Sopan santun adalah sikap yang harus dimiliki oleh kita semua. Sikap ini mampu mendidik anak menjadi pribadi yang berbudi dan hormat. Bila sikap sopan santun diterapkan dalam keseharian, mala akan menciptakan suasana tentram dan saling menghargai antar sesama. Karena sikap ini harus diajarkan sedari kecil, maka sebagai orang tua sudah selayaknya tahu cara mendidik sopan santun pada anak mereka. Cara mengajarkannya bisa dilakukan dengan:
Sponsor: cream perawatan wajah
1. Kesadaran orang tua
Mengajarkan sopan santun pada anak sudah seharusnya dimulai sejak dini. Ketika balita, Anda bisa ajarkan mereka untuk menunjukkan sikap ini dengan sangat kuat. Usia 2 hingga 4 tahun adalah waktu yang bisa Anda lakukan untuk mengajarinya sikap baik melalui didikan sikap yang sopan dan santun juga dari Anda.
2. Berikan contoh nyata
Pendidikan paling efektif mengajarkan anak peduli sikap sopan santu adalah dengan contoh nyata serta teladan yang baik rumah. Jangan bermimpi jika anak Anda akan memiliki sikap ini bilamana Anda tidak bersikap sama. Anda bisa ajarkan anak dengan bersikam lembut dan sopan pada kerabat atau keluarga yang lain. Dengan begitu, anak akan terbiasa melihat sikap yang selalu Anda tunjukkan walau tanpa perlu mengatakan apa pun. Balita tidak begitu paham dengan apa yang Anda katakan, oleh karena itu tunjukkan sikap teladan yang baik agar mereka memahami. Ajarkan pula anak untuk tidak malu. Dengan begitu, saat Anda bertemu dengan orang lain maka Anda bisa mengenalkannya. Tunjukkan sikap ramah dan senyum saat Anda menyapa mereka. Dan beritahukan anak Anda bahwa sikap sopan santun membantu kita mudah menjalin hubungan baik dengan orang lain.
3. Ucapkan kalimat yang baik
Kunci agar anak terbiasa dengan sikap sopan santu adalah dengan mengajarkan mereka kata terima kasih, tolong dan maaf. Biasakan untuk mengucapkan terimakasih ketika meminta anak membantu Anda. Ucapkan tolong saat Anda meminta anak membantu. Dan jangan lupa ucapkan maaf ketika Anda melakukan kesalahan. Walau terlihat sederhana, ketiga ucapan tersebut secara tidak langsung mengajarkan anak bagaimana bersikap baik. Selanjutnya Anda juga bisa ajarkan kata-kata lain seperti permisi, salam dan dsb. Jangan suka berteriak karena anak akan mengikuti kebiasaan kebiasaan ini. Berbicaralah dengan suara pelan dan libatkan mereka dalam percakapan sederhana, kalimat baik dan sopan.
4. Ajarkan sandiwara yang menidik
Membangun sikap sopan santun anak bisa diajarkan dengan belajar sandiwara. Karena anak merupakan ahli berimajinasi maka, ajaklah mereka bermain peran. Misalnya berpura-pura menjadi tamu dan tuan rumah, atau menjadi karakter baik lain yang ia sukai. Ketika Anda memainkan peran, ajarkan cara bagaiaman menjadi tamu yang sopan, atau menjadi tuan rumah yang baik.
5. Bercerita dengan gaya menarik
Ceritakan kisah atau cerita dongeng yang mengajarkan sikap sopan santun. Ada banyak pilihan buku cerita atau dongeng yang bisa dibacakan pada anak. Kenalkan pula karakter yang baik dalam cerita. Selain itu, Anda juga bisa gunakan musik-musik dengan lirik khusus untuk anak-anak. Bercerita, adalah cara mudah agar anak memahami apa yang Anda sampaikan. Jangan lupa untuk menanamkan kata-kata yang pantas dan menghindari kata-kata yang tidak pantas. Anda bisa berikan aturan yang jelas kata apa yang boleh diucapkan dan apa yang tidak.
6. Hindari lelucon yang salah
Jangan pernah menjadikan lelucon yang kurang sopan pada anak. Karena akan sulit memahami arti sopan santun. Jangang jadikan lelucon sebagai bahan tertawaan karena anak akan menganggap setiap perbuatannya adalah hal yang lucu dan bukan hal serius. Gunakan lelucon yang humoris dan tidak mengandung unsur menjelekkan orang lain.
7. Ajarkan memanggil nama
Biasakan memanggil nama dengan benar ketika berinteraksi dengan temannya dengan cara yang ramah dan hangat. Ajarkan anak Anda memanggil nama orang yang lebih tua dengan menyertakan “Pak, Bu, atau Ayah”.
8. Berikan punjian
Anak sangat senang dengan hadiah dan pujian. Ketika anak Anda mulai mengimuti instruksi yang Anda berikan, berikan ujian dan penghargaan. Beri pujian yang sederhana namun tidak berlebihan. Jangan terus menerus mengingat tentang kesalahannya saat ia tidak mendapatkan sesuatu atas keberhasilan nya.
9. Konsisten dan sabar
Terpenting adalah jangan pernah lelah mengingatkan, melatih dan mengajarkan anak dengan konsisten. Anak tak lepas dari sikap lupa, jadi janga marah saat mereka gagal. Ajarkan terus dengan lembut, sabar dan penuh cinta. Berikan terus perhatian anak walau Anda sibuk. Ajari anak Anda dengan telaten dan perkenalkan terus anak dengan orang lain agar mengajarkan keterampilan sosial yang baik pada anak.
10. Koreksi Secara Sopan
Saat anak berbuat sebuah kesalaha, Anda bisa koreksi kesalahannya dengan intonasi dan suara yang kembut. Gunakan gestur yang baik ini agar anak mengerti dan peduli dengan apa yang Anda lakukan. Berikan mereka nasihat yang baik dengan tidak marah atau membentak saat mereka salah. Karena dikemudian hari, sikap tersebut akan terbawa hingga ia tumbuh dan menjadi pribadi dewasa. Jangan lupa kenalkan pada mereka nilai moral dan Agama untuk membentuk perkembangan kepribadian mereka. Moral dan agama adalah pilar sangat penting bagi kehidupan manusia.