Ada anak suka jajan dan memiliki keinginan untuk membeli sesuatu. Karena keinginan luar biasa itu, sang anak kadang meminta uang jajan yang tak sedikit. Sedangkan bila keinginan membeli sesuatu tidak dituruti, anak cenderung memberontak hingga melakukan tindakan yang membuat perhatian dari orang tuanya misalnya sikap suka rewel. Kebiasaan anak suka meminta sesuatu bisa berupa tindakan dimana anak suka menghabiskan uang jajan sangat banyak. Lalu apakah kebiasaan anak menghabiskan uang banyak ini disamakan dengan sikap materialistik?
Sponsor: cream pemutih wajah
Contoh kasus sikap materialistik versi anak mungkin hanya sekedar keinginan meminta sesuatu atau jajan secara berlebihan. Kita juga mengenalnya dengan istilah anak yang suka boros, atau menghambur-hamburkan. Padahal bila saja hal tersebut terus dibiarkan, maka tak menjamin anak bisa menahan sesuatu jika ia menemukan apa yang baru baginya. Seperti contoh anak menemukan mainan atau produk jajan baru sekaligus asing baginya. Sikap yang suka membeli dengan intensitas sering yang terlalu banyak memang tak baik baginya. Untuk itu, sebagai orang tua harus tahu bagamana cara atasi sikap matetialisme pada diri anak tercinta.
1. Bersikap tegas pada anak
Perlu tindakan sangat tegas bagi orang tua dalam mendidik sikap hemat pada diri buah hati. Memang cukup sulit bagi orang tua untuk ucapkan kata ‘TIDAK’ pada anak saat akan menolak keinginannya meminta sesuatu. Terlebih jika Anda tipe orang tua yang mudah luluh saat keinginan anak mulai muncul. Tapi ada hal yang perlu diperhatikan dimana tak selamanya anak terbiasa mendapatkan apa yang ia inginkan. Anak membutuhkan sesuatu yang bisa membuatnya mengendalikan diri. Sikap tegas dari orang tua sangat pada posisi ini begitu dibutuhkan untuk mendidik mereka agar bisa mengendalikan keinginan yang berlebih.
2. Tidak semua barang diinginkan harus dimiliki
Paling tidak orang tua harus mengatakan apa yang terbaik untuk anak dan apa yang tidak. Tak semua barang itu bisa dibeli, dan anak harus belajar bagaimana menghargai suatu barang. Ajarkan pada anak bagaimana mengintrol nafsunya untuk membeli sesuatu yang tak berguna Kita membutuhkan uang untuk membeli sesuatu, dan tidak semua uang bisa digunakan untuk membeli suatu yang tidak bermanfaat. Ajarkan juga bagaimana mengalihkan perhatian anak misalnya jika ia meminta sesuatu, Anda bisa katakan seperti “uang itu lebih baik kamu gunakan membeli buku” dan sebagainya. Managemen hemat harus diajarkan pada anak agar mereka tahu bahwa sikap berhemat adalah salah satu kunci kekayaan.
3. Kendalikan apa yang ditonton anak di rumah
Salah satu hal yang membuat anak memiliki asrat membeli sesuatu adalah akibat dari apa yang ia lihat saat berada di dalam rumah. Iklan di televisi bisa menjadi alat paling mudah mempengaruhi pikiran anak. Terlebih jika banyak teman mereka yang memiliki sesuatu sesuai dengan apa yang diiklankan. Meski tak semua tontonan di tv itu buruk bagi nya, setidaknya batasi anak melihat tayangan. Jika obsesinya terlalu tinggi ada kemungkinan ia akan meminta sesuatu karena ketertarikannya dengan apa yang ia lihat.
4. Habiskan waktu bersama keluarga
Cara paling mudah supaya anak tak terlalu banyak meminta sesuatu adalah dengan tetap mengontrol kondisi anak. Buat anak selalu berada dalam suasana rumah yang hangat. Keinginan anak kadang kadang juga bisa muncul saat ia berada dalam komunitas pertemanan. Anak kadang mudah terbujuk keinginan untuk membeli sesuatu yang sama dengan teman-temannya. Namun bukan berarti Anda membatasi ruang pergaulannya, hanya saja memberinya kesempatan untuk bersama keluarga. Luangkan waktu lebih intens dengan buah hati seperti memasak bersama, makan bersama, berkebun atau berlibur.
5. Menjaga harga diri anak
Harga diri anak bisa terbentuk dari ajaran orang tua. Jadi, ajarkan anak mencintai sesuatu yang ia miliki dari orang tuannya. Anak harus belajar bahwa harga diri bukan pada apa yang ia dikenakan. Tetapi harga diri adalah seperti siapa anak Anda yang sebenarnya. Semua benda yang anak miliki mungkin bisa membuatnya minder. Dan untuk mendapatkan sesuatu yang sama dengan temannya, tak jarang ia berusaha memilikinya. Jadi, pemahaman bahwa harga diri bukanlah soal apa yang dipakai atau dimiliki anak, akan tetapi tentang hati dan apa yang ada dalam mereka.
6. Jangan jadikan uang atau sesuatu sebagai reward
Jika anak mendapatkan keberhasilan atau tah menjalankan suatu hal, jangan jadikan upah atau barang sebagai hadiah. Cara tersebut bisa mengajarkan anak tidak mandiri. Pujian, pelukan, senyum atau tepukan bisa menjadi sesuatu yang tak bisa dibeli dengan uang. Dengan cara seperti itu, anak akan lebih mudah pahan bagaimana peduli dengan orang lain atau kondisi orang tua mereka. Yang tak kalah pentingnya adalah berikan contoh baik pada anak untuk bisa hidup lebih hemat, tidak boros, tidak suka berfoya-foya atau membeli seauatu yang tak bermanfaat.
Demikian enam hal penting yang bisa Anda lakukan untuk mengajarkan anak bagaimana mencegah terjadinya sikap ‘materialisme’ dalam dirinya. Sebenarnya, sikap suka meminta sesuaitu bagi anak adalah hal biasa. Namun jika keinginan berlebih tak dikelola dengan baik, maka bisa menjadi bumerang bagi anak dikemudian hari. Sikap gengsi dan rendah diri bisa terjadi akibat dari keinginan yang tak sampai.