Ketika kehamilan tiba, maka merupakan momen paling indah bagi ibu untuk merasakan masa-masa mengandung. Beberapa ibu kadang selalu memikirkan atau mengkhawatirkan tentang hal-hal kecil. Tidak dianjurkan bagi ibu hamil terlalu berfikir soal hal kecil yang bisa mengganggu kesehatan dan janin. Sebaiknya ibu hamil tidak perlu banyak menghawatirkan sesuatau agar tidak stres dan akhirnya mengabaikan kesehatan janin. Tetapi ada kalanya, ibu hamil merasakan gejala atau tanda tidak mengenakkan pada tubuh. Untuk lebih jelas tentanga apa saja tanda kehamilan yang harus diwaspadai, berikut ulasannya:
Sponsor: dr rochelle skin expert
- Mengalami muntah yang lebih banyak dan sering
Ibu hamil kadang sering merasakan mual dan mutah di trimester pertama kehamilan. Namun, bila rasa mual dan muntah yang berlebih dan sering hingga lebih dari 7 kali sehari, maka itu bukan hal normal. Kondisi tersebut bisa membuat ibu hamil menjadi lemah, susah makan, berat badan akan turun, hingga nyeri pada ulu hati. Segeralah lakukan pemeriksaan kondisi kesehatan pada Dokter untuk segera mendapatkan penanganan serius.
- Tidak merasakan gerakan janin
Pada masa kehamilan diatas 5 bulan, maka janin akan sering bergerak aktif dalam kandungan. Bayi yang aktif akan sering memberikan refleks berupa gerakan menendang, mencakar atau terbalik yang bisa dirasakan oleh Ibu hamil. Bila janin dalam masa tersebut tidak dapat dirasakan gerakannya, maka ibu harus memeberi tindakan penanganan dengan segera. Konsultasikan pada dokter kandungan, bila sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan dari janin, maka harus segera dikeluarkan. Janin yang mati dalam kandungan terlalu lama akan mengering dan tentu berbahaya bagi kesehatan ibu.
- Jantung berdebar, napas sesak, dan mudah lelah
Jika hal seperti jantung berdebar, susah bernafas atau mudah lelah saat melakukan aktifitas, maka ibu hamil harus waspada. Hal ini bisa sangat tidak wajar bagi ibu hamil sebab bisa terindikasi bila ibu hamil sedang mengalami gangguan jantung. Bila sudah ada tanda-tanda seperti yang disebutkan, maka ibu hamil harus cepat mendapatkan perawatan dari rumah sakit dan pertolongan khusus ketika persalinan.
- Menderita anemia
Jika ibu hamil yang menunjukkan wajah yang pucat pada bagian wajah, mata dan telapak tangan ditambah dengan mudah lelah, maka ibu hamil bisa dikatakan kekurangan zat besi atau penyakit anemia. Anemia bisa menyerang siapa saja, namun bila anemia meyerang ibu hamil, maka hal tersebut perlu diwaspadai. Anemia pada ibu hamil dapat menggangu kesehatan jantung Ibu hamil. Sementara untuk mengatasinya, maka ibu hamil harusla banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi dan suplemen penambah darah. Bila efek buruk anemia pada kehamilan tidak segera diatasi, maka pasokan zat asam untuk janin akan jadi berkurang, mengganggu plasenta dan bisa mengalami pendarahan pasca persalinan.
- Darah keluar setelah masa hamil 28 minggu
Keluarnya darah setelah masa kehamilan 28 minggu bisa menjadi tanda gangguan pada ari-ari seperti ari-ari luruh dari dinding rahim (solutio placentae), atau bagian tepi ari-ari mengelupas (placentae praevia). Kedua kondisi tersebut sangat bahayanya, jadi sebagai penanganan maka sebaiknya lakukan pertolongan sesegera mungkin ke dokter kandungan.
- Cairan ketuban yang keluar
Cairan ketuban pecah sering terjadi ketika ibu hamil akan mengalami proses persalinan. Namun, jika kondisi ini dialami sebelum waktu persalinan tiba, maka janin dalam kandungan bisa saja terancam atau karena adanya gangguan penyakit luar. Bila cairan ketuban terlihat tidak bening atau kehijauan hal itu bisa menjadi pertanda bahwa ketuban sudah terinfeksi kuman. Penanganan selanjutnya yaitu menempuh jalan operasi untuk sesegera mungkin mengeluarkan janin. Karena bila tidak janin dalam kandungan bisa keracunan ketuban.
- Darah yang keluar dari rahim
Saat ibu hamil mengalami hal berupa darah keluar dari rahim saat masa usia kehamilan kurang dari 28 minggu atau 7 bulan, maka segera melakukan pemeriksakan ke dokter. Masalah ini bisa berakibat keguguran pada janin. Penanganan lebih awal bisa mengatasi keguguran namun bayi yang lahir akan mengalami kondisi premature. Tapi jika darah yang keluar terlalu banyak, artinya, janin tidak bisa dipertahankan karena adanya gangguan pada ari-ari. Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri dan mulas pada perut bawah. Namun bila darah yang keluar bercampur dengan lendir, dan ketuban pecah, maka perlu penangan lebih serius dan harus sesegera mungkin dilarikan ke rumah sakit.
- Kejang-kejang
Ketika ibu hamil menunjukan kondisi kejang-kejang artinya ibu bisa mengalami masalah meningitis atau infeksi selaput pada otak.
- Penyakit kencing manis
Kondisi ibu hamil yang perlu diwaspadai selanjutnya adalah apabila ibu mengalami gangguan kencing manis. Sebelum itu, ibu hamil sudah harus tahu apakan sebelumnya mengalami kencing manis akibat keturunan atau sebelumnya telah mengalami kondisi ini. Kencing manis pada ibu hamil bisa ditandai juga dengan melihat bentuk fisik ibu hamil yang lebih gemuk, sering merasakan haus, sering kencing, dan sering merasakan lapar. Bila ibu hamil menderita kencing manis maka kemungkinan besar bisa menurun pada bayi atau bobot bayi menjadi lebih besar dari berat normal.
- Gangguan kelenjar gondok
Gangguan pada kelenjar gondok ditandai dengan kondisi fisik yang berbeda pada kelopak mata. Umumnya kelopak mata akan terlihat lebih menonjol, jari jemari gemetar, jantung sering berdebar-debar, lebih sering merasa gerah, dan banyak berkeringat.