berujung pada kematian. Tak hanya orang dewasa, anak juga bisa mengalami penyakit ini. Eating disorder pada anak harus segera diatasi, dan cara mengatasi eating disorder pada anak dimulai dari Anda selaku orang tua.

Sponsor: cream perawatan wajah

Meskipun istilah ini baru banyak dikenal masyarakat luas, cukup banyak kasus dialami masyarakat. Bahkan mereka tanpa sadar mengabaikan gejala dan kesehatan. Siapa sangka di Indonesia sendiri menjadi salah satu negara keempat dengan penderita gangguan makan terbanyak setelah India, Cina, India, hingga Amerika. Gangguan makan ini menyerang siapa saja, baik pria atau wanita. Menurut Anindita Citra, S.Psi., M.Psi., seorang dokter psikolog dari Light House Indonesia Weight Control Clinic mengungkap bahwa ada penanganan yang mesti diberikan pada penderita eating disorder. Anindita juga menambahkan jika penangan anak dengan gangguan ini antara 3 sampai 6 bulan.

Jenis-jenis eating disorder pada anak:

  • Orthorexia

Adalah gangguan dimana anak atau remaja terobsesi dengan makan makanan sehat saja. Berbeda dengan Anorexcis yang terobsesi keinginan untuk menurunkan berat badan, orthorexcis menganggap bahwa kebutuhan makan harus dilakukan dengan memilih makanan yang sehat  dan alami.

  • Prader-Willi Syndrom (PWS)

Gangguan ini adalah penyakit akibat cacat pada bagian kromosomal, meskipun bukan penyakit menurun namun penyakit dapat menyerang semua gender. Gejalanya yaitu kurangnya keterampilan gerak motorik, tidak sempurnanya pertumbuhan, dan keterbelakangan mental. Penderita umumnya memiliki selera tak terkendali bahkan bisa melukai diri sendiri seperti menggigit tubuhnya sendiri.

  • Pica

Pica termasuk penyakit unik pada gangguan eating disorder yaitu komplikasi antara gangguan mental soal makanan dan kejiwaan. Penderitanya umumnya merasakan ada paksaan untuk memakan yang bukan makanan seperti rokok, rambut, obat nyamuk, tanah atau benda lainnya tak wajar. Jika terus dilakukan dapat beresiko pada kesehatan yang berbahaya dan fatal.

  • Bigorexia

Penyakit ini kebalikan dari anoreksia yaitu penderitanya kebanyakan dialami oleh pria. Bigorexia adalah penyakit mental dimana pria memaksa dirinya untuk latihan dengan penuh paksaan, meminum banyak suplemen tambahan, dan diet ekstra ketat. Meskipun tubuh mereka sudah kekar, namun masih mereka masih belum merasa percaya diri.

  • Binge Eating Disorder

BED yaitu gangguan kesenangan yang berlebihan terhadap makanan. Ciri-ciri gangguan ini yaitu di perioide tertentu seseorang senang mengonsumsi makanan dengan tidak terkontrol, baik jumlah atau temponya, sering makan dengan gelisah, makan saat bosan, stres atau depresi, makan berlebih meski tidak lapar, takut makan didepan orang, dan sering timbul perasaan bersalah setelah banyak makan.

  • Night Eating Syndrom

NES adalah sindrom makan malam yang bisa mengakibatkan kegemukan hingga berlebihan. Di pagi hari penderitanya hampir tidak makan sama sekali, namun pada malam harinya dilampiaskan dengan makan yang berlebihan. Kebanyakan penderitanya sering mengalami kesulitan tidur atau sering terjaga di malam hari untuk memenuhi hasrat untuk makan.

Cara mengatasi eating disorder pada anak:

Cara mengatasi eating disorder pada anak harus dimulai dengan pendekatan keluarga. Keluarga adalah mereka yang bisa memahami jika kesembuhan penderita eating disorder tak dapat diatasi dalam waktu
singkat namun membutuhkan usaha dan kerja keras. Penderita membutuhkan pendampingan khusus dari keluarga, teman atau rekan lainnya. Memberi dukungan tidak hanya fokus pada pemberian nasehat namun lebih ke tindakan dengan sabar. Selain itu, orang tua juga perlu paham apa yang penting menurut anak dengan gangguan ini dan jangan hanya menyalahkan mereka dengan kondisi yang sedang dialami. Hal tersebut justru dapat menurunkan semangan dan mental untuk bangkit. Tak hanya itu, pemberian terapi juga penting, dimana terapi bisa dilakukan oleh ahlinya dan bisa dari orang tuannya. Beberapa terapi untuk membantu mengatasi anak eating disorder yakni:

1. Family Behaviour Therapy (FBT)

Family Behaviour Therapy adalah terapi cukup sukses untuk mengatasi anak dan remaja dengan gangguan eating disordera. Untuk membantu kesuksesan terapi ini, keluarga akan dilibatkan untuk membantu proses pemulihan. Terapi ini akan memberikan kesempatan penderita ED untuk yakin dapat bangkit.

2. Cognitive Behaviour Therapy (CBT)

Cognitive Behaviour Therapy biasanya diterapkan pada penderita ED yang memiliki gangguan pada pola pikir yang salah. Mereka memiliki pola pikir salah pada cara memandang tubuh. Mereka menganggap bahwa penampilan yang langsing dapat membuat mereka tampak cantik atau tampan. Penderita biasanya dipengarui oleh lingkungan dan gaya hidup. Dengan bantuan CBT ini, maka terapi akan fokus pada memodifikasi pola pikir untuk membantu mengubah perilaku dan emosi.

3. Hipnoterapi dan relaksasi

Hipnoterapi dan relaksasi adalah terapi yang dapat menunjang terapi sebelumnya (terapi FBT dan CBT). Terapi ini berfokus pada perubahan fikiran bawah sadar yang bisa mempengaruhi tingkah laku akibat dari munculnya kebiasaan dan perilaku yang memandah bahwa makan adalah hal yang salah. Untuk memaksimalkan latihan terapi lainnya, maka dibutuhkan relaksasi untuk dapat mengatasi emosi atau pikiran negatif yang terlalu berlebihan. Relaksasj dapat memicu sekaligus memperkuat masalah  makan, melatih anak mengendalikan diri dan memperbaiki pola pikir negatifnya.

4. Eating Coaching

Terapi penunjang berikutnya adalah Eating Coaching atau terapi pendamping agar anak dapat menerima makanan kembali. Eating coaching bertujuan untuk melatih bagaimana anak makan dengan tepat dan benar, mengatasi pola makan yang salah dan mencegahunculnya perilaku menyimpang. Sebagai orang tua terapi ini bisa menjadi bahan yang tepat disamping dengan bantuan motivasi dan kesabaran.

0
0%
like
0
0%
love
0
0%
haha
0
0%
wow
0
0%
sad
0
0%
angry

Comments

comments

To Top