Bagi setiap ibu masa kehamilan adalah saat yang paling ditunggu-tunggu sekaligus sangat membahagiakan. Ketika pada masa kehamilan ada banyak sekali kegiatan yang sangat dianjurkan dan juga ada hal yang sangat dilarang karena dapat berdampak buruk bagi kehamilan. Salah satu larangan yang tidak oleh dikerjakan adalah naik turun tangga. Ini alasan mengapa wanita hamil dilarang baik turun tangga beserta penjelasan dan teknik yang bisa dilakukan dengan benar.
Sponsor: cream perawatan wajah
- Kelelahan atau Ngos-Ngosan
Alasan pertama mengapa ibu hamil tidak boleh naik turun tangga adalah ngos-ngosan. Banyak yang beranggapan bahwa perbuatan tersebut merupakan olahraga yang menyehatkan. Pernyataan ini memang benar adanya akan tetapi tidak benar dan tidak diperbolehkan dilakukan oleh Anda yang sedang dalam keadaan hamil. Hal ini dapat membahayakan kondisi fisik serta kandungan Anda. Karena ngos-ngosan berarti nafas akan keluar masuk dengan tempo yang sangat cepat dan tidajk beraturan. Hal ini dapat menyebabkan suplai oksigen yang dibutuhkan oleh janin yang ada di dalam kandungan menjadi berkurang sehingga sangat membahayakan keselamatan kandungan ibu hamil.
- Terpeleset
Bahaya selanjutnya dari naik turun tangga saat masa kehamilan tua adalah resiko mengalami kecelakaan yaitu terpeleset dan jatuh. Seperti kita ketahui, naik turun tangga bisa membantu meningkatkan kekuatan otot bagian kaki juga pinggul. Tapi jika ibu hamil ingin berolahraga ketika dalam keadaan hamil maka pilihlah jenis olahraga yang aman dan menyehatkan seperti jalan santai dan lain sebagainya. Jangan memilih naik turun tangga sebagai alternatif olahraga Anda karena Anda sangat beresiko mengalami terpeleset. Apabila jika mengalami hal yang demikian maka sangat membahayakan kondisi kandungan ibu hamil. Resiko mengalami benturan yang dapat mengakibatkan keguguran dan pendarahan akan mengintai jika tiba-tiba terpeleset.
- Perubahan Berat
Ketika ibu hamil sedang mengalami usia kehamilan diatas 5 bulan maka secara otomatis berat badan juga akan ikut bertambah. Beban tubuh yang semakin berat seiring perkembangan janin yang ada di dalam kandungan akan membuat tubuh mengalami kesusahan untuk berjalan dan menyeimbangkan badan. Untuk itu dalam keadaan yang demikian ada baiknya mengurangi atau menjauhi aktifitas yang melibatkan naik turun pada tangga karena berat badan yang bertambah akan sangat beresiko mengalami kecelakaan ketika melakukan aktifitas pada tangga.
- Hilang Keseimbangan
Dalam keadaan sedang hamil maka tubuh secara otomatis akan mengalami kelebihan berat badan, nafas menjadi ngos-ngosan, serta sering kali merasa pusing secara tiba-tiba. Hal ini akan sangat membahayakn jika hal tersebut terjadi pada saat ibu hamil sedang naik atau turu pada tangga. Bisa saja Anda mengalami kehlangan keseimbangan yang akhirnya Anda akan mengalami kecelakaan yang dapat membahayakn keselamatan kandungan dan janin.
- Kaki Bengkak (Adema)
Alasan terakhir mengapa ibu hamil tidak boleh beraktifitas naik turun tangga adalah kaki yang membengkak. Kaki bengkak sangat mungkin dialami oleh semua ibu hamil karena setiap hari memikul beban yang berat pada tubuhnya. Bengkak pada kaki tersebut terasa sangatlah sakit dan juga menyiksa jika ditambah lagi dengan aktivitas naik turun tangga. Kegiatan tersebut akan memperparah bengkak pada kaki serta memperparah pula rasa sakit yang dirasakan.
Cara Melakukan Naik Turun Tangga:
Cukup sulit sebenarnya menghindari kondisi naik turun tangga terlebih bagi mereka yang kebetulan bekerja atau memiliki rumah bertingkat. Dan sebenarnya, naik atau turun tangga memberi manfaat baik untuk tubuh. Namun bagi ibu hamil muda sebenarnya tak masalah melakukan hal ini, tapi disarankan tidak sering melakukan naik turun tangga di saat kondisi kehamilan telah sampai di tahap akhir. Cara melakukan naik turun tangga yang benar adalah;
1. Kenali Kapan Harus Menghindari Tangga
Kenali terlebih dahulu kapan harus menghindari menggunakan tangga saat hamil. Ibu hamil harus menghindari naik turun tangga jika pernah mengalami perdarahan pada trimester pertama, ada risiko mengalami keguguran, kram perut atau kadar hormon berkurang. Kemudian jika dokter mendiaknosa jika kandungan berdampak mengalami risiko tinggi atau mengalami penyakit diabetes dan lainnya. Alasan lain yakni pernah mengalami keguguran sebelumnya, usia lebih dari 35 tahun, sering mengalami pusing yang parah, hamil kembar atau lebih, memiliki tekanan darah tak seimbang dan kondisi tubuh lemah.
2. Tips Keselamatan Dasar Naik Turun Tangga
Sangat penting bagi ibu hamil mengetahui teknik keselamatan saat menggunakan tangga demi memastikan keselamatan janin dan fisik ibu hamil dapat terselamatkan. Meskipun Anda merasa sehat dan tidak ada kendala pada tubuh, namun alangkah baiknya mengetahui dan mengikuti langkah-langkah keselamatan dasar untuk ibu hamil ketika hendak melakukan naik dan turun tangga.
- Pertama selalu gunakan pegangan tangga saat menaiki atau menuruni anak tangga. Biarpun membawa sesuatu benda, pastikan tangan satunya selalu berpegangan erat di pegangan tangga. Hindari anak tangga yang tak memiliki pegangan dan lakukan dengan perlahan.
- Usahakan memilih lokasi tangga yang sekitarnya terang. Atau jika masih gelap nyalakan lampu tangga sebelum menaiki atau menuruni tangga. Cara ini berguna untuk memastikan tak ada benda atau sesuatu yang menghalangi langkah atau membuat terpeleset.
- Jika menggunakan tangga berkarpet, lihatlah apakah ada lipatan atau lubang karpet. Jika ada segera ganti supaya tidak membuat kaki tersandung.
- Pastikan tidak tergesa-gesa ketika melangkah di atas tangga untuk menghindari terlepeset, atau jatuh dan lakukan dengan perlahan.