Hipotiroidisme merupakan kondisi di mana terjadi penurunan sintesis dan sekresi hormon tiroid di kelenjar tiroid. Riwayat kesehatan keluarga merupakan faktor risiko utama yang menyebabkan hipotiroidisme.
Sponsor “perawatan wajah“
Meskipun begitu, kondisi-kondisi tertentu bisa menempatkan kamu pada risiko hipotiroidisme. Seperti yang diungkapkan oleh Dokter Aarti Ullal melalui thehealthsite, berikut ini merupakan adalah lima kondisi yang menyebabkan terjadinya hipotiroidisme.
- Penyakit autoimun
Penyakit autoimun disebut sebagai salah satu faktor risiko yang menyebabkan hipotiroidisme. Penyakit ini merupakan kondisi di mana tubuh menghasilkan antibodi yang menyerang kelenjar tiroid. Kondisi ini menyebabkan penurunan sekresi hormon tiroid.
- Kekurangan yodium
Mengonsumsi makanan yang kurang yodium menampilkan hipotiroidisme sebagai efeknya. Untungnya, kini telah banyak masyarakat yang menyadari pentingnya mengonsumsi yodium.
- Diabetes tipe 1
Tak seperti diabetes tipe 2, penyakit diabetes tipe 1 merupakan penyakit keturunan yang disebabkan oleh autoimunitas. Oleh karena itu, ada kemungkinan tinggi diabetes tipe 1 terkena hipotiroidisme berdasarkan pada kondisi autoimun.
- Menopause
Menopause menyebabkan banyak perubahan hormonal dalam tubuh. Kondisi ini meningkatkan berbagai risiko kesehatan termasuk hipotiroidisme. Selain itu, beberapa wanita berisiko mengalami hipotiroidisme pasca melahirkan.
- Kelenjar pituatari
Meskipun tak lazim terjadi, perubahan dalam kelenjar pituatari dapat menyebabkan sekresi rendah dari hormon tiroid. Pasalnya, kelenjar pituitari mengatur sekresi TSH (thyroid stimulating hormone) sehingga meningkatkan risiko hipotiroidisme.
Jadi, mulai sekarang, kamu harus lebih waspada, ya!