Hubungan yang terjalin antara orang tua dan anak bukan hanya hubungan darah saja akan tetapi juga menyangkut ikatan batin yang saling menguatkan. Salah satu cara untuk menguatkan ikatan tersebut adalah dengan cara berkomunikasi secara langsung baik itu menggunakan lisan maupun dengan menggunakan bahasa tubuh atau gerakan. Berkomunikasi melalui lisan atau mengobrol antara orang tua dan anak sangatlah penting untuk selalu dilakukan agar hubungan yang terjalin semakin hangat dan juga harmonis. Akan tetapi jika orang tua jarang melakukan komunikasi atau mengobrol dengan anak akan berakibat kurang baik bagi perkembangan psikologis bagi anak. Begini akibatnya jika orang tua jarang ngobrol dengan anak.
Sponsor: kezia skin expert
- Kemampuan Berbahasa Yang Kurang Baik
Salah satu akibat dari jarangnya orang tua mengobrol dengan anak adalah mempunyai kemampuan berbahas yang kurang baik. Kemampuan berbahasa seorang anak dapat terasah dengan baik jika sangat rutin melakukan percakapan. Bagi seorang anak seorang pengajar berbahasa yang baik adalah orang tua, karena orang tua adalah orang yang paling banyak menghabiskan waktu bersama anak sehingga erkembangan berbahasa seorang anak dapat terasah dengan maksimal apabila orang tua rutin mengajak anak untuk berkomunukasi walaupun hanya sekedar ngobrol-ngobrol biasa. Apabila orang tua jarang mau berkomunikasi dengan anak maka dampaknya adalah anak akan emmpunyai kemampuan berbahasa yang kurang baik karena jarangnya anak menggunakan bahasa serta jarang mendengar kata-kata yang keluar dari orang tua yang pendiam. Jika dibiarkan maka akan ada kemungkinan mempengaruhi perkembangan otak anak.
- Keterlambatan Berbicara
Dampak yang selanjutnya jika orang tua jarang mengobrol dengan anak adalah keterlambatan berbicara. Kemampuan berbicara pada anak diperoleh dari mendegarkan serta menirukan apa saja yang pernah dilihat dan dingerkan oleh orang tua kepada anak. Jika anak sangat jarang mendapatkan bahan yang dapat didengarkan dari orang tua maka secara otomatis kemampuan berbicara anakpun juga akan ikut terlambat. Hal ini dapat berpengaruh buruk bagi perkembangan otak maupun psikologis anak atau bisa juga dikatakan anak mengalami bisu karena jarang mengeluarkan kata-kata dari lisannya. Untuk itu agar buah hati Anda tidak mengalami hal yang demikian ada baiknya Anda sebagai orang tua yang baik selalu mengajak buah hati Anda untuk berkomunikasi setiap saat.
Kecakapan dalam berbahasa maupun berbicara seorang anak memang tidak selamanya ditentuka oleh orang tua melainkan bisa juga diperoleh melalui bangku sekolah ataupun buku-buku yang sering dibacanya. Walaupun demikian orang tua tetap berpengaruh besar terhadap perkembangan berbahasa maupun berbicara seorang anak. Tentunya Anda tidak akan pernah menginginkan buah hati kesayangan Anda mengalami hal yang demikian ini. Untuk itu Anda harus selalu aktif mengajak berkomunikasi buah hati Anda agar perkembangan otak anak dapat berjalan maksimal serta perbendaharaan kata yang dimiliki oleh anak akan bermacam-macam.