Hal Yang Tidak Boleh Dilakukan Orang Tua di Hadapan Anak – Sebagai orang tua kita harus mengetahui adanya 5 hal terlarang dilakukan orang tua di hadapan anak-anaknya. Setiap orang tua menginginkan segala hal yang terbaik bagi anak-anaknya. Mereka juga selalu berharap anak-anaknya mampu tumbuh dan berkembang dengan baik, baik secara fisik maupun psikologisnya. Namun sering kali kita sebagai orang tua luput melakukan sesuatu yang justru berdampak negatif bagi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut. Hal tersebut dikarenakan anak merupakan cerminan atas sikap dan perkataan orang tua di hadapannya.
Sponsored: kezia skin expert
Maksud dari cerminan sikap dan perkataan orang tua di hadapannya adalah, anak-anak merupakan masa dimana ia banyak belajar dari lingkungannya. Salah satu lingkungan yang paling dekat dengannya adalah orang tuanya sendiri. Apa yang dilakukan oleh orang tuanya di hadapannya dan apa yang diucapkan oleh orang tua di hadapannya akan ia cerna dan masuk dalam pikiran bawah sadarnya. Hal ini dikarenakan di masa ini proses pembelajaran yang dilakukan anak-anak adalah imitasi atau dengan kata lain meniru perbuatan dan perkataan yang ada di lingkungannya. Berbagai sikap dan ucapan orang tua yang ia lihat dan dengar menjadi suatu data yang akan masuk dalam otaknya dan menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak tersebut.
Rupanya ungkapan bahwa buah tidak jatuh jauh dari pohonnya merupakan ungkapan yang pas untuk peristiwa imitasi yang dilakukan anak-anak terhadap orang tuanya. Kita sering menjumpai anak yang arogan dan senang berkata kasar ternyata di rumah ia sering di marahi dengan kata-kata kasar oleh orang tuanya, atau menjumpai anak yang gemar berperilaku kasar ternyata mencontoh perilaku kasar orang tuanya di rumah. Bagi anak-anak ini, mereka belum mengerti apakah perbuatan dan perkataan yang mereka contoh dari orang tuanya merupakan perbuatan dan perkataan yang baik atau buruk. Mereka hanya sekedar mencontoh semata. Untuk itu berikut ini ada 5 hal terlarang dilakukan oleh orang tua di hadapan anak-anaknya.
- Bertengkar, adu mulut bahkan adu fisik di depan anak
Dalam rumah tangga perbedaan pendapat antara suami dan istri bukan lah hal yang aneh lagi. Bahkan bisa dianggap sebagai suatu keniscayaan bahwa suami dan istri pasti pernah mengalami perbedaan pendapat dan berujung pada pertengkaran-pertengkaran kecil. Saling berdebat mempertahankan pendapat masing-masing kadang kala di susupi oleh emosi yang membuat suasana perdebatan menjadi panas dan tidak kondusif. Sejatinya saya bukan hendak melarang anda bertengkar dengan pasangan anda, karena saya mewajari bawa pertengkaran kecil dalam rumah tangga merupakan suatu hal yang wajar. Rumah tangga tanpa pertengkaran ibarat sayur tanpa garam katanya. Namun satu hal yang pastikan anda mengingatkan bahwa ketika anda bertengkar dengan pasangan, jangan dilakukan di hadapan anak-anak. Adu mulut dan adu fisik di hadapan anak-anak akan membuat mereka berfikir bahwa ibu dan bapaknya bukanlah satu kesatuan, melainkan 2 orang yang saling berbeda dan tidak mencintai. Selain itu anak pun akan mencontoh perkataan yang terlontar selama anda adu mulut dengan pasangan anda. Lebih baik anda berdiskusi dengan mengemas komunikasinya secara halus baik anda maupun pasangan anda.
- Memarahi anak dengan kata-kata kasar
Jangan pernah anda memarahi anak-anak dengan kata-kata kasar seperti bodoh, tolol, gag becus, dan lain sebagainya. Sebagai orang tua anda perlu tahu bahwa setiap bentakan kata-kata kasar yang terlontar dari mulut anda menyebabkan ribuan sel otak anak anda akan mati. Padahal sel-sel otak tersebut sangat penting bagi perkembangan kecerdasan anak anda. Pada titik yang ekstrim anak anda akan menjadi sangat ketakutan melakukan suatu hal, tidak memiliki rasa percaya diri karena dia menganggap bahwa dirinya bodoh sesuai dengan perkataan anda padanya.
- Ucapan dan perbuatan saling kontradiksi
Berapa banyak orang tua yang mengatakan bahwa merokok itu buruk dan berapa banyak orang tua yang melarang anaknya untuk merokok? Pasti semua orang tua akan mengatakan hal yang sama dan melarang anaknya untuk merokok, namun ternyata dia sendiri sebagai orang tua malah merokok. Inilah yang disebut dengan kontradiksi antara ucapan dan juga perbuatan. Setiap ucapan dan perbuatan anda yang kontradiksi maka di saat itu pula anak anda akan semakin tidak percaya dengan ucapan anda. Bila anak anda tidak lagi percaya dengan ucapan anda maka segala nasehat yang anda berikan tidak akan di gubris oleh mereka. Wajar bila mereka menjadi anak yang tidak mau mendengarkan perintah orang tuanya.
- Plin-plan dalam mengambil keputusan
Hal selanjutnya yang tidak boleh anda lakukan adalah plin plan dalam mengambil keputusan. Contoh perbuatan yang plin plan adalah anda mengajarkan kepada anak anda agar tidak buang air kecil di saluran air depan rumah melainkan harus ke kamar mandi, namun suatu ketika anak anda ingin buang air kecil sedangkan anda tengah repot dan enggan mengantarkannya ke kamar mandi lantas anda menyuruh ia untuk buang air kecil di saluran air depan rumah saja. Hal ini akan membuat anak anda tidak mampu menentukan mana perbuatan yang baik dan mana perbuatan yang buruk. Karena anda pernah melarang dan meyuruhnya melakukan suatu perbuatan yang sama.
- Bermalas-malasan ketika di hari libur
Bangun siang hari ketika hari libur dan hanya menonton TV seharian. Hal ini merupakan salah satu contoh bermalas-malasan ketika hari libur. Ini akan menjadi contoh yang buruk pula bagi anak anda. Anak anda akan memiliki paradigma bahwa ketika hari libur maka ia diperkenankan tidak melakukan produktifitas. Hal ini akan membuat anak anda memiliki mental menghabiskan waktu luang untuk bermalas-malasan saja.