Masalah keuangan tentu merupakan masalah pribadi yang di alami beberapa orang secara umur. Mereka yang merasakan kekurangan dan tidak aman dalam masalah keuangan memiliki risiko untuk sakit fisik lebih tinggi daripada beberapa orang yang memiliki perasaan keuangannya cukup stabil. Seperti penelitian yang dilakukan para peneliti University of Virginia, Amerika Serikat.
Dalam penelitian tersebut terungkap sebuah hasil penemuan yang menunjukkan kemungkinan terdapat korelasi pada tidak begitu terkontrolnya kehidupan seseorang.
“Hasil tersebut didasarkan pada enam penelitian yang sudah dibuktikan pada penelitian tentang ketidakamanan ekonomi. Dalam penelitian tersebut terlihat bahwa ketidakamanan ekonomi mampu menghasilkan dampak rasa sakit pada fisik, mengurangi toleransi rasa nyeri, hingga terlalu berlebihan mengkonsumsi obat-obatan penghilang rasa nyeri. Kata penulis utama sekaligus peneliti, Eillen Chou, yang di kutip dalam Indian Express, minggu (29/2/2016).
Di tahun 2008, melalui data panel dari 33.720 orang konsumen individu dengan beragam karakter, menunjukan bahwa dalam rumah tangga di mana keluarga beranggotakan dua orang dewasa yang menganggur menghabiskan sedikitnya 20 persen mengkonsumsi obat antidepresan dibandingkan mereka yang bekerja.
Pada sebuah penelitian yang dilakukan secara online pun menunjukkan bahwa, terjadi peningkatan setidaknya dua kali lipat perasaan sakit pada fisik yang di alami seseorang apabila mengingat masa dimana mereka mengalami masalah pada ekonomi. Bahkan, menurut hasil tersebut memiliki nilai yang sama setelah peneliti mengamati beberapa faktor-faktor lain termasuk di antaranya usia dan status pekerjaan. Dari bukti yang dilihat hasil laboratorium menunjukan bahwa permasalahan ekonomi (ekonomi labil) lebih memungkinkan terjadinya toleransi terhadap nyeri pada bagian tubuh.
Penelitian yang dilakukan terhadap, peserta dengan status mahasiswa diminta berpikir sejenak mengenai kondisi pasar kerja yang tak menentu dengan persaingan yang sangat ketat, untuk melihat hubungannya terhadap toleransi rasa sakit. Bebrapa hal tersebut dilihat dan diukur berdasarkan berapa lama mereka merasa nyaman untuk menjaga tangannya pada sebuah ember berisi air es.
Mahasiswa tersebut diminta untuk berpikir tentang memasuki bursa kerja yang stabil dengan menujukkan tidak adanya perubahan dalam toleransi rasa nyeri. Peneliti tersebut menemukan bahwa sejauh mana para peserta mampu merasakan dan mengendalikan kehidupan mereka tentang bagaimana kondisi mereka yang tidak memiliki keamanan secara finansial dan rasa sakit secara fisik.
“penafsiran secara subjektif dari individu untu memiliki jaminan ekonomi memiliki dampak yang penting atas apa yang melebihi status ekonomi objektif mereka,” sperti yang di kutip dari perkataan Chou.
Melihat bahwa permasalahan ekonomi yang mampu membuat seseorang rentan terhadap stres, maka sebelum anda berkeluarga dan menempuh hidup baru pasca pensiun tentunya diharapkan anda untuk memiliki persiapan yang matang. Merintis usaha untuk menjadi seorang enterpreuer adalah langkah konkerit sekaligus membantu ekonomi makro bangsa ini.
Comments
