Kunci Keberhasilan Rumah Tangga – Pandangan ortodoks mengenai tata kelola rumah tangga yang memandang bahwa seorang istri hanya bertugas untuk mengurusi urusan dapur rumah tangga seperti memasak, mengasuh anak, dan membersihkan rumah sedangkan sang suami hanya bertugas untuk mencari nafkah yang menjadi kunci keberhasilan rumah tangga di masa lampau, kini telah mulai banyak ditinggalkan oleh pasangan-pasangan keluarga muda. Hal ini seiring dengan berjalannya emansipasi wanita yang mendobrak kultur dan paradigma mengenai status dan kedudukan terkait ekonomi dan pendidikan wanita yang kerapkali direndahkan di masa itu.
Sponsored: cream pemutih wajah
Sejak dicetuskannya emansipasi wanita oleh R.A Kartini, dan didukung pula oleh berbagai kebijakan pemerintah Negara Indonesia, kini para wanita bebas menentukan pilihan karir yang hendak dijalani setinggi-tingginya. Dan disaat mereka menikah dengan seorang pria, para istri ini tidak lantas melepaskan karir mereka begitu saja. Inilah yang kita sebut dengan keluarga pasangan karir dimana baik suami dan istri sama-sama mengejar karir mereka masing-masing. Dengan kondisi ini tentu saja, memaksakan penerapan pandangan ortodoks tentang tata kelola rumah tangga di masa lampau tidak akan mampu membawa rumah tangga menuju keharmonisan. Untuk itu diperlukan rumusan kunci keberhasilan rumah tangga bagi pasangan karir.
- Menempatkan rumah tangga diatas visi hidup yang selaras antara suami dan istri
Sebenarnya penyamaan visi hidup dan berbagai pandangan hidup hharusnya sudah dilakukan oleh setiap pasangan sebelum mereka memutuskan untuk berumah tangga. Hal ini dikarenakan visi hidup dan berbagai pandangan hidup menjadi hal yang sangat prinsip terhadap keberlangsungan rumah tangga. Misalnya sang suami memiliki pandangan bahwa istri harusnya menghabiskan waktu di rumah dan tidak boleh berkarir, sedangkan sang istri memiliki pandangan sebaliknya. Tentu saja sepanjang waktu rumah tangga mereka akan senantiasa diwarnai cek-cok yang bahkan bisa berakhir di perceraian.
Rumah tangga yang dibangun diatas visi hidup yang selaras antara suami dan istri ibarat sebuah kapal yang berjalan lurus pada satu tujuan. Selarasnya visi hidup dalam rumah tangga menjadi kunci keberhasilan rumah tangga bagi pasangan karir yang pertama kali harus dibangun.
- Saling mengkomunikasikan perencanaan karir masing-masing
Pada awal pernikahan sebaiknya anda saling terbuka mengkomunikasikan perencanaan karir masing-masing secara jujur lengkap beserta target-target yang hendak dicapai dalam karir anda. Dan tentunya bukan hanya sekedar memberitahukan perencanaan karir anda kepada pasangan anda, namun juga mensinergiskan perencanaan karir anda dan pasangan. Dalam tahap ini diharapkan baik anda maupun pasangan memiliki sikap legowo atau berlapang dada karena di tahap ini akan ada kemungkinan anda atau pasangan anda merombak kembali perencanaan karir anda masing-masing agar bisa selaras dengan perencanaan karir pasangan anda.
- Merencanakan dengan matang rencana memiliki anak
Keadaan rumah tangga sebelum memiliki anak dan setelah memiliki anak tentu sangan berbeda sekali. Dengan kehadiran seorang anak maka bertambah banyak berbagai pekerjaan rumah tangga yang harus dilakukan oleh anda dan pasangan. Misalnya saja disaat rumah tangga anda hanya berisikan anda dan pasangan, mungkin anda dan pasangan masih bisa bebas bekerja dari pagi hingga malam, tinggal di rumah atau kost yang cukup untuk berdua, dan hanya memikirkan kebutuhan hidup anda berdua saja. Namun setelah kehadiran buah hati tentu anda dan pasangan memiliki kewajiban untuk mengasuhnya dengan kasih sayang, menyiapkan rumah dan lingkungan yang baik untuk tumbuh kembang anak, dan mulai memikirkan pula kebutuhan sang buah hati.
Tanpa perencanaan yang tepat, memiliki buah hati tanpa persiapan yang matang tentu akan membawa dampak negatif. Tidak hanya bagi anda dan pasangan namun juga berdampak negatif bagi buah hati anda.
- Membagi pekerjaan rumah tangga dengan mempertimbangkan karir suami dan istri
Perlu diingat bahwa pekerjaan rumah tangga bukan hanya kewajiban sang istri, namun suami juga memiliki kewajiban untuk menjalankan pekerjaan rumah tangga. Membagi berbagai macam pekerjaan rumah tangga secara adil menjadi salah satu kunci keberhasilan rumah tangga. Adil disini berarti mempertimbangkan kemampuan dan karir suami dan istri. Misalnya jam kerja suami mulai pukul 07.00 – 15.00 sedangkan jam kerja istri mulai pukul 09.00 – 16.00, maka tugas untuk memasak sarapan bisa dijalankan oleh sang istri sedangkan tugas untuk menyapu halaman rumah atau mencuci piring bisa dilakukan oleh sang suami di sore harinya.
- Seimbang dalam mengatur waktu untuk keluarga dan karir
Berkarir bukan berarti menghabiskan 24 jam waktu anda dalam sehari untuk berkutat mengejar ambisi karir anda. Anda dan pasangan dituntut untuk seimbang membagi waktu untuk karir anda dan juga bagi keluarga kecil anda. Ingat, buah hati anda bukan hanya membutuhkan kehadiran dan kasih sayang ibundanya saja namun juga membutuhkan kehadiran sosok ayah sebagai pelindung keluarga. Luangkan waktu anda dan pasangan setiap harinya secara berkualitas khusus untuk keluarga anda. Quality Time for Family menjadi salah satu kunci keberhasilan rumah tangga anda.
- Bersikap profesional
Makna bersikap profesional disini adalah tidak membawa permasalahan kantor pada saat anda berinteraksi dengan keluarga, dan sebaliknya tidak membawa permasalahan rumah tangga pada saat anda di kantor. Sehingga ketika anda berada di rumah dan masuk dalam jadwal Quality Time for Family, anda sebaiknya tidak memikirkan berbagai persoalan kantor anda. Segala emosi yang muncul akibat persoalan-persoalan kantor anda, hanya akan menjadi ancaman bagi keharmonisan rumah tangga anda dan pasangan.