Puasa adalah kewajiban yang harus dijalankan oleh setiap muslim. Agar kewajiban puasa ini bisa dilakukan dengan tanggung jawab, melatih anak berpuasa sejak kecil menjadi kewajiban orang tua. Mengapa dilatih sejak kecil? Hal ini dilakukan agar anak bertanggung jawab dengan dirinya sendiri terhadap ibadah puasa yang dijalankannya saat dia beranjak tumbuh dewasa meskipun tidak diawasi sepenuhnya dari orang tua. Dari situlah timbul kesadaran terhadap ketakwaan beribadah sesuai tuntunan agama Islam karena Allah SWT.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua, baik ayah maupun ibu untuk melatih puasa anak-anaknya dari sejak dini. Yang pertama harus dilakukan orang tua adalah memberikan keteladanan kepada anak tentang ibadah puasa itu sendiri. Cukup penting diketahui bahwa anak adalah peniru yang ulung dari kebiasaan dan tingkah laku orang tuanya. Jika orang tua memberikan contoh beribadah puasa dari sejak anak masih kecil, maka tidak akan susah mengajak dan mengajari anak berpuasa sesuai dengan kemampuan dan perkembangan usianya. Memberikan keteladanan beribadah apapun bentuknya yang dilakukan orang tua akan memberikan iklim dan lingkungan yang kondusif bagi anak untuk mau bertakwa dan menjalankan kewajiban-kewajiban beribadah.
Dalam hal puasa, orang tua wajib mengenalkan dan mengajarkan ibadah puasa dari hal yang sederhana dan sesuai dengan perkembangan pemahaman anak. Orang tua tidak perlu memaksa anaknya yang masih kecil dengan berpuasa dengan patokan jam. Orang tua harus memahami sejauh mana kemampuan anak menahan puasa berdasarkan umurnya. Jika masih balita, anak bisa belajar berpuasa 3 – 4 jam, kemudian diijinkan untuk berbuka, serta dilanjutkan puasa kembali. Jika hal ini dilatih maka ketahanan anak dalam berpuasa akan semakin meningkat secara bertahap.
Seorang anak yang belajar berpuasa perlu sekali diberikan semangat dan penghargaan dalam menjalankan puasanya. Apaun hasilnya, tentu saja sebagai orang tua tetap harus menghargai puasa yang dilakukan anak-nya. Jika memang diperlukan, orang tua bisa memberikan reward atau hadiah atas apa usaha puasa anak. Tapi hal ini jangan menjadi kebiasaan, dan perlu pula memberikan hadiah yang sederhana dan mendidik. Contohnya memberikan menu makanan favoritnya saat berbuka puasa jika anak bisa berpuasa sesuai target.
Orang tua juga perlu menanamkan pemahaman tentang berpuasa secra teori sebagai pelajaran bagi anak. Hindari menunjukkan penderitaan dan rasa lemas ketika orang tua menjalankan puasa. Teladan yang menggugah semangat adalah puasa yang menyenangkan dan tidak mengeluh. Anak harus bisa mereka, pengalaman positif saat menjalankan ibadah puasanya, sehingga anak akan termotivasi untuk berpuasa dari tahun ke tahun menjadi lebih baik hingga akhirnya sampai ia menjadi tumbuh dewasa. Dengan berpuasa secara bersama-sama dalam satu keluarga maka ketakwaan dalam keluarga akan bisa dibina.