Selain menggunakan bantuan medis, cara mengatasi diare pada ibu hamil dapat dilakukan dengan cara yang alami dan aman. Diare adalah gangguan pada sistem pencernaan yang cukup banyak menyerang wanita hamil. Jika dibiarkan, diare dapat membuat tubuh kekurangan cairan yang disebut dehidrasi. Dehidrasi akut tanpa pertolongan dapat berdampak pada keselamatan jiwa. Sementara pada ibu hamil, dapat mengganggu pula kandungan yang berdampak buruk bagi keselamatan janin.
Sponsor: dr rochelle skin expert
Wanita hamil yang terserang diare harus pandai memilih obat diare yang tepat dan aman di konsumsi. Diare pada ibu hamil bisa diamati jika dalam sehari siklus buang air besar lebih dalam sekali dan kondisi tinja yang encer. Pada masa kehamilan, diare paling umum terjadi di tri mester pertama atau usia kansungan memasuki bulan ke tiga. Meski tidak semuanya wanita hamil mengalami, namun penyebab diare harus diwaspadai supaya tidak berdampak pada kesehatan.
Penyebab diare yang pertama yaitu karena perubahan hormon. Hormon kehamilan dapat mempercepat sistem pencernaan penyebab diare. Berubahnya pola asupan makan. Karena ibu hamil harus rajin memilih asupan makan mana yang bergizi bagi janin, maka di waktu itulah banyak ibu hamil melakukan perubahan pada asupan makan. Akibatnya, perut mengalami kembung dan terjadilah diare. Asupan vitamin kehamilan juga menjadi pemicu diare. Kemusian sensitif terhadap makanan. Diare pada masa kehamilan dapat dipicu karena tidak peka lagi pada makanan yang sebelumnya tidak pernah mengakibatkan masalah pada organ pencernan. Selain itu, penyebab lainnya bisa karena bakteri dan parasit usus, keracunan makanan, virus, dan penyakit tertentu seperti sindrom iritasi usus, penyakit celiac, dan radang usus besar.
Cara mengatasi diare pada ibu hamil:
1. Pemeriksaan medis
Mengatasi diare pada ibu hamil tidak sembarangan. Ibu hamil tidak boleh sembarangan mengkonsumsi obat-obatan pencahar termasuk yang dijual bebas. Penyeban diare yang beragam harus diatasi dengan obat yang berbeda pula. Misalnya jika diare akibay bakteri atau parasit maka dokter akan memberikan resep obat antibiotik. Dan sebaliknya, obat antibiotik tidak cocok diberikan jika diare disebabkan oleh virus atau keracunan makanan. Jadi sebagai pilihan obat diare yang tepat untuk ibu hamil yaitu didapat setelah berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukam tes fisik hingga tes darah. Tetutama jika diare diikuti demam, muntah darah dan gangguan lainnya.
2. Cegah dehidrasi
Karena intensitas diare yang berulang dapat memicu tubuh kekurangan cairan lebih banyak. Akibatnya tubuh mengalami dehidrasi. Kebanyakan diare dapat reda sendiri beberapa hari. Oleh sebab itu, usahakan agar cairan tubuh tidak berkurang dengan mengkonsumsi banyak air putih. Anda juga bisa menambahkan atau menganti asupan air dengan jus yang kaya vitamin, nutrisi, dan elektrolit. Atau memberikan pertolongan pertama bisa dengan meminum larutan elektrolit atu oralit sebagai pengganti cairan yang hilang dan pastikan minum sesuai aturan pakai.
3. Pengobatan alternatif
Anda juga bisa mencoba pengobatan alternatif. Jika diare berasal dari makanan atau minuman yang sering Anda konsumsi, maka sebaiknya tinggalkan dulu. Makanan yang bisa memicu seperti makanan olahan, susu formula, kol, roti, jagung, apel gandum, pasta, atau pir. Selain itu hindari makanan mengandung vitamin D dan lebih baik perbanyak konsumsi makanan mengandung vitamin B atau tanin dan asam folat.
- Buah blue berry dipercaya mampu mengatasi diare sekaligus bersifat antibiotik. Kandungan tanin atau vitamin B nya cukup tinggi yang baik untuk mengatasi diare. Untuk mendapatkan khasiat buah ini maka pilih buah yang segar, bersih dan matang.
- Teh chamomile juga cukup ampuh mengatasi masalah diare dan paling aman untuk ibu hamil dan menyusui. Teh bekerja dengan cara meredakan peradangan pada usus besar yang akhirnya mencegah terjadinya diare berlebih. Untuk memanfaatkannya bisa dengan meminum 2 – 3 kali dalam sehari.
- Teh jahe mengandung gingerol serta senyawa lain yang dapat mengatasi getala masuk angin, perut kembung, mual dan muntah juga diare. Anda bisa merebus air dan potongan jahe, lalu saring dan minum.
4. Menjaga pola makan
Ibu hamil sangat rentan mengalami peribahan kondisi tubuh karena salah satu pemicunya adalah perubahan pola makan. Mengatur pola makan sehat akan mencegah ibu hamil mengalami diare. Jika Anda menyukai makanan pedas dan asam, sebaiknya hindari selama masa kehamilan. Kedua jenis makanan tersebut dapat menjadi salah satu pemicu diare. Anda juga sebaiknya memperhatikan jenis susu yang akan dikonsumsi. Beberapa susu kehamilan mengandung laktosa sangat tinggi. Karena kadar laktosa yang tinggi tersebut, mengakibatkan susu sulit untuk dicerna oleh organ lambug dan usus. Akibatnya, menjadi pemicu timbulnya diare pada ibu hamil. Hindari juga jus buah karena dikhawatirkan mengandung serat dan zat asam yang tinggi penyebab diare lebih parah.
5. Perbanyak waktu istirahat
Dimasa pemulihan, ibu hamil harus memperbanyak waktu istirahat. Waktu ini sangat baik untuk membantu mengatasi kecemasan dan membuat orga pencernaan bergerak lambat. Waktu istirahat yang cukup juga dapat mencegah kelelahan dan lemas sesaat setelah tubuh kehilangan banyak cairan. Sebelum istirahat, cobalah untuk mengkonsumsi madu untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan dan membuat waktu istirahat dapat berjalan efektif. Selain itu, madu juga mudah dicerna oleh lambung dan usus.